Share

Bab 3. Berlatih

Penulis: Dz
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-29 03:00:13

Bab 3. Berlatih

Malam gelap memperlihatkan sinar cahaya di salah satu ruangan, sosok peri kecil mencoba kultivasi Nirvana, perlahan Matahari pagi menyinari dunia, peri kecil membuka matanya, dalam waktu singkat ia berhasil menguasai kultivasi Nirvana, An Lan membuka matanya melihat ke arah peri kecil.

"Peri kecil, sedang apa kamu?"

"Aku baru saja mencoba kultivasi ini, untuk dasar pemula memang sangat bagus, tapi memiliki beberapa kelemahan!"

"Apa itu?"

"Terlalu lambat, tapi energi yang diserap sangat murni!"

"Apakah kamu memiliki cara untuk mempercepatnya!"

"Ada? Menyerap langsung dari sumber energi di dunia Nirvana ini… tapi aku tidak tahu dimana tempat itu… sebaiknya kamu bersiap, hari ini kamu latihan bersama Bibi Lumini!"

"Oh iya, aku hampir lupa!" ucap An Lan berbangun dari tidur.

30 menit kemudian, An Lan sudah membersihkan diri dan sarapan pagi, peri kecil masuk ke kantong kecil milik An Lan, mereka melesat pergi menuju rumah perpustakaan.

"Kakek, aku pergi dulu!"

"Hati-hati!"

Tiga anak melihat ke arah An Lan, mereka ingin tahu kemana An Lan pergi, langkah mereka berhenti di depan perpustakaan, An Lan menghampiri bibi Lumini.

"Guru! aku datang!"

"Haha… murid baruku, kamu bersemangat sekali!"

"Tentu saja!"

"Ayo kita mulai saja latihannya, aku akan menjelaskan beberapa hal penting saat latihan… kamu duduklah!"

Dua sosok duduk dibawah pohon, tiga anak yang mengintip dari kejauhan merasa iri karena An Lan memiliki guru bela diri, di tambah lagi status Lumini adalah anggota keluarga bangsawan, ia memiliki tugas mendidik anak-anak sampai orang dewasa menjadi seorang petarung tangguh, semua orang selalu memberikan hormat kepada Lumini ketika bertemu atau berselisihan.

Untuk menjadi murid bibi Lumini harus memperlihatkan sedikit bakat sebelum diangkat sebagai murid, keberuntungan An Lan berhasil menundukkan sosok yang disegani semua orang, tiga anak berbalik pergi dengan perasaan kesal dan iri, ia ingin mengadu ke orang tuanya.

"Aku ingin ayahku juga memasukkanku menjadi murid bibi Lumini!"

"Aku juga!"

"Tenang saja, ayahku pemimpin keluarga, dia pasti mengabulkannya!"

"Benar;"

Setelah tiba di kediaman keluarga, tiga anak merengek meminta orang tuanya membantu agar menjadi murid bibi Lumini, mendengar hal itu pertemuan dilakukan, semua tetua berkumpul di ruangan pertemuan.

Pemimpin keluarga An melihat ke arah An Hui "bagaimana bisa, An Lan menjadi murid bibi Lumini?"

"Itu kebetulan saja, An Lan memang ramah dan mudah berkomunikasi dengan usia lebih tua darinya, mungkin itu? Aku juga tidak mengetahui kenapa Lumini menjadikannya murid?" ucap An Hui.

"Ayah, aku juga ingin… !"

"Sudah-sudah, aku akan bicara langsung dengan Lumini… kalian tunggu disini saja!"

"Hore…!" teriak tiga anak.

An Fei atau kepala keluarga pergi menuju rumah perpustakaan, di halaman belakang rumah perpustakaan An Lan berlatih fisik, sebelum memiliki kekuatan spiritual Lumini mau muridnya melatih fisik terlebih dahulu.

"Yeaa!"

"Aaaa!"

"Aaa!" teriak An Lan memukul boneka kayu.

"Kekuatan fisik adalah wadah untuk kekuatan spiritual, dan kekuatan mental adalah wadah kekuatan jiwa, kamu harus melatih itu dulu sebelum melakukan kultivasi Nirvana!"

"Baik guru, aku akan rajin berlatih!"

"Em..!"

"Yeaaaaaaaaaaaaaaaaa!"

"Buk!" suara tamparan.

"Aduh tanganku, boneka ini keras sekali!"

"Haha.. pelan-pelan, jangan terburu-buru mengerahkan tenaga… utama ketelitian dalam setiap gerakan, buatlah semuanya menjadi rapi tanpa ada kesalahan sedikitpun!"

"Iya guru!"

An Lan kembali melesat ke arah boneka kayu, ia berteriak saat boneka kayu menampar wajahnya.

"Aaa… pipiku!"

"Hati-hati, fokuslah pada pertarungan dan jangan mengalihkan pandangan!"

Penjaga menghampiri bibi Lumini "Lapor, Ada An Fei dari keluarga An!"

"Eh… An Lan, kamu lanjutkan latihan, aku akan ke depan!"

"Baik guru!"

Bibi Lumini menghampiri An Fei, kepala keluarga An memberikan sekantong emas agar anak dari keluarga An mau menerima sebagai murid, Lumini terdiam memikirkan permintaan An Fei.

"An Fei, maafkan aku.. sebenarnya aku sangat sibuk akhir-akhir ini, aku tidak berani mengambil murid lebih banyak!"

"Tetua, aku mohon… anak-anak dari keluarga An tidak pernah mendapatkan pendidikan bela diri dari siapapun, tolong kabulkan permintaanku, aku akan melakukan apapun asal anak dari keluarga An mendapatkan pendidikan!"

Lumini menghela nafas panjang "Baiklah aku akan menerimanya, tapi aku memiliki pertanyaan? Kalau kamu tidak bisa menjawabnya, maafkan aku tidak bisa memenuhi permintaanmu!"

"Katakan, aku akan menjawabnya!"

"Siapa An Lan, dan siapa kedua orang tuanya? Apakah dia benar-benar dari keturunan keluarga An atau bukan?"

"Ayahku An Hui menemukannya di hutan dekat kebun apel, saat itu dua masih sangat kecil dan belum bisa bicara, kami sekeluarga tidak tahu bagaimana mencari identitas anak itu, dan An Hui tidak mungkin ditinggalkan sendiri, ia membawanya pulang ke rumah… sampai sekarang tidak ada yang tahu!" ucap An Fei terlihat murung.

"Di hutan sendirian, untuk apa seorang anak kecil tinggal di hutan… kalau orang tuanya membuang anaknya? Pastinya tidak di hutan!"

"Tetua, tapi aku pernah melihat dia sering bicara sendirian di kamarnya, aku pikir dia gila sejak lahir atau sedang bermain sendiri, tapi dia seolah memiliki teman bicara!"

"Kapan kamu mendengarnya!"

"Dua hari lalu!"

"Maukah kamu menjalankan tugas untuk mengintai An Lan setelah pulang, aku akan menerima anak dari keluarga An menjadi murid!"

"Baik-baik!"

"Baguslah, besok pagi bawa anak yang ingin menjadi muridku!"

"Terimakasih tetua, ambilah emas ini sebagai terimakasihku!"

"Em!"

An Fei berbalik pergi meninggalkan tempat tersebut, Bibi Lumini berjalan ke arah teras rumah kecil, ia melihat An Lan berlatih.

"Identitas tidak diketahui, anak ini memiliki banyak rahasia… aku semakin penasaran siapa dia sebenarnya?"

"Guru… aku lelah sekali!"

"Istirahatlah nak, berlatihlah sesuai kemampuanmu!"

"Iya guru!"

Bibi Lumini mencoba mengalirkan energi spiritual ke tubuh An Lan, saat itu juga sosok jiwa Dewa Pedang dan jiwa Dewi Kematian membuka mata, energi spiritual Lumini keluar sendiri, dua sosok dalam tubuh An Lan tidak menerima energi asing.

"Kenapa tidak bisa?!" gumam Lumini mencoba kembali.

Lagi-lagi tubuh An Lan menolak energi yang dialirkan Lumini secara diam-diam, ia tidak mengerti kenapa bisa terjadi penolakan, An Lan berbaring tidur siang, hembusan angin di rasakan anak kecil di samping Lumini.

"Guru, aku tidur sebentar!"

"Em, guru Pergi dulu… kamu lanjutkan latihan!"

"Iya guru!"

Bersambung…

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Subandi Bandi
Harus kuat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Mimpi Buruk Dunia Persilatan   DF 30. Akhir Pertarung

    DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le

  • Mimpi Buruk Dunia Persilatan   DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit Kuno

    DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa

  • Mimpi Buruk Dunia Persilatan   DF 28. Pertarungan semakin memanas

    DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR

  • Mimpi Buruk Dunia Persilatan   DF 27. Hampir mati ( Maxi )

    DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc

  • Mimpi Buruk Dunia Persilatan   DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno

    DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d

  • Mimpi Buruk Dunia Persilatan   DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa Kuno

    DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status