Roy akhirnya pasrah dalam rayuan Miranda dan tak dapat berkutik lagi dengan semua perlakuan Miranda padanya. Kedua mata Roy terpejam mendapat kenikmatan dari permainan mulut Miranda di bawah sana. Ia merasa tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini dari Lisa. Hubungan ranjangnya dengan Lisa memang bisa dikatakan masih dalam tahap baik-baik saja dan semua masih dalam keadaan normal. Roy selalu bisa memuaskan Lisa dan membuat istrinya itu merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia.Baik dalam segi permainan ranjang, apalagi dalam segi materi. Roy selalu memberikan yang terbaik untuk istrinya itu, karena memang Roy sangat mencintai Lisa dan ingin membuatnya terus bahagia meski nyatanya Roy sendiri jarang sekali mendapatkan pelepasan dalam keadaan yang memuaskan dan membuatnya bahagia. Tidak jarang Roy harus bekerja extra di dalam kamar mandi bersama busa busa sabun yang setia. Namun, semua itu tidak pernah ia keluhkan pada Lisa karena tak ingin membuat Lisa merasa sedih atau pun
“Aaakhh … Roy!” Miranda terus mendesah dan mengerah karena hujaman dari kejantanan Roy yang perkasa. Tidak pernah ia bayangkan bahwa milik Roy memang sangat nikmat seperti ini, meski ia sudah sering membayangkannya. Namun, Miranda masih tidak mengira jika saat ini ia benar-benar bisa merasakannya dan berada di dalam dekapan suami sahabatnya itu. miranda terus mengikuti irama gerakan yang diberikan Roy pada pinggulnya. Dan tiba-tiba saja satu hentakan kuat menghantam kewanitaan Miranda dan terasa cairan hangat itu menyemprot pada dingin rahim wanita yang sudah berstatus janda itu. diiringi dengan lenguhan panjang dan terdengar sangat menggairahkan dari rongga mulut Roy. Miranda tahu, pada akhirnya Roy mendapatkan pelepasannya. “Ouugghh … shit! Kau memang nikmat, Mir.” Roy berkata dengan lenguhan terakhir yang ia lontarkan pada Miranda. Dengan senyum mengambang penuh kenikmatan, Miranda tergolek lemas di atas ranjang itu. Ia masih berpikir bahwa Roy pasti tidak akan semudah yang diba
Miranda masih duduk di kursi yang tadi dengan segelas win di tangannya dan memperhatikan Roy dengan iba. Justru ia sebenarnya tidak teg ajika Roy mengetahui semua kebenaran tentang hal besar seperti ini. Namun, Miranda tidak ingin Roy semakin lama tertipu oleh Lisa dan terjebak dengan kasih sayangnya sendiri. Miranda juga memanfaatkan hal itu untuk bisa membawa Roy datang ke dalam pelukannya dan memberikannya kepuasan sesuai dengan yang dibayangkannya selama ini. “Jadi, itu alasannya selama ini Lisa tidak kunjung hamil?” tanya Roy pada Miranda dengan mata yang sayu mendayu. Miranda diam sejenak karena ragu ingin mengatakan iya. Ia hanya takut hati Roy semakin terluka dan kemudian ia menjadi frustasi. Miranda sangat tahu sebesar apa cinta dan sayang Roy pada Lisa selama ini. Miranda sangat tahu bahwasanya Roy pasti akan memaafkan segala kesalahan yang dilakukan oleh Lisa padanya. Memang seperti itu lah sikap dan rasa cinta Roy selama ini pada Lisa. Kemudian, dengan berat hati akhirny
Roy melajukan kendaraan mewahnya itu dan berhenti pada sebuah jembatan panjang dan besar. Di sana Roy terlihat sangat frustasi dan bahkan ia membuang jasnya ke dalam sungai yang mengalir di bawah jembatan itu. Roy masih tidak menyangka kalau baru saja ia meniduri sahabat istrinya.Orang yang paling dipercaya Lisa selama beberapa tahun belakangan ini dan padahal mereka sudah sangat sering berjumpa meski tidak terlalu banyak interaksi yang terjadi. Roy masih merasa heran, kenapa Miranda bisa dengan mudah menjebak dirinya hingga akhirnya ia tergoda dan berhasil mengkhianati kepercayaan Lisa padanya.Roy yang terkenal sangat dingin dan kejam, bertekuk lutut pada istrinya, dan kini terjerat pada nafsu birahinya bersama Miranda. Ia tidak menyesali sama sekali yang sudah terjadi karena Roy beranggapan bahwa lelaki biasa melakukan hal itu saat ia bosan pada pelayanan istrinya di rumah. Atau ketika istrinya tidak lagi bisa memberikannya kepuasan dan kenikmatan.Cukup lama Roy berada di sana sa
Keesokan paginya, Lisa terbangun dalam keadaan yang sangat lelah dan merasakan sedikit sakit pada tubuhnya. Tadi malam, Roy baru saja menerjangnya dengan membabi buta. Lisa melihat Roy seperti orang yang sudah lama tidak bercinta dan melepaskan hasratnya habis-habisan semalam. Apalagi, Roy terlihat lebih energik dan bersemangat menggagahi tubuhnya semalam suntuk.Baru ketika jam dinding berada di angka tiga Lisa baru bisa bernapas lega karena Roy akhirnya tertidur dengan pulas setelah kelelahan berbagi gairah bersamanya. Lisa pun merasa bahwa ia memang sudah lama tidak memberikan kepuasan seperti itu pada suaminya. Sehingga Roy merasa semalam adalah waktu yang tepat untuk melampiaskan semuanya sekaligus.“Aku harus segera mandi dan berangkat ke butik yang baru. Sudah jam sembilan ternyata,” gumam Lisa dan menyeret langkahnya menuju kamar mandi.Sementara Roy masih tertidur dengan sangat pulas dan tidak menyadari bahwa Lisa sudah beranjak dari sisinya. Lisa selesai lebih cepat dari bia
Setelah Lisa pergi, Roy merasa sangat menyesal karena sudah bicara terlalu kasar padanya. Roy berpikir bahwa hati Lisa pasti sangat terluka saat ini. Wanita itu pasti sangat kecewa dengan sikap Roy yang sebelumnya memang tidak pernah seperti itu. Roy mengusap rambutnya dengan kasar dan kemudian beranjak ke kamar mandi. Ia harus segera membersihkan diri dari sisa percintaan semalam dan bergegas ke perusahaan. Sementara itu, Lisa yang mood nya sangat hancur saat ini karena ucapan Roy tadi, merasa tidak ingin untuk pergi ke butik. Ia mengambil ponselnya dan mencari nama Miranda di sana. Lisa menghubungin Miranda sambil terus mengemudikan kendaraannya. “Halo, Mir. Kamu di mana?” tanya Lisa saat panggilan itu sudah terhubung. “Aku di rumah, Lis. Kenapa?” jawab Miranda dari seberang sana dengan nada malas. “Kamu masih tidur jam segini? Abis ngapain semalam?” tanya Lisa lagi yang mendengar bahwa suara Miranda seperti suara orang yang baru bangun dari tidur. “Aku semalam bertempur sama s
Tiba-tiba saja terdengar suara sound system yang memekakkan telinga. Ternyata, Lisa sudah memesan pada pelayan untuk menyalakan alat itu. Ia ingin bernyanyi untuk meluapkan semua kesedihan dan kekecewaannya pada Roy di tempat ini. Tanpa sepengetahuan Miranda, Lisa diam-diam menghubungi manager tempat itu untuk memberikan perintah pada bawahannya. Tentu saja hal itu sangat mudah bagi Lisa. Mengingat orang sepenting dan sehebat apa dirinya saat ini. Terlebih lagi dengan statusnya yang adalah seorang istri dari pebisnis terkenal. Siapa yang tidak kenal dengan Roy di negara itu? Bahkan, semua kehidupan pribadinya saja membuat orang-orang sangat tertarik untuk menguliknya. Alasan Lisa diam-diam melakukan hal itu tentu saja juga karena Miranda. Miranda sebenarnya tidak selalu setuju jika ia berkaroke dengan berteriak-teriak seperti biasanya. Hal itu sebenarnya hanya membuat dirinya semakin buruk di mata orang lain. Tapi, lagi-lagi itu semua hanya perhatian palsu yang diberikan Miranda pad
“A-apa maksudmu, Lisa? Jangan membuat pertanyaan yang ambigu!” tegas Miranda dengan wajah tidak Sukanya. Melihat ekspresi Miranda dan mendengar jawaban sahabatnya itu, membuat Lisa tertawa terbahak-bahak. Ia tidak menyangka bahwa Miranda akan merespon dengan sangat serius pertanyaannya itu. Padahal, jelas-jelas Lisa hanya bercanda dan tahu pasti bahwa Roy tidak memiliki rahasia apapun di belakangnya. Jika memang pun Miranda mengetahui hal penting tentang Roy, Lisa sangat yakin bahwa sahabatnya itu pasti akan memberitahukan padanya tanpa ia meminta dan bertanya seperti itu. Sebesar itu kepercayaan Lisa pada Miranda selama ini. Bahkan ia sangat yakin bahwa Miranda akan selalu menjadi sahabat terbaiknya dan setia dalam segala keadaan. “Kenapa kau malah tertawa?” tanya Miranda tidak suka dengan sikap Lisa. Menurutnya, sekarang Lisa semakin menjadi-jadi dan semena-mena padanya. Bahkan Lisa sudah tidak lagi menghargai perasaannya. Jika berbicara, Lisa tidak pernah memikirkan perasaan Mi