Share

Janji Bertemu

BAB 14

Menikmati secangkir cokelat panas seraya duduk di balkon menjadi pilihan Airin. Sementara Bram sudah terlelap sejak tadi. Malam semakin beranjak menuju larut, senandung angin malam dan kerlip bintang menjadi hiasan malam yang menemani Airin yang terlarut dalam lamunan.

Tiba-tiba saja ia teringat akan ponselnya yang sejak sore ia matikan, perlahan ia bangkit dari duduknya dan dengan langkah pelan serta hati-hati merogoh ponsel dalam tas yang diletakkannya di sofa kamar.

Sekilas menatap suaminya yang terlelap, lalu kembali ke balkon dan menghidupkan ponselnya.

Drett dret dreett ....

Pesan masuk begitu banyak sesaat setelah ponsel diaktifkan. Airin melihat ruang chat berwarna hijau dan begitu banyak pesan yang dikirimkan oleh satu kontak. Dazel.

[Rin, udah jalan ke bandara?]

[Hati-hati, Sayang, sampai Jakarta kabari aku, ya.]

[Sayang, sudah sampai Jakarta?]

[Sayaaang ....]

[Sayaaang ....]

[Airin Sayang, tolong balas pesanku.]

[Sayang, please jangan buat aku khawatir.]

[Oke, mung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status