Bab 36. Kerinduan Sedikit LagiAcara Lelang sudah selesai, di bawah kegelapan malam dua kereta kuda dan pasukan meninggalkan kota Liontin, di atas langit dua sosok melayang di kehampaan, sosok tersebut adalah An Lan dan gurunya, pil tingkat tinggi berhasil di dapatkan pangeran Morin, tapi putri Venesa berencana merebut pil penguasa langit."Yun Zhi, kita harus mendapatkan pil itu!""Iya!"An Lan melihat ke arah gurunya "Apa yang harus aku lakukan, mereka akan bertempur dengan pasukan Pangeran, disisi lain juga terlibat beberapa kelompok yang melindungi putri dan pangeran?"Dua belah pihak saling melesat satu sama lain, saat pedang hampir berbenturan, suara tua terdengar."Hentikan…!" teriak Jianzhong memperlihatkan tingkat kekuatan."Dia Alkemis yang tadi berada di rumah lelang, untuk apa dia ada disini!""Aku tidak tahu putri!""Aku perintahkan untuk hentikan semua ini!""Tuan, maafkan aku lancang… tapi ini semua untuk mendapatkan Pil punguasa langit!""Aku mengenal orang yang membu
Bab 37. Lan Shi Vs Pembunuh Li Jun ChinPagi indah membasahi dedaunan dengan embun, sinar matahari menyilaukan mata sosok tua, ia sedang melihat muridnya membuat pil penguasa langit, meskipun mengerti cara pembuatan pil, tapi hari menggunakan jenis api hitam yang mampu memberikan energi spiritual kedalam pil, lima butir pil berhasil dibuat, An Lan melihat ke arah gurunya."Guru, aku pergi dulu!""Hati-hati!" An Lan menarik gerobak yang digunakan pedagang biasanya, ia ingin membeli bibit tanaman obat, sebelum pergi An Lan menuju salah satu buah di hutan, ia ingin meminta singa membantunya menarik gerobak, 15 menit kemudian An Lan melihat sebuah gua."Singa, keluarlah!""Eh… sepertinya aku mengenal suara itu!" ucap singa berjalan keluar."Bocah? An Lan… kamu sudah cukup besar… ada apa?!""Apakah mau ikut aku ke kota Liontin, bantu aku menarik gerobak itu!""Hei bocah, aku bukan kuda… aku raja hutan!""Ayolah… temani aku!" "Tidak mau!""Aku memiliki satu pil, kamu akan memiliki sayap…
Bab 38. Lan Shi Vs Jin Lin Chin IIDi tengah hutan dua sosok berdiri, sekujur tubuh dipenuhi beberapa luka, kekuatan berimbang membuat keduanya melakukan pertarungan panjang, Lin Jin Chin tidak percaya kalau tingkat kultivasi pemuda di depannya berada di tahap yang sama, di sisi lain seekor singa menonton pertarungan mereka, ia tidak bisa mengikuti pertarungan karena perbedaan kekuatan. "Aku lelah sekali.. anda saja ada peri disini, aku tidak akan kesulitan melawan orang ini!" "Bocah, kamu adalah anak paling berbakat yang pernah aku temui, tapi kamu memiliki kekurangan? Pengalaman bertarung!" "Itu memang benar, aku memang tidak banyak memiliki pengalaman bertarung.. tapi aku memiliki sesuatu untukmu!" ucap An Lan merapalkan segel tangan."Formasi Dewa Pedang!" "Yeaaaaaaaaaaaaaaaaa!" Lonjakan energi menggetarkan bumi, aura hitam menghilang lalu digantikan energi keemasan, ribuan pedang melayang di langit, disisi lain Lin Jin Chin juga merapalkan segel tangan."Ribuan Pisau pembun
Bab 39. Akademi Obat (Tabib Kecil)Pagi buta memancarkan energi dingin, dingin masih menusuk tulang, dua sosok duduk di kursi teras rumah, secangkir teh mencairkan hawa dingin, An Lan menghirup aroma wangi dari Teh gunung lalu meminumnya, saat itu juga matahari menembus penglihatan An Lan, hitungan detik ke menit matahari semakin terangkat penuh, lingkaran besar bersinar terang."Muridku, guru akan berangkat lebih awal!""Iya guru, aku belum selesai menikmati teh ini!""Oke, setelah selesai guru akan menyusul ke akademi!""Oke guru!"Jianzhong melesat terbang menuju ibukota, sayap energi membelah awan di pagi hari, kecepatan tinggi membuat mata melihat kilatan cahaya, perlahan sosok tua menghilang dari pandangan, An Lan memunculkan sepasang sayap, karena menelan 10 pil penguasa langit, sayap An Lan berukuran kecil, tapi kecepatan terbang lebih cepat dari sebelumnya."Huaaaaaa… cepat sekali, jantungku hampir copot!" "Indahnya!"Akademi obat dipimpin Jianzhong guru An Lan sendiri, namu
Bab 40. Ujian Membuat PilDi halaman depan Akademi, semua orang berkumpul, jumlah orang yang mengikuti ujian ada sekitar 600 orang, semua lencana di bagikan kepada murid yang berhasil lolos mengikuti acara ujian Alkemis, tapi tidak untuk alkemis tingkat lima dan tingkat enam, sebelum menerima lencana mereka harus melewati satu ujian lagi, yaitu membuat pil dengan kualitas terbaik."Hmmm.. aku kira sudah lolos!" "Bocah, apakah kamu sudah menyiapkan tungku milikmu untuk mengikuti ujian!""Ada… kakek, kamu berencana membuat pil apa!""Pil Naga!""Pil Naga, seperti apa itu?""Pil yang bisa memperkuat pondasi tubuh fisik!" "Apa…. Bolehkah aku memintanya setelah membuatnya!""Eh… tunggu dulu, pil apa yang ingin kamu buat nanti… setelah selesai kita boleh bertukar pil!""Rahasia!""Haha… baiklah anak kecil!" Tidak lama setelah itu langit bergemuruh memperlihatkan satu sosok melesat terbang dengan kecepatan tinggi, semua orang berlutut memberikan hormat, kakek tua menarik tangan An Lan unt
Bab 41. MayaLima hari berlalu di kediaman akademi, An Lan duduk di teras rumah bersama Guru Tin, sambil menikmati makanan, An Lan menceritakan perjalanannya sejak kecil, ia juga memberitahu kalau dirinya bagian murid dari sekte Lembah Nirvana, sosok cantik tidak terlihat garang di hadapan bocah berusia 12 tahun tersebut, semua murid akademi tidak berani memperlihatkan sifat sombong setelah An Lan mendapatkan lencana Alkemis tingkat enam.Dari kejauhan murid wanita mengintip An Lan menikmati makanan."Lihat pria itu, dia keren sekali dengan lencananya!""Kekasihku!""Pasanganku!""Pujaanku!""Keren sekali!" Beberapa murid laki-laki merasa iri melihat semua murid wanita tertarik dengan murid baru yaitu An Lan, mereka berencana meracun bocah yang sedang duduk bersama guru Tin."Bagaimana kalau kita racuni saja!""Boleh, aku sudah sangat membencinya!"Mereka melihat guru Tin meninggalkan An Lan sendiri, berapa murid laki-laki menghampiri An Lan, makanan hangat di bawakan."Adik, aku bar
Bab 42. Pertunjukan Di halaman rumah seorang anak berdiri, ia ingin berangkat menuju kota kura-kura, di pagi itu juga Guru Tin mengantarkan kepergiannya, ia sudah bicara kepada An Lan kalau ingin mengangkat sebagai anak angkat, dengan senang hati An Lan menerima tawaran guru Tin."Bibi? Eh, Ibu… aku pergi dulu!""Hati-hati!" Ucap An Lan memunculkan sepasang sayap, semua orang yang melihat mengusap mata tidak percaya, di kejauhan Maya melihat An Lan terbang di langit, perlahan sosoknya menghilang dari pandangan semua orang.Maya menghela nafas panjang "An Lan, kamu hebat sekali!!' "Bukannya itu sayap dari Pil penguasa langit, apakah dia yang membuat pil itu… sebaiknya aku tanya pemimpin!" gumam Guru Tin menuju kediaman kepala akademi."Sepertinya kamu terkejut!" ucap Jianzhong di belakang."Hehe.. iya tetua… !""Sayapnya memang tidak terlalu besar, tapi apakah kamu tahu berapa pil penguasa langit dia makan?""Berapa!""Aku saja cuma lima pil sudah membuat sayap energiku bergejolak,
Bab 43. Kakek dan cucu MenerobosAn Lan dan An Hui sudah tiba di rumah kecil, sosok tua melihat cucunya mencari barang-barang di cincin ruang, tidak lama setelah itu sebutir pil memiliki energi spiritual diberikan kepada An Hui, sosok tua mengamati pil di tangannya."Cucuku, pil apa ini?" "Yang ini Penguasaan langit, dan yang ini pil Energi murni… itu untuk memulihkan kondisi kakek, setelah menelan pil kakek bisa melakukan kultivasi kembali" "Apa… terimakasih cucuku!" ucap An Hui memeluk An Lan."Sekarang makanlah pil itu, lalu duduk bersila memadatkan energi… satu lagi, sepasang sayap akan muncul nanti, kakek langsung padatkan kembali sayap itu sebelum menjadi liar, kalau tidak sempat gunakan pikiran untuk mengendalikan sayap energi!""Oke!"Sosok tua duduk bersila, ia melihat ke samping."Kamu ingin melakukan apa?""Kakek, ini Pil naga.. aku ingin menembus tubuh fisik ketujuh!""Wah… selamat!" "Ayo kita lakukan!" Dua sosok menelan pil, saat itu juga mereka memfokuskan pikiran,