Chapter: Bab 21. Berita Beredar "Siapa yang membayar wartawan untuk mengunggah berita itu?" tanya Ferdinand pada Airy.Airy mengerutkan keningnya. "Kenapa kamu tanya aku? Yang bertemu selalu bertemu dengan itu kan kamu. Aku tidak punya koneksi dengan jurnalis."Pagi ini, layar televisi dan media sosial dihebohkan dengan beredarnya berita tentang hubungan antara Ferdinand dan Nadine. Di artikel yang tertulis, tertera bahwa Ferdinand dan Nadine adalah sahabat yang saling mencintai. Namun di tentang oleh Gunawan karena pekerjaannya sebagai DJ."Kalau kamu tidak meminta wartawan untuk mengungkap berita itu, lalu ini apa?" Ferdinand menyodorkan ponsel miliknya.Airy mengerutkan kening melihat foto yang ditunjukkan oleh suaminya. Di dalam sana, terdapat foto yang menggambarkan ia dekat dengan seorang reporter di lobby hotel saat ia akan pulang diantar oleh Dicky. Airi ingat bahwa ia meminta tolong kepada Dicky untuk mengambilkan air minum. Dan kebetulan reporter wanita itu menanyakan kepadanya mencari keberadaan temannya
Last Updated: 2025-05-01
Chapter: Bab 20. Apakah Dia Psikopat?["Kenapa kamu tidak melarangnya, Airy?"] tanya Gunawan dengan nada marah.Airy memejamkan matanya. "Kenapa aku tidak melarangnya? Apakah aku dianggap, jika aku melarangnya? Kakek sebagai pengganti orang tuanya saja, tidak dianggap ketika berbicara apapun."["Tapi kamu tidak berpikir, bahwa esok hari pasti media akan memberitakan bahwa Ferdinand dan Nadine, memiliki hubungan?"]Airy menghela napas dengan dalam. Ia lupa bahwa ada beberapa media dan wartawan yang meliput di pesta walikota tersebut. Bahkan, ada salah seorang reporter yang membawa kamera berada di sekitar tempat parkir saat Ferdinand dan Airy berdebat. Esok hari, pasti berita itu sudah tersebar ke media sosial dan televisi."Iya maaf. Aku salah," ujar Airy mengalah.["Aku sudah mengatakan padamu, untuk berusaha memisahkan antara Ferdinand dan Nadine. Aku tidak mau cucu ku dipengaruhi negatif oleh wanita itu. Apakah kamu tidak mengerti dengan peringatan ku? Bahkan, setelah 4 bulan menikah saja kamu belum bisa meluluhkan hat
Last Updated: 2025-04-27
Chapter: Bab 19. Apakah Dia Lebih Penting Dariku?Pesta pernikahan putri walikota berlangsung cukup meriah. Para tamu undangan cukup senang menikmati pesta yang diselenggarakan oleh walikota. Ferdinand dan Airy pun ikut unjuk gigi di lantai dansa.Nadine dan Wina yang menatap interaksi keduanya, menatap dengan sinis. Nadine terlihat seperti memiliki rencana licik untuk mengganggu Ferdinand dan Airy. Namun ia akan melakukan itu setelah selesai nanti. Ketika pesta hampir usai, dan waktu hampir larut, Airy mengajak suaminya untuk pulang. "Ayo, Mas!" Airy menggamit lengan Ferdinand. Ferdinand tidak menolak digandeng istrinya.Tiba-tiba, dari arah belakang, Nadine berlari dan mendekati Ferdinand, serta menggenggam erat tangan pria itu. Nadine memegangi perutnya dan merintih kesakitan."Ferdinand! perutku sakit," keluhnya.Airy mengerutkan keningnya melihat ekspresi Nadine. Sedangkan Ferdinand, melepaskan genggaman tangan istrinya. Ia berkata ..."Maaf, Airy! Aku harus mengantarkan Nadine ke rumah sakit," kata Ferdinand."Bisa diantarkan
Last Updated: 2025-04-26
Chapter: Bab 18. Pesta Walikota Airy berjalan anggun keluar dari mobil, dengan dituntun oleh Ferdinand. Setelah tadi siang sang suami mengabarkan dirinya untuk bersiap-siap dan tidak pulang malam, Airy menepati janji. Airy pulang dengan cepat, dan berdandan dengan rapi.Airy menggamit lengan Ferdinand, dan berjalan masuk menuju aula pesta. Malam ini digelar sebuah pesta pernikahan putri walikota, yang juga merupakan kolega bisnis keluarga Arlyansyah."Pesta ini adalah kumpulan para pejabat dan pengusaha. Tolong jaga diri, dan jangan bersikap memalukan," ucap Ferdinand memperingatkan istrinya.Airy tersenyum. "Jangan khawatir. Aku tidak akan membuat suamiku, dan keluarga Arlyansyah malu."Setelah beberapa bulan menikah dengan Ferdinand, Airy banyak belajar mengenai tata cara dalam bersikap sebagai istri seorang pemimpin perusahaan. Dengan nama keluarga Arlyansyah yang kini ia sandang, Airy harus bersikap hati-hati dalam bersikap, maupun berbicara. Apalagi jika dia harus ikut menemani sang suami ke dalam sebuah pertem
Last Updated: 2025-04-25
Chapter: Bab 17. Wina Tak Percaya Kata Sahabat Hari ini, Nadine datang kembali ke kantor Ferdinand seperti biasanya. Ia berpikir, sebelum waktunya makan siang tiba, ia harus datang terlebih dahulu menemui Ferdinand. Karena jika menunggu waktu makan siang tiba, pasti akan bertemu kembali dengan Airy dan wanita itu akan memandangnya negatif karena kerap menemui suaminya.Sebelum ia masuk ke ruangan Ferdinand, terlebih dahulu ia bertanya kepada Dicky yang kebetulan keluar dari lift. Nadine mengkonfirmasi apakah Ferdinand ada di dalam ruangannya. Keberuntungan berpihak padanya. Nadine dapat menemui Ferdinand dengan bebas. Namun sebelum itu, ia terpaku dengan sosok wanita yang begitu asing."Kamu siapa? Karyawan baru?" tanya Nadine menyapa.Wanita yang disapa, tersenyum dan menjawab, "Perkenalkan! Saya Wina Natalia. Sekretaris baru Pak Ferdinand.""Saya Nadine. Ferdinand ada di dalam, 'kan?"Wina mengangguk. "Beliau ada di dalam.""Tolong laporkan kepadanya bahwa saya ingin bertemu," pinta Nadine."Baik." Wina berjalan menuju ruanga
Last Updated: 2025-04-23
Chapter: Bab 16. Perangai Ratih Yang Tak Berubah "Cepat kau bayar hutang piutang ibu kau itu!" bentak pria berkepala plontos kepada Airy. "Atau, mau kami penjarakan?"Airy mencoba menormalkan degup jantungnya yang berdetak kencang. Pria itu membentak dirinya dengan suara yang menggelegar. Membuat ia takut di barengi dengan tubuh yang bergetar.Menghela napas, Airy bertanya, "memangnya, berapa hutang-hutang ibu saya? kalian punya buktinya?"Airy sudah berkali-kali membantu sang ibu melunasi hutang yang menunggak. Karena seringnya Ratih berhutang, bahkan sampai ada yang mengaku-ngaku pernah meminjamkan uang kepada Ratih, dan menagih lewat Airy tanpa memberikan bukti kwitansi. Airy tidak mau ditipu."Tentu saja saya punya buktinya. Kalau tidak, untuk apa sayang mendatangi kau." Pria itu kemudian menyerahkan bukti kwitansi kepada Airy. Airy menerima kwitansi tersebut, dan melihat ada coretan tanda tangan milik Ratih. Dengan ini, artinya memang benar bahwa ibunya memiliki hutang."Baik. Akan saya bayar." Airy mengambil ponselnya didalam
Last Updated: 2025-04-22
Chapter: Bab 133. Eksekusi Penangkapan Plak ... "Dasar anak kurang ajar!" amuk Hasan menampar dengan keras wajah putranya. "Apa yang ada di pikiranmu hingga kamu tega menyuruh seorang jaksa untuk menangkap ayahmu sendiri?" Hasan mengepalkan tangan dengan erat dan menatap tajam Jeremy. Jeremy menatap dingin sang ayah. "Bukankah setiap orang yang bersalah di negara ini, perlu diproses secara hukum?""Tetapi aku sama sekali tidak bersalah." Hasan mengangkat jari telunjuknya ke wajah Jeremy. "Kamu tidak bisa seenaknya menuntutku seperti ini?"Hari ini, adalah hari di mana eksekusi penangkapan Hasan untuk di bawa ke Jakarta. Pengusaha kaya raya dari Makassar itu akan mengikuti proses hukum mengenai korupsi yang dilakukan olehnya bersama dengan Iqbal Wirawan. Jeremy membantu Jaksa bernama Fendi untuk memudahkan menangkap ayah nya. "Di mana hakim Margono? Aku dan dia bersahabat. Aku ingin berbicara dengannya terlebih dahulu," kata Hasan dengan penuh percaya diri.Hasan mengambil ponsel miliknya, dan mencari kontak milik ha
Last Updated: 2025-05-01
Chapter: Bab 132. Apakah Kamu Menolongnya?Alka muntah-muntah di kamar mandi. Jeremy yang berada di sampingnya, membantu memijat leher sang istri. Tangan jeremy Jeremy yang kanan mengurut leher, sedangkan tangan yang kiri ia gunakan untuk mengucur rambut Alka agar tidak menghalangi wajah. Jeremy pulang ke rumah lebih awal, dan mendapati sang istri tidak berada di rumah. Ketika ia bertanya kepada Mira, ART itu mengatakan bahwa pergi untuk sebuah urusan penting. Alka pulang setelah hari gelap dalam keadaan lemas dan hampir pingsan. Jeremy terkejut dengan kondisi sang istri. Ia berinisiatif untuk membawa Alka ke rumah sakit, namun di tolak oleh wanita itu. Hingga akhirnya Alka muntah-muntah dan digendong oleh Jeremy menuju kamar mandi. "Kita ke rumah sakit ya, Sayang," bujuk Jeremy sambil menuntun istrinya keluar dari kamar mandi. Alka menggeleng. "Aku istirahat saja. Ini kehamilan semester pertama. Kondisiku memang seperti ini waktu hamil Naufal dulu.""Apa waktu hamil Naufal, kondisi kamu begini juga?" tanya Jeremy. "Lebih
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Bab 131. Memohon Bantuan Kepada Alka "Apa tujuanmu ingin meminta pertolongan kepada saya?" tanya Alka dengan ekspresi dingin.Alda menghela napas berat sebelum menjawab pertanyaan Alka. Ia mengangkat wajahnya perlahan, dan menatap wanita yang kehilangan putranya karena perbuatan jahatnya. Alda menggigit bibirnya dengan dalam. Ada rasa berat ingin ia sampaikan."Sebelumnya, saya ingin mengajukan permohonan maaf kepada anda. Ibu Alka," kata Alda Alka mengalihkan pandangan ke arah lain dan enggan menatap Alda. "Permohonan maaf atas dasar apa?"Alda mencoba bangkit dari duduknya, dan berjalan mendekati Alka. Ia sedikit kesulitan untuk berdiri karena kedua tangannya diborgol. Setelah berada di hadapan Alka, ia menjatuhkan lututnya dan bersimpuh."Mohon ampuni saya, Bu! Saya menyesal telah membuat anak ibu meninggal. Dan kini Saya merasakan karmanya. Bukan hanya di penjara, tetapi anak saya juga sakit keras. Saya benar-benar meminta maaf," ucapnya sambil berurai airmata.Alka menatap nanar wanita yang bersimpuh di hadapanny
Last Updated: 2025-04-29
Chapter: Bab 130. Alka Pergi Ke Penjara "Jadi, apa yang kamu inginkan dengan mengajak saya bertemu?" tanya Hermin yang kini duduk berhadapan dengan Diana disebuah kafe.Diana menggenggam erat cangkir teh yang ia pegang. Ia menghela napas terlebih dahulu sebelum menjawab Hermin."Saya tahu anda tengah berusaha mengambil kembali perusahaan keluarga Arthur. Karena dulunya, perusahaan itu adalah milik keluarga anda. Dan anda ingin merebutnya dari mereka bukan?" Diana tersenyum miring.Hermin mengangkat kedua alisnya. "Itu benar. Lalu apa tujuanmu datang kepada saya, dan membahas hal ini?"Sebelum Diana memutuskan untuk menemui Hermin, wanita itu terlebih dahulu mencari tahu tentang hubungan Hermin dan Hasan di masa lalu. Dengan adanya ketegangan Hermin dan Wilda hingga saat ini, ia manfaatkan itu sebagai celah untuk mengadu domba keduanya. Apalagi Diana tahu bahwa, Jeremy tengah bekerjasama dengan ibu tirinya."Saya ingin, anda menjadikan Jeremy sebagai kambing hitam ketika lengsernya perusahaan itu saat anda ambil," ucap Dian
Last Updated: 2025-04-28
Chapter: Bab 129. Kehamilan Kedua Alka terbangun ketika merasakan usapan hangat di kepalanya. Saat pertama kali ia membuka mata, wajah tampan sang suami, berada di dekatnya. Jeremy menatapnya dengan tatapan yang sendu, dan juga dalam. "Mas! Apa yang terjadi padaku?" lirih Alka. Jeremy menghela napas, dan menampilkan senyum. Ia kemudian meraih tangan istrinya, dan mengecup dengan lembut. "Ada kabar baik untuk kamu, Sayang," beritahu Jeremy. Alka mengerutkan kening. "Kabar baik apa, Mas?" Jeremy diam cukup lama sambil menatap wajah cantik istri. "Kamu hamil, Sayang." "Ha-hamil?!" Alka terkejut dan membelalakkan matanya. Jeremy mengangguk. "Iya benar. Dokter bilang, kandungan kamu sudah berusia 12 Minggu. Ada malaikat kecil kita di dalam perut kamu." Alka menggigit bibirnya dan mengalihkan pandangan ke arah lain. Ia bukan tak senang dengan kehamilan ini. Kabar ini mengejutkan, sekaligus membuat ia bimbang. Alka tak menyadari bahwa ia mengalami keterlambatan datang bulan. Namun dengan kondisinya yang sakit,
Last Updated: 2025-04-27
Chapter: Bab 128. Pertengkaran Ayah Dan Anak "Segera lakukan apa yang saya perintahkan sekarang juga!" Jeremy memerintahkan seseorang lewat ponsel terkait dengan misi yang dia laksanakan. "Kamu atur bagaimana caranya dengan rapi dan tidak ketahuan. Setelah selesai laporkan kepada saya!" Tut.Jeremy mengakhiri panggilan tersebut diiringi dengan senyuman menyeringai. Ia menatap ke luar jendela dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. Di saat yang bersamaan, pintu ruangan terbuka. Hasan, sang ayah, menghampiri Jeremy dan melayangkan sebuah tinju kepada putranya hingga tersungkur ke sofa. "Dasar anak durhaka!" maki Hasan."Kamu tega mengkhianati ku seperti ini? Apa salahku padamu? tidakkah cukup aku memberi kamu pendidikan dan juga kehidupan yang layak? Bahkan aku dan ibumu melewati jalan yang terjal untuk menjadikanmu pewaris satu-satunya." Hasan mencaci maki sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah Jeremy. Setelah ia melayangkan sebuah pukulan kepada putranya, dadanya terlihat kembang kempis naik turun dibarengi dengan
Last Updated: 2025-04-26