Share

Dia datang lagi dan lagi

Suamiku segera ambil sikap, memantau dan memgambil ponselku yang tergeletak di atas ranjang. Aku ingin merebutnya dari tangannya, tapi aku tidak mau ia mencurigaiku. Aku tidak ingin menjadi orang bersalah dimatanya, karena jujur saja ... bukan aku yang memulai.

"Mamin?" Suamiku mengernyitkan dahi sambil bertanya heran memantau layar ponselku.

"Yang! Telepon dari Mamin!" teriak suamiku.

"Iya! Sebentar, Bang!" sahutku seolah tak tahu apa-apa.

"Sudah kuduga, itu pasti dia! Untung saja aku menamai dia Mamin!" batinku.

Ya, Mamin. Itu adalah sebuah nama panggilan akrabku untuk Rizky ketika kami pacaran, nama itu kusematkan tanpa sengaja, mengalir begitu saja, dan aku beruntung, suamiku tidak sampai mencurigaiku karena nama itu. Apa yang akan terjadi jika aku sematkan nama Rizky yang sesungguhnya? Tentu saja ia akan murka.

"Nay! Sayang! Biasanya jam segini gak ada yang telepon kamu, kecuali darurat. Lah, yang tadi siapa, Yang? Temen kamu?" tanyanya menoleh ke arahku.

"Iya, teman kuliah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status