Share

Kegelisahan Safira

Setiap hari Safira selalu terdiam dalam tatapan kosong. Kedua orang tuanya sangat khawatir karena sudah berhari-hari Safira tidak bernafsu untuk makan. Ia juga tak banyak bicara, setelah pulang kerja dan membantu ibunya selalu kembali ke kamar mengurung diri. Ia menunggu kedatangan Sadam selama dua minggu ini, tetapi sang suami tak kunjung datang. Padahal ia sangat berharap kalau Sadam mau mengunjunginya di rumah Arif dan Aini untuk memperbaiki semuanya.

“Ibu khawatir dengan keadaan Safira, Pak,” ucap Aini pada sang suami seraya memerhatikan anaknya yang memandang keluar lewat jendela.

“Sadam benar-benar kurang ajar! Ia sama sekali tidak ada niatan untuk datang ke sini memperbaiki semuanya. Padahal kita sudah memberinya kesempatan,” cetus Arif, geram dengan kelakuan sang menantu.

Anak yang sangat mereka sayangi selama ini malah disakiti oleh seorang laki-laki pengecut seperti Sadam. Safira masih sangat mengharapkan sang suami akan datang ke rumah kedua orang tuanya. Ia masih setia men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status