Share

17. Keanehan pemilik apartemen

Aku menekan kepala karena masih menahan rasa pusing sejak bangun tidur beberapa jam lalu. Suasana cafe tidak begitu ramai, pun tidak terlalu sunyi. Beberapa orang memilih menikmati sarapan di tempat ini, alih-alih sarapan di rumah masing-masing. Seperti kami contohnya. Pergi dari apartemen untuk sementara waktu sepertinya cara jitu melepas penat.

Oma dibawa ke rumah sakit oleh Raja. Trauma akan kejadian semalam pasti membuat jiwanya terguncang. Tentu lebih aman untuk Oma jika jauh dari apartemen. Aku takut Oma akan menjadi sasaran makhluk iblis itu selanjutnya.

Langit sedikit mendung. Tapi hujan belum juga turun. Cuaca ini membuatku ingin menikmati secangkir espresso hangat.

"Ini bill-nya. Sini, bayar!" ujar Nita menagih uang pada kami. Satu persatu membuka dompet dan memberikan beberapa lembar uang untuk makanan yang kami pesan kali ini. Tidak ada acara traktir men-traktir. Itu berlaku hanya jika salah satu da

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status