Share

Diculik

"Kukira kamu nggak akan bangun lagi." 

Sebuah suara yang terdengar tak asing di telinga memaksaku untuk menoleh. Perempuan sialan itu duduk di sofa dengan kedua tangan dilipat di dadanya. 

Dia berjalan mendekat dengan tatapan sinisnya. Terlihat sekali jika dia tak menyukaiku. 

"Kamu senang, ya, sudah memiliki Mas Mahendra?" sindirnya. 

"Tentu saja aku senang. Dia suami yang baik," sahutku, mencoba memancing emosinya. 

"Aku punya penawaran menarik buatmu," katanya sambil mengempaskan tubuh di ranjang, tak jauh dari tempatku. 

"Apa maumu? Aku tak pernah mengganggumu. Kenapa kamu lakukan ini padaku?" 

"Tak pernah mengganggu, katamu?" Tiba-tiba saja nada bicaranya meninggi. "Kamu sudah merebut Mahendraku. Apa itu namanya bukan menggangguku?" 

Lidya, perempuan itu pun duduk di tepi ranjang dan menatapku seakan ingin menelanku mentah-mentah. 

"Aku nggak merebutny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status