Share

Kesan Pertama

BAB 10

[tidur?] Satu pesan chat masuk di ponsel Airin, tentu saja dari Dazel.

"Belum, kok."

[Seharian aku kangen kamu, boleh ketemu?]

"Kapan?" Airin membalas singkat.

[Sekarang, aku enggak bisa nahan kangen sampai besok.]

"Sekarang? Tapi kan ini sudah malam, Zel."

[Sebentar saja, Rin. Mau, ya? Di seberang hotel ini ada kafe yang buka sampai tengah malam nanti, aku tunggu kamu di sana, ya, please Rin, aku kangen banget.] Dazel tetap kukuh, mendesak Airin untuk bertemu.

Airin berpikir keras, apakah ia harus mengikuti mau Dazel atau menolaknya? Jika ia ikuti, ia takut juga ini akan menjadi bumerang bagi rumah tangganya. Jika tidak, hati kecil Airin juga merasakan getar yang tak biasanya semenjak perkenalannya dengan pria itu.

[Rin, gimana? Mau, ya?] Kembali Dazel mengirimkan pesan karena Airin tak menjawab pesan sebelumnya.

Airin semakin galau, ya, atau tidak? Hingga akhirnya ia membalas pesan Dazel.

"Ya, sepuluh menit lagi aku sampai." Airin menekan tombol enter. Pesan pun terkirim.

Ai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status