공유

Bab 7. Koma

last update 최신 업데이트: 2024-12-02 07:00:29

Seorang wanita berulangkali mengerjapkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina. Hal pertama yang ia lihat saat pertama kali membuka mata, adalah langit-langit berwarna putih. Dibersamai dengan aroma obat yang menyerbak mengusik indra penciuman, ia tahu bahwa saat ini dirinya tengah berada di rumah sakit.

Sebuah perban melingkar di kepalanya. Merasakan punggung yang terasa ngilu, ia berpikir bahwa dirinya telah lama berbaring. Ia mencoba bangun dari berbaring, namun kepalanya terasa sakit.

"Jangan terlalu banyak bergerak dulu, Mbak. Mbaknya baru sadar," tegur Suster yang baru saja masuk ke ruangan rawat.

Wanita itu mencoba mengingat kejadian apa yang membuat dirinya bisa berada di rumah sakit saat ini. Kemudian ia melebarkan matanya terkejut ketika mengingat ia mengalami kecelakaan tidak sendirian.

"Di mana suami saya?" tanya wanita itu dengan suara lemah.

Suster memandang bingung. "Suami Mbak, namanya siapa?"

"Suami saya, Jeremy Xanders Arthur," jawabnya.

Suster mengangguk paham. "Suami Mbak, ada di ruang VIP."

"Saya mau lihat suami saya." Alka mencoba turun dari brangkar namun ditahan oleh suster.

"Jangan dulu!" sergahnya, "Badan Mbak Alka masih lemas karena baru sadar. Saya panggilkan dokter untuk diperiksa dulu ya."

Alka mengangguk mendengarkan ucapan suster. Suster kemudian keluar untuk memanggil dokter, dan melakukan pemeriksaan kepada Alka.

Tak lama kemudian, suster kembali bersama seorang dokter. Dokter itu adalah dokter Herman. Dokter yang juga merawat Jeremy. Dokter Herman mengeluarkan stetoskop dan center kecil dari dalam saku jasnya.

"Apa kamu baik-baik saja Alka?" tanya Dokter Herman dengan ramah.

"Saya baik-baik saja dokter. Hanya sedikit pusing."

Dokter Herman memberikan nasihat kepada Alka, agar jangan terlalu banyak bergerak terlebih dahulu. Alka mendengarkan saran dari Dokter tanpa ingin menjawab.

"Saya ingin bertemu dengan suami saya untuk melihat keadaannya," ucap Alka kepada Dokter Herman.

"Kamu ingin bertemu dengan suamimu? Apa suamimu pasien yang bernama Jeremy?" tanya dokter Herman memastikan.

Alka mengangguk. "Benar, Dokter. Apa suami saya dirawat di sini juga?"

"Kebetulan saya adalah dokter yang juga menangani suami kamu," jawab Dokter Herman.

"Bagaimana keadaan suami saya dokter?" tanya Alka khawatir.

"Maaf ... suamimu, mengalami koma."

Duarr ...

"Koma?" lirih Alka.

Dokter Herman mengangguk. "Benar. Benturan keras akibat kecelakaan yang terjadi membuat cedera sebagian otaknya. Kami saat ini tengah melakukan pemantauan selama 24 jam karena kondisinya tidak stabil. Doakan agar suami kamu segera siuman."

Bahu Alka seketika lemas mendengar penjabaran dari Dokter mengenai kondisi suaminya. Netra pekat yang baru saja terbuka itu terlihat mengembun. Ada rasa sesak yang dirasakan oleh Alka membayangkan kondisi suami tercinta.

Setelah selesai melakukan rangkaian pemeriksaan, Dokter Herman pamit undur diri kepada Alka. Setelah kepergian dokter Herman, Alka memutuskan untuk turun dari ranjang rumah sakit. Ia ingin melihat keadaan suaminya yang berada di ruang VIP.

Alka dengan perlahan melangkah keluar dari ruangan tempatnya dirawat sambil membawa tiang infus. Larangan dokter Herman dan suster yang minta ia untuk istirahat terlebih dahulu tidak ia dengarkan, karena ia ingin segera bertemu dengan sang suami. Ia merasa bersalah karena Jeremy koma. Meskipun kecelakaan itu bukanlah ia penyebabnya.

Setelah melangkah cukup jauh, akhirnya ia tiba di ruang VIP di mana sang suami tengah dirawat. Sebelum masuk, Alka terlebih dahulu mengintip dari kaca yang ada di pintu ruangan tersebut. Terlihat ada kedua orang tua Jeremy di dalam sana. Tangan Alka yang akan memegang handle pintu, menggantung begitu saja.

"Ternyata ada kedua mertuaku didalam sana," gumamnya.

Alka mengundurkan langkah dan mengurungkan niatnya untuk masuk ke ruangan di mana sang suami dirawat. Lebih baik ia melihat keadaan sang suami ketika mereka berdua tak ada di sana.

Sepertinya keputusan Alka salah keluar dari kamarnya untuk melihat sang suami. Hampir saja ia bertemu dengan mertuanya. Alka lebih baik menghindar daripada nantinya ia bertemu dan mendapatkan berbagai cacian. Sebab ia tahu betul, pasangan paruh baya itu teramat membenci Alka.

Tak lama kemudian, kedua orang tua Jeremy keluar. Alka dengan cepat bersembunyi di balik pohon palem yang ada di seberang koridor. Alka memperhatikan Wilda dan Hasan yang perlahan melangkah menjauh. Saat kedua orang itu dipastikan sudah berada di kejauhan, Alka kemudian keluar dari persembunyiannya, dan segera masuk ke ruangan VIP tempat sang suami dirawat.

Sebelum memasuki kamar Jeremy, Alka terlebih dahulu menengok ke kanan dan ke kiri memastikan tidak ada orang yang mengawasinya. Ia segera membuka pintu dan dengan cepat dan segera menutupnya. Setelah berada di ruangan rawat Jeremy, Alka terpaku melihat keadaan sang suami.

"Mas Jeremy!" lirih Alka.

Kedua netra milik wanita cantik berambut panjang itu, seketika menganak sungai. Terasa dadanya seperti dihantam sebuah batu yang besar. Alka merasa hancur melihat keadaan sang suami yang begitu menyedihkan akibat kecelakaan yang menimpa mereka.

Alka dengan langkah perlahan mendekati ranjang tempat berbaringnya pria yang mencintainya itu. Wajah Alka basah dengan air mata yang bercucuran. Perlahan, Alka duduk di samping tempat tidur sang suami. Dengan lembut ia genggam tangan sang suami yang lemah.

"Maafkan Alka, Mas," isaknya, "maafkan Alka tidak bisa melindungi, Mas."

"Cepat bangun, Mas! Aku memiliki kabar bahagia untuk kamu. Kabar bahagia sebagai hadiah pernikahan kita yang sebentar lagi genap dua tahun. Apa Mas Jeremy nggak ingin mendengarnya, Mas?"

Alka mengecup lembut tangan sang suami yang terpasang oleh oxymeter. Mendengar sendiri dari dokter Herman yang mengatakan bahwa kondisi Jeremy yang sedang koma, sudah membuat hancur hati Alka. Ditambah lagi Alka melihat sendiri keadaan sang suami yang lemah tidak berdaya.

Alka teringat, sebelum ia tak sadarkan diri, Jeremy melepaskan sabuk pengaman yang digunakan oleh pria itu, dan memeluk erat tubuh Alka agar tidak terkena pecahan kaca. Jika ia tahu akan terjadi kecelakaan yang membuat sang suami seperti ini, Alka tidak mau diajak oleh Jeremy berlibur ke Yogyakarta. Siapa yang dapat memprediksikan musibah yang akan datang? Tak ada satupun orang yang bisa memprediksikan.

Ia usap dengan lembut wajah sang suami yang damai dalam tidur. Berulang kali Alka bersuara Allah mengajak berbicara sang suami. walaupun saat ini Jeremy Tengah koma, Alka yakin bahwa di bawah alam sadar, Jeremy dapat mendengarkan dan merasakan kehadiran Alka.

Ketika Alka tengah asik menatap wajah damai sang suami yang tertidur, suara pintu terbuka mengejutkan dirinya. Alka lebih terkejut lagi melihat siapa yang datang.

"Mama!" ucap Alka dengan suara bergetar.

Wilda menatap tajam kepada Alka. "Mari kamu ikut saya!"

Wilda dengan cepat meraih tangan Alka, dan menyeretnya keluar dari ruangan Jeremy. Alka terkejut dan panik dengan Wilda yang ingin mengajaknya entah ke mana.

"Mama! Aku mau dibawa ke mana, Ma ...?"

"Diam dan jangan banyak bicara!" bentak Wilda.

Alka berusaha berontak ketika tangannya dipegang dengan erat oleh Wilda. Wanita paruh baya tersebut menyeret Alka dengan kasar hingga Alka terseok-seok. Wilda menarik tangan menantunya untuk keluar dari rumah sakit.

Karena baru saja sadar, dan kondisi tubuh Alka masih lemah, Alka berulang kali hampir terjatuh saat dibawa oleh Wilda karena tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya. Alka berusaha sekuat tenaganya untuk melepaskan cekalan tangan Wilda.

"Kenapa aku harus pergi? Aku baru saja sadar dan aku harus dirawat."

"Aku ingin kamu pergi dari kehidupan anakku."

"Tidak mau," tolak Alka.

"Sepertinya, aku perlu menggunakan kekerasan terhadapmu." Wilda tersenyum menyeringai membuat Alka seketika ketakutan.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 164. Tak Bisa Menerima

    Jeremy berlari menyusuri lorong rumah sakit. Ia mempercepat langkah tungkainya untuk sampai di ruang rawat sang istri. Sang ibu memberikan kabar bahwa istrinya telah sadar. Tentu saja hal ini merupakan hal yang melegakan bagi Jeremy sendiri. Sehingga, Jeremy sudah tidak perlu lagi berlarut-larut memikirkan mengenai kematian Diana yang tak wajar. Ada hal yang membuat dia khawatir. Beberapa menit setelah Alka sadar dan melewati serangkaian pemeriksaan oleh Dokter, menjadi tak terkendali setelah mengetahui bayi dalam kandungannya meninggal. Maka dari itu, Jeremy segera datang untuk menenangkan sang istri.Terlihat sang ibu duduk di depan ruangan rawat istrinya. Wilda segera berdiri menyambut kedatangan Jeremy. "Bagaimana keadaan istriku, Ma?" tanya Jeremy dengan nada khawatir. Wilda memejamkan mata dan menghela napas. "Tadi ... dia berteriak histeris tidak ada hentinya. Dokter kemudian menyuntikkan obat penenang. Segeralah masuk ke dalam.""Baik, Ma. Mama sebaiknya pulang ke rumah da

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 163. Kematian Yang Tak Wajar

    "Kamu tidak salah?" tanya Jeremy menatap tak percaya pada sekretarisnya. Nita menggeleng. "Tidak, Pak. Bapak bisa menghubungi ketua lapas secara langsung."Jeremy bergegas mengambil ponselnya dan menghubungi ketua lapas tempat Diana ditahan. Ia ingin mengkonfirmasi kabar buruk yang terjadi pada Diana Rosita Wirawan. Rangga sendiri membeku karena terkejut setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Nita. Jeremy menutup ponselnya dan menghembuskan nafas dengan dalam. Pria itu beralih menatap Rangga yang duduk di sampingnya. Ia pun merasa terkejut sama seperti Rangga."Benar Diana meninggal di tahanan. Menurut saksi dari tahanan, lain dia bunuh diri," beritahu Jeremy. Rangga menggeleng tak percaya. "Bagaimana mungkin?"Rangga terpukul setelah mendengar kabar kematian mantan istrinya. Walaupun Diana telah berbuat sangat jahat, tetapi tidak dipungkiri bahwa masih mencintai wanita itu. Seberapapun buruk sifat Diana dengan segala kejahatan yang dilakukan oleh wanita itu, Diana adalah ibu

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 162. Permintaan Maaf

    Saat ini, Rangga tengah duduk berdua dengan Jeremy di sebuah taman. Rangga yang mengajak bertemu Jeremy karena ingin ada hal yang ingin ia sampaikan. Dan Jeremy menyetujui ajakan bertemu Rangga. "Apa yang akan kamu jelaskan kepada anakmu, ketika dia bertanya tentang ibunya?" tanya Jeremy sambil menatap langit biru yang cerah. Rangga menghela napas dalam. "Ketika dia masih kecil, aku hanya akan mengatakan bahwa ibunya meninggal. Baru setelah ia dewasa akan aku jelaskan semuanya. Aku tidak akan menutupinya."Jeremy menoleh menatap Rangga. "Tidakkah terlalu kejam menceritakan semua?"Rangga terdiam sejenak. Ada rasa yang tidak bisa ia jelaskan. Mengingat anak hasil hubungannya dengan Diana kemungkinan besar tak akan mengenal ibu kandungnya. "Apa menurutmu baik jika aku menutupinya?" tanya Rangga pada Jeremy, "bukannya kalau aku menceritakan, itu bisa menjadi pelajaran untuk anak kami?""Orang tua punya prinsipnya masing-masing. Ada yang menutupi itu semua supaya anak tidak membenci ib

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 161. Vonis Akhir

    Setelah satu minggu Wilda berseteru dengan mantan menantunya, kini persidangan terakhir Diana bergulir. Hari yang ditunggu akhirnya telah tiba. Yaitu mendengar tuntutan putusan hukuman yang dijatuhkan kepada Diana. Jeremy mengutus pengacaranya untuk mewakili dirinya di sidang terakhir tersebut. Dan pengacara Jeremy, melakukan siaran langsung lewat media sosial agar Jeremy bisa ikut melihat jalannya persidangan.Kejahatan Diana dari bukti-bukti yang diperiksa jaksa dan diteliti lagi oleh hakim, benar-benar menyudutkan bahwa Diana merencanakan pembunuhan. Pembunuhan terhadap Nisa istri Rangga, pembunuhan kepada Naufal putra Jeremy dan Alka, kemudian penculikan Alka yang membuat Alka harus kehilangan janinnya. Kasus tindak pidana yang dilakukan oleh Diana bukan hanya itu. Diana dijatuhi pasal berlapis. Diana dituduh telah dibantu oleh ayah kandungnya untuk mempermainkan hukum. Iqbal juga telah menjalani sidang terkait aksinya membantu menutupi kejahatan putrinya. Pria yang dulunya mer

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 160. Biarkan Semua Berlalu

    Setelah melakukan kunjungan ke lapas untuk menemui Diana, Wilda memaksa bertemu ketua lapas. Ia ingin ketua lapas memastikan sebelum Diana menjalani sidang tuntutan, tak boleh ada satupun orang yang mengunjungi wanita itu. Wilda yang notabene orang terhormat walaupun telah mengalami kebangkrutan, tetap dihormati dan dituruti apa yang diminta oleh Wilda. Ketua lapas tak sedikitpun keberatan. Apalagi Jeremy pun menginginkan hal yang sama sebelum Wilda menyampaikan kemauannya. Ibu Jeremy segera pulang ke Jakarta setelah apa yang ia lakukan di Surabaya selesai. Ia tak membuang-buang waktu untuk datang ke rumah sakit melihat keadaan menantunya. "Aku mengetahui apa yang terjadi di sana ....,"Jeremy menyambut kedatangan Wilda dengan perkataan yang mengejutkan. Pria itu rupanya tahu apa yang terjadi saat Wilda menemui Diana di lapas."Tahu tentang apa?" Wilda menatap putranya dengan bingung. "Dia ingin meminta bantuan kepada Mama supaya bebas dari sana, kan?" tanya Jeremy dengan tenang.

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 159. Untuk Apa Membebaskan?

    Wilda tertawa terbahak-bahak setelah mendengar rentetan permohonan yang diucapkan oleh Diana Rosita Wirawan. Wanita yang merupakan mantan menantunya. Diana sendiri menatap pias wajah ibu dari Jeremy."Apa aku tidak salah dengar? Kamu ingin aku membebaskan mu?" Wilda kembali tertawa disertai tatapan mengejek.Wilda merasa lucu dengan pikiran wanita itu. Apakah Diana berpikir bahwa ia dan sang suami masih memiliki pengaruh yang besar setelah kebangkrutan yang dialami? Jika mereka masih membeli pengaruh besar, itu hanya kepada Jeremy saja."Setidaknya ... Anda sadar diri karena jika bukan bantuan ayah saya, Anda sudah bangkrut dari dulu." Diana menatap tajam ke arah Wilda.Lagi-lagi Wilda tertawa mendengar Diana mengungkit kebaikan ayahnya yang diberikan kepada keluarga Arthur. Wilda dan Hasan tidak pernah memohon kepada Iqbal untuk membantu mereka. Iqbal melakukan semua itu inisiatif sendiri atas nama persahabatan. Dan kebetulan pada saat itu perusahaan Arthur mengalami masalah besar.

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status