Share

Melahirkan

"Enggak, Bang! Tapi dia malah bawain makanannya buat aku. Bukan karena aku ke-PD-an ngerasa dia suka sama aku, ya aku risih aja, kan aku sudah bersuami." Ungkapku menatap wajah Bang Bagas yang cemberut karena cemburu.

"Kalau cowok udah perhatian kayak gitu gak mungkin polos, pasti dia suka sama kamu, gimana sih!" ketus Bang Bagas.

"Aku tunjukin aja cincin kawin di jari manisku, Bang! Pura-pura kibas-kibas tangan depan mukanya. Dia malah nantangin ngajak aku nikah." Tuturku melanjutkan ceritanya.

"Kok gitu ya, kalau gitu caranya, kamu gak bisa kerja lagi, harus udahan!" Bagaskara makin meradang.

"Lucunya, Bang! Ketika dia ke kantor lagi kemarin, dia lihat aku berdiri perutku auto kelihatan dong. Dia tanya 'Kamu lagi hamil?' Aku jawab iya, dia langsung kena mental dan gak berani deketin aku lagi!" kekehku tertawa lebar mengingat cerita itu.

Wajah kecut suamiku berubah riang, sampai dia ikut tertawa karena ceritaku.

"Untung hamil, kalau enggak istriku bakal dia bawa kabur!" kekeh Bang B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status