Share

Lima Belas

Dimas tertawa melihat Ferdi yang tak hentinya menggalau. Apalagi saat ini live band di kafe sedang mengalunkan lagu melow. Sepulang mengantar ibu dan Sandrina, Ferdi kembali melajukan mobil menuju tempat di mana ia bisa menemukan teman ngobrol.

Dimas kembali terkekeh melihat sahabatnya datang dengan wajah sangat kusut. Dimas pun bisa menduga jika semua ini ada hubungannya dengan mantan kekasih jadi ipar.

“Minum ini, dijamin langsung segar.” Dimas memberikan segelas hot coffie pada Ferdi.

Ferdi mengambil gelasnya dan langsung meneguknya. Sekilas kenangan muncul saat terdengar lagi yang pernah menjadi jargon Sandrina dan dirinya.

“Bisa gila gua ini. Baru aja mengantar ibu dan dia, lu pikir enak bertemu setiap hari sama dia. Gila kepala ini,” ujar Ferdi sembari mengoceh.

“Dia siapa yang lu maksud?” Dimas bertanya seolah-olah tidak mengerti walau ia menduga sepertinya adalah mantan kekasih Ferdi.

“Sandri

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status