Bab 76. Kota BangsawanEmpat sosok mengelilingi tempat sekitar, mereka mencari keberadaan jasad Ratu Sue Wei, sebelum itu sebuah kitab dan peta lama ditemukan, peta sekarang dan peta masa lalu sangat berbeda, itu dikarenakan guncangan alam mematahkan kerangka bumi mengalami perubahan gratis, sedangkan kitab yang ditemukan memberitahu semua cerita sebenarnya dari perang besar.Perang kuno sudah terjadi dua kali dalam sejarah hidup dunia persilatan, semua orang bersaing demi mendapatkan keabadian, kitab yang membahas pedang Kuno era pertama ada di tangan Dewa Lou, sedangkan Kitab kedua berada di tangan Lan Shi. Era kekacauan sudah terjadi empat kali, waktu tersebut dimana semua orang tidak memiliki pemimpin, mereka memperebutkan wilayah dan menunjukkan kekuatan untuk bisa menjadi Raja, setelah kerajaan terbentuk, pedang besar sudah tidak bisa ditahan, jumlah korban tidak terhitung jumlahnya, penduduk tidak bersalah ikut terbunuh.Langit tertawa dan bumi menangis, lautan indah kebiruan
Bab 77. Acara Hiburan MalamLan Shi dan yang lainnya sedang duduk bersama Putri Sahara dan dewa Qin, dua sosok tersebut adalah orang yang berpengaruh di kota bangsawan, Lan Shi memberitahu tujuannya datang ke kota bangsawan, yaitu ingin menampilkan pertunjukan dan menghibur semua orang, dengan senyuman penuh arti putri Sahara memberikan izin kepada mereka."Terimakasih… Malam ini kami akan memulai acara tarian dan hiburan lainnya!""Aku akan menonton… Perkenalkan aku putri sahara!""Lan Shi!""Diao Chan!""Di Hui!""Su Yang!""Lan Shi?" ucap putri Sahara."Iya, Lan Shi!""Apakah ini pasanganku, ibu bilang namanya Lan Shi!" gumam putri Sahara."Lan Shi, apakah kamu putra Anin Shi!""Aku tidak tahu, aku yakin dia ibuku tapi ibuku sendiri aku bukan putranya!" jawab Lan Shi yang sudah kecewa dengan ibunya.Diao Chan dan Di Hui menghela nafas, mereka bisa melihat kesedihan yang menimpa Lan Shi."Haiya, cucuku… jangan ingat itu sekarang!""Kenapa bisa!""Maaf putri, sebaiknya tidak membahas
Bab 78. Surat PertunanganKota bangsawan dibuat heboh dengan pertunjukan tari pedang, kedatangan Dewi bulan mengagetkan semua orang, walikota menepuk jidatnya karena tidak sempat memberikan sambutan hangat, ia meminta maaf agar tidak di jatuh hukuman, namun Dewi bulan mengabaikan walikota dengan mengatakan untuk tidak mengganggunya.Sosok anak bertopeng berlutut bertumpu di satu pedang, tiga sosok di belakang memainkan alat musik, suara gendang memecahkan keheningan, penonton bersorak gembira."Tarian Pedang Pembukaan!" ucap Lan Shi mengalirkan Api biru ke pedangnya.Lan Shi melakukan gerakan Indah, setiap ayunan dan gerak kaki terlihat mulus seperti air mengalir, setiap gerakan meninggalkan jejak cahaya biru, Putri Sahara mematung melihat kemampuan anak di depannya, Lan Shi hanya menggunakan energi api tanpa menggunakan spiritual.Gerakan indah semakin cepat, Dewi bulan bisa menyadari arti dari gerakan yang dilakukan, ditambah alunan musik mengharukan, jiwa pedang dirasakan semua ora
Bab 79. Pulang.Tiga tahun berlalu.Selama tiga tahun Di Hui, Diao Chan, dan Lan Shi berkelana mengelilingi Empat kekaisaran, namanya sebagai penari pedang sudah terkenal di segala penjuru, namun tidak banyak orang yang tahu kalau Lan Shi adalah putra Dewa Lou, empat sosok sudah seperti keluarga sendiri, seiring waktu berjalan Lan Shi sudah tubuh remaja, tingkat kultivasi masih tetap sama berada di tingkat delapan tubuh fisik dan spiritual.Selama tiga tahun perjalanan mereka begitu lancar tanpa ada hambatan, itu dikarenakan Prajurit khusus Dewi bulan melindungi secara diam-diam. Di puncak gunung batu beberapa sosok berdiri, Dewa Lou sedang bertemu dengan putranya Lan Shi. "Lan Shi, sudah tiga tahun aku tidak melihatmu.. perkembanganmu cukup bagus, tapi itu masih sangat kurang... perang besar akan segera terjadi, pasukan seberang samudra mulai memperlihatkan pergerakan… apakah kamu mau pulang ikut ayah?!"Lan Shi terdiam, ia sebenarnya lebih betah menjadi penari ke kota-kota besar, i
Bab 80. Pertemuan BesarKepulangan Lan Shi membuat semua orang bertanya-tanya apakah Lan Shi benar-benar anak kandung Dewa Lou dan Anin Shi, sambutan hangat diterima Lan Shi dan tiga sosok di sampingnya, namun setelah beberapa saat keributan terjadi, Pangeran Ren Shili yang juga anak kandung Dewa Lou tidak setuju atas kedatangan Lan Shi, secara terang-terangan ia menolak di depan semua orang."Aku tau kalau Lan Shi adalah putra mahkota, tapi aku juga anakmu… aku tidak ingin dia ada disini!" Dewa Lou terdiam, ia berusaha bersikap adil di depan semua orang. "Lan Shi, apakah kamu tidak tahu selama ini aku yang membantu ayah menjalan tugas Aliansi… semua orang disini mengetahui itu, aku berkeliling empat kerajaan demi menjalankan tugasku, aku tidak mengharapkan jabatan Raja atau status Putra Mahkota dan aku tidak percaya kalau kamu adalah Lan Shi yang sebenarnya!" "Kamu hanyalah sampah, anak jalanan yang hidup lepas tanpa tahu aturan… kamu juga mengaku sebagai Anak Dewa Lou dan Ratu An
Bab 81. Tinggal bersama pelayan SirenDi dalam kamar Lan Shi berendam di air obat, ia memikirkan ibunya yang hilang ingatan dan bagaimana cara agar bisa mengembalikan ingatan yang hilang, di luar rumah besar, Pelayan cantik sedang berjaga agar tidak ada yang masuk. Perasaan sedih karena dilupakan ibu kandung membuat Lan Shi tidak tenang selama tiga tahun terakhir, matahari terbenam di gantikan sinar bulan, Lan Shi menyudahi berendam di air obat, ia mengambil aduk lalu menggunakan jubah Alkemis."Sebaiknya aku bermain kecapi untuk menenangkan jiwa!" ucap Lan Shi membawa kecapi ke teras rumah.Pelayan menoleh ke belakang "Pangeran, apakah kamu sudah selesai!" "Iya, sekarang aku ingin bermain kecapi!""Wah… aku tidak menyangka kalau pangeran bisa memainkan alat musik!""Hehe… !"Lan Shi meletakan kecapi lalu memainkan sebuah melodi jiwa kesepian, suara kecapi terdengar, semua orang di kediaman sekitar keluar dari rumah, mereka mencari dimana asal melodi, setiap petikan menggetarkan jiwa
Bab 82. Pertempuran di kota bintang (Nirvana)Kaisar Nirvana membebaskan semua tahanan untuk ikutan bertempur melawan pasukan gabungan dari beberapa Sekte, wilayah Nirvana terbelah menjadi dua belah pihak, sebelum itu Dewa Lou datang ke Nirvana untuk memberitahu bahwa Lan Shi sudah kembali, kaisar Nirvana mengajak Dewa Lou menjalin hubungan, namun ditolak begitu saja.Alasan dewa Lou menolak kerjasama karena Aliansi Empat Kekaisaran juga mengalami ancaman dari musuh, kalau menerima hubungan kerjasama hanya menjadi beban bagi dewa Lou. Pihak kerajaan Nirvana; Pasukan kerajaanAliansi Bendera Hitam Putih: Han FeiSekte Pedang NirvanaSeks Nirvana AbadiSekte Nirvana JiwaSekte Nirvana KultivasiAliansi Pedang Darah: Tou SeSekte Prajurit NirvanaSekte Pertahanan NirvanaSekte Pilar Langit NirvanaSekte Nirvana FormasiSedangkan yang menjadi lawan adalah pasukan aliansi gerhana dan akademi obat. Sudah beberapa kali Kaisar Nirvana melancarkan serangan ke Akademi obat namun digagalkan pas
Bab 83. Pertempuran Kota BintangKota bintang terjadi pertempuran selama dua hari, 50 murid sekte Lembah Nirvana tewas terbunuh, air mata pedang di basahi oleh darah dan luka di sekujur tubuh membuktikan semangat juang semua murid sekte Lembah Nirvana, 50 murid sekte tersenyum di saat kematian mereka tiba, suatu kehormatan besar bisa terbunuh di pertempuran.Di tengah lapangan luas dua sosok berdiri saling membelakangi, jubah robek akibat tebasan pedang memperlihatkan daging terkoyak, dua sosok sudah bertarung selama lima hari, mereka masih bisa berdiri menahan rasa sakit di sekujur tubuh, Hou Tian dan Tetua Min mengatur nafas lelah."Tetua Min, senang bisa berjuang bersamamu!""Hou Tian, kamu sangat hebat… kalau kita bertemu lagi di kehidupan selanjutnya? Aku akan mengajakmu bermain catur!""Saudaraku, kematian pasti akan menghampiri!""Em..!"Pangeran Morin merendahkan kuda-kuda "Semuanya, ayo serang bersama-sama!"Semua musuh melesat "Yeaaaaaaaaaaaaaaaa!" Hou Tian dan Tetua Min me