Share

Logika vs Nafsu

Pak Mahendra menggenggam tanganku dan kami berjalan menuju tempat perhelatan yang berada di sisi lain hotel itu. Aku akhirnya mendengar langsung dari bibirnya jika dia akan menerima penghargaan tersebut.

Kami melangkah di atas karpet berwarna merah yang terbentang dari pintu masuk ruangan hingga ke panggung. Kilatan blitz kamera menyerbu kami sejak langkah pertama. Pastilah mereka para pemburu berita. Mendadak aku jadi grogi tetapi genggaman tangan Pak Mahendra yang semakin mengerat membantuku untuk tetap tersenyum menghadapi mereka. 

Akhirnya kami pun duduk di barisan nomor tiga dari depan. Jantungku berdetak riuh mirip bedug yang ditabuh, melihat kemegahan dekorasi dan juga para tamu undangan yang penampilannya terlihat cetar. Untung saja aku sudah dimake-over hingga tak terlihat memalukan. 

Pukul sembilan malam acara dibuka dengan hiburan dari grub band dan penyanyi ibukota yang diundang. Lalu acara penghargaan pun di mulai. Satu per s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status