Share

Cinta Tak Harus Memiliki

"Kanaya!" panggil seorang lelaki bersuara berat mirip Rizky.

Aku menoleh ke belakangku, dan rupanya ... kekhawatiranku nyata. Dia, yang menepuk pundakku adalah Rizky, seseorang yang selama ini kuhindari.

"Mau apa kamu kesini!" ketusku.

"Gak boleh aku kesini?" tanyanya membalas.

"Jelas gak boleh! Kita sudah bukan siapa-siapa lagi, dan kamu terus saja datang menggangguku!" aku melangkahkan kakiku menuju teras rumah sambil buru-buru menutup pintu ruang tamu.

"Tunggu!" Rizky menahan dorongan pintu yang kutekan semakin kuat.

Rupanya lelaki itu bersikeras ingin menemuiku, apa hendak dikata, aku tak sanggup melawan bantahannya, hingga akhirnya aku menyerah dan memberinya ruang untuk berbincang denganku.

"Please Kanaya! Kasih aku waktu sebelum aku pergi!" Rizky berteriak sambil mendorong pintu.

"Ya sudah, masuk! Aku gak punya banyak waktu, to the point aja!" ketusku lagi.

"Oke,"

Akhirnya aku dan Rizky berbicara satu sama lain, saling menyalahkan. Ia menjelaskan bahwa saat ia meninggalkanku a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status