Venus menatap kagum gaya bertarung Kazuha. Laki-laki itu memang kalah dalam hal jumlah. Namun entah mengapa, malah para pasukan mafia yang terlihat kesulitan dalam pertarungan kali ini.
Venus benar-benar mengamati pergerakan Kazuha. Dan menurutnya tidak ada satu pun pergerakan Kazuha yang sia-sia. Laki-laki itu benar-benar bisa menghindari dan menangkis seluruh serangan yang tertuju ke arahnya. Sehingga tidak ada luka yang benar-benar bisa mencapai titik-titik vital tubuhnya.
Betapa terkejutnya Venus saat menyadari ekspresi wajah Kazuha sama sekali tidak berubah walau sedang dikeroyok oleh banyak orang. Wajahnya masih datar seakan sama sekali tidak tertarik pada pertarungan yang sedang dilakukannya sekarang.
Venus benar-benar mengagumi semua itu. Sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa seluruh anak buah mafia yang ada di sampingnya telah berhasil dikalahkan dengan mudah oleh Kazuha.
Sekarang hanya tersisa Shu Takuma. Pemimpin dari pasukan mafia yang bernama Fox.
Shu sendiri pun menyadari bahwa laki-laki yang ada di hadapannya sekarang bukanlah seorang laki-laki biasa. Anak buahnya yang ia bawa sekarang adalah anak buah yang sudah ia akui kemampuan bela dirinya. Namun ternyata anak buahnya dapat dikalahkan dengan mudah oleh remaja itu.
"Kemampuan bela diri dan ekspresimu yang sama sekali tidak berubah semenjak datang dan melawan mereka itu sepertinya bisa menjadi bukti bahwa kamu bukanlah seorang mahasiswa biasa. Sebenarnya siapa kamu?" tanya Shu sambil berjalan mendekat ke arah Kazuha.
"Aku tidak mempunyai waktu untuk berbicara denganmu," jawab Kazuha sambil menatap ke arah Shu.
"Anak yang menarik," jawab Shu sambil tersenyum kecil.
Kazuha melirik ke arah kanan saat menyadari pergerakan Shu. Dengan kecepatan tinggi, Shu bergerak ke arah kanan dan melayangkan sebuah pukulan tepat ke arah wajah Kazuha. Namun sayangnya Kazuha sudah mengetahui itu. Jadi serangan Shu bisa dengan mudah ditahan oleh Shu.
Shu yang menyadari serangannya ditahan pun langsung meloncat ke arah belakang untuk memberikan jarak antara dirinya dengan Kazuha. Namun betapa terkejutnya Shu, saat tiba-tiba saja Kazuha sudah berada di hadapannya, padahal kakinya saja belum sepenuhnya menapak tanah.
Secara sekilas Shu melihat Kazuha menarik tangan kanannya ke belakang, menandakan bahwa remaja itu akan melakukan sebuah pukulan. Jadi Shu berniat untuk menangkisnya.
Namun untuk yang sekian kalinya, Shu dikagetkan karena tiba-tiba saja keberadaan Kazuha yang seharusnya berada di hadapannya menghilang.
Shu merasa ada seseorang yang bertumpu pada kepalanya. Jadi ia mendongak ke arah atas. Matanya membulat sempurna saat menyadari bahwa Kazuha melayang di atas kepalanya dengan posisi vertikal dengan bagian kepalanya berada di bawah.
Kazuha memanfaatkan gravitasi yang mendorong tubuhnya ke bawah untuk memperkuat sebuah tendangan yang akan ia lancarkan menuju ke arah wajah Shu.
Namun sayangnya, Shu tidak selemah itu sampai-sampai tidak berkutik saat tau ada serangan yang akan membahayakan nyawanya.
Shu menyilangkan kedua tangannya di depan mukanya untuk menghadang tendangan keras Kazuha. Tentu saja itu berhasil, namun tangannya terasa sangat sakit karena tendangan Kazuha.
Shu terpental ke belakang akibat kerasnya tendangan Kazuha. Sedangkan Kazuha sendiri berhasil mendarat dengan mulus di atas tanah dan menghentikan seluruh gerakannya, menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak tertarik untuk melanjutkan pertarungan itu.
"Kami akan menyelesaikan masalah kami dengan keluarga Esperion menggunakan cara kami sendiri. Pergilah dan anggap saja kalian telah berhasil menghabisi kami," ujar Kazuha sambil menatap Shu.
"Aku memang seorang mafia bukan seorang pecundang. Mana mungkin aku mengatakan kepadanya bahwa tugas ini telah selesai, sebelum aku benar-benar bisa menghabisi kalian berdua," jawab Shu sambil menatap serius Kazuha.
"Baiklah, aku akan menyerang bagian kananmu menggunakan lima puluh persen kemampuanku lima detik dari sekarang."
Shu tersenyum kecil mendengar hal itu. Remaja itu memberitahu sesuatu yang menarik. Shu tentu saja tidak percaya dengan hal itu. Karena bisa saja kalimat itu hanyalah sebuah pancingan supaya dirinya memperkuat bagian kanan, sehingga remaja itu bisa dengan mudah masuk dan menghabisi dirinya melalui sisi kiri.
Mata Shu membulat sempurna saat mengetahui Kazuha sudah berada di sisi kanannya dan kakinya sudah berada tepat di samping tubuhnya. Pergerakan yang sangat cepat. Saking cepatnya matanya tidak bisa melihat secara jelas pergerakan laki-laki itu.
"Oi, oi. Seriusan?" tanya Shu sebelum akhirnya tendangan Kazuha mengenai tubuhnya dan tubuhnya pun terpental ke arah balok yang ada di pinggir tembok.
Tendangan yang sangat keras hingga berhasil membuat tubuh Shu terpental cukup jauh dan pingsan ditumpukan balok-balok kayu.
Kazuha menghembuskan nafas lega. Karena akhirnya pertarungan bodoh ini berakhir dengan cepat. Dengan begini, ia bisa pulang kembali ke rumah tanpa harus membuat orang rumah khawatir.
Tatapan Kazuha beralih menatap ke arah Venus yang masih terdiam membatu di dekat mobil para mafia. Tadi ia sangat fokus pada pertarungan melawan Shu. Sampai-sampai melupakan bahwa orang itu masih berada di sana dan melihat pertarungannya.
"Pergilah. Keluargamu pasti mengkhawatirkan mu," ujar Kazuha sambil berbalik badan dan berniat untuk segera meninggalkan tempat itu.
"Tunggu! Siapa sebenarnya kamu? Bagaimana bisa kamu bisa mengalahkan mereka dengan mudah? Apakah kamu juga bagian dari kelompok mafia dunia malam?" tanya Venus yang penasaran dari mana asal kemampuan bela diri Kazuha.
"Aku? Aku hanyalah teman kampusmu."
Setelah mengatakan hal itu, Kazuha langsung melenggang pergi begitu saja. Meninggalkan Venus dengan mobil dan para mafia yang masih pingsan di tempat.
Clay menatap Kenn yang sedang bersantai di apartemen miliknya. Komandan pasukan Utopia itu beberapa hari belakangan ini terus menerus mampir ke apartemennya tanpa alasan yang jelas.Clay memang tidak terlalu mengerti pola pikir dan kebiasaan Kenn. Namun karena akhir-akhir ini mereka sering bersama, Clay mulai mengerti bahwa Kenn adalah orang yang sangat santai tidak peduli dalam kondisi apa pun."Apa kamu bisa membunuh orang?" tanya Kenn sambil menatap gelas teh yang ada di hadapannya."Tentu bisa. Bukankah itu adalah hal dasar yang harus dipenuhi sebelum masuk pasukan khusus?" tanya Clay balik."Berapa orang yang bisa kamu bunuh dalam satu hari?" "Tunggu dulu. Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan hal seperti ini?""Tidak ada. Aku cuma ingin mengetahuinya sebelum misi ini mencapai titik terburuknya."Clay sedikit bingung akan hal itu. Mencapai titik terburuk. Ia tidak pernah berpikiran seperti itu. Karena menurutnya misi ini hanyalah misi mudah. Hanya mencari informasi lebih dalam lagi t
Sea menatap secara diam-diam seorang laki-laki yang mengikutinya berserta kakaknya semenjak mereka berdua datang ke kampus. Jujur saja ia tidak terlalu nyaman dengan kehadiran laki-laki itu, pasalnya laki-laki itu terkenal sebagai pembuat onar dan laki-laki itu juga pernah mendatangkan masalah untuknya.Walau Sea tidak mengatakan apa pun, Kazuha mengerti apa yang sedang dirasakan oleh adik perempuannya itu saat Victor mengikuti mereka sejak awal. Namun ia tidak akan membahas itu, karena jika berbicara dengan Victor sekarang, maka Sea akan mengetahui tentang pertarungannya dengan para mafia kemarin malam.Kazuha menghentikan langkahnya saat sudah ada di depan sebuah ruangan. Ruangan itu adalah ruangan yang nantinya akan menjadi tempat belajar Sea. Sea yang sudah sampai di depan kelas pun, berpamitan dengan Kazuha lalu pergi masuk ke dalam kelas tanpa mengucapkan sepatah katapun kepada Venus. Setelah Sea masuk, Kazuha melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya. Tentu saja dengan Venus
Pitaloka mulai merasa ada yang aneh dengan Kenn, Clay, dan Kazuha semenjak pertemuannya dengan mereka di persimpangan koridor kampus hari itu.Namun saat ia mencari informasi tentang mereka, ia tidak menemukan informasi apa pun. Bahkan ia sudah meminta pertolongan kepada Central untuk menemukan jejak digital ketiga pria itu. Namun Central sendiri malah kehilangan banyak data penting saat sedang mencari jejak digital tentang ketiga orang itu. Seakan-akan ada sesuatu yang melindungi ketiga orang itu dan tidak segan-segan menyerang balik ke orang-orang yang ingin mencari tau lebih dalam tentang mereka bertiga.Satu-satunya yang terpikirkan oleh Pitaloka saat mengetahui itu adalah Fla. Ia mulai berpikiran bahwa ketiga orang itu adalah anggota Fla. Maka dari itu, tidak ada satu pun orang yang bisa mencari informasi lebih dalam tentang ketiga orang itu. Namun melihat dari keadaan yang ada, Kazuha dan Kenn tidak pernah bersama. Mereka memang sering terlibat dalam kejadian yang sama. Namun ia
Karena Kazuha sedang ada hal yang diurus secara mendadak, Sea harus pulang sendiri kali ini. Namun siapa sangka, Pitaloka tiba-tiba saja ingin berkunjung ke rumahnya untuk sekedar bermain.Tentu saja mengetahui hal itu membuatnya senang, karena akhirnya ia bisa mengenalkan temannya pada kakeknya.Mereka berdua melangkahkan kakinya menuju ke arah luar kampus. Namun langkah mereka terhenti karena Inori dan Owl menghalangi jalan mereka.Pitaloka yang menyadari akan hal itu pun langsung menatap malas kedua orang itu. Pasalnya kedua orang itu lagi-lagi menghambatnya."Kita tidak punya waktu banyak. Jadi langsung ke intinya saja," ujar Pitaloka sambil menatap tajam Inori."Tenang saja. Aku tidak berencana apa-apa. Aku hanya ingin berbincang sebentar dengan kalian. Kalau kalian berkenan, ayo kita bicara di cafe yang ada di samping kampus. Aku akan membelikan kalian makanan dan minuman yang kalian mau. Anggap saja ini sebagai tanda salam kenal dariku," ujar Inori sambil tersenyum kecil."Aku
Owl mengikuti Kazuha ke sebuah distrik terlarang. Ia tadinya berniat untuk kembali ke pasukan pengawal dan bergabung bersama mereka. Namun entah kenapa, Owl merasa bahwa sekarang Kazuha lebih bisa diandalkan dibanding para pengawal keluarga Esperion. Owl tidak tau ia akan pergi ke mana dan akan menemui siapa. Sampai pada akhirnya ia memasuki sebuah club' malam yang diisi oleh banyak sekali pelacur, mafia, dan banyak lagi orang-orang yang memang bekerja sebagai penjahat. Owl mulai mengetahui siapa yang akan ia temui saat ia melihat ada salah satu tangan kanan seorang mafia terkenal mengobrol dengan Kazuha. Ada satu nama pemimpin mafia yang terlintas di pikirannya. Ia pikir itu hanyalah dugaan bodoh. Karena tidak mungkin seorang mahasiswa biasa seperti Kazuha bisa memiliki koneksi dengan seorang pemimpin mafia yang terkenal akan kekejaman dan kuasanya yang sangat luas. Namun Owl sadar bahwa bukan dugaannya itu yang bodoh. Melainkan dirinya. Mereka berdua sekarang berhadapan dengan
Owl yang tadinya juga mengikuti Kazuha menggunakan motor salah satu mafia sempat tertinggal. Hingga jarak antara dirinya dengan Kazuha terbilang cukup jauh. Untuk beberapa menit, Owl tidak dapat melihat sosok Kazuha. Namun karena Owl tau betul lokasi yang dimaksud oleh Shu tadi, Owl langsung menuju ke sana saja tanpa harus memikirkan tentang keberadaan Kazuha.Saat sudah berada di dekat dermaga, Owl melihat ada motor sport terparkir di area luar. Motor itu adalah motor yang digunakan oleh Kazuha tadi. Yang menandakan bahwa sekarang laki-laki itu sudah berada di sana.Owl mencoba untuk mendekati area dermaga untuk melihat dan memantau situasi yang ada. Menurut informasi dari Shu tadi, dermaga terbengkalai ini adalah markas dari sebuah kelompok penjahat. Yang berarti seharusnya ada banyak sekali orang yang berjaga di sekitar sana.Owl merasa aneh karena merasa ia dapat masuk dengan mudah tanpa adanya penjagaan. Owl mulai merasa ada yang janggal. Keberadaan penjaga yang entah ke mana ini
Owl berhasil masuk ke dalam gedung. Ia dapat melihat sosok Pitaloka, Inori, dan Sea sedang duduk di pinggir gedung dengan keadaan tangan dan kakinya diikat menggunakan sebuah tali bangunan.Penjagaan yang ada di sana sangat ketat. Jadi akan sangat mustahil untuk Owl bisa menyelamatkan mereka dengan cara mengendap-endap. Membuatnya tidak ada cara lain, selain langsung menampakkan diri dan mencoba untuk mengalahkan para penjaga satu per satu.Ketua kelompok penjahat yang menyadari keberadaan Owl pun hanya bisa tersenyum renyah. Pasalnya ada tikus penjaga yang dengan sengaja masuk dalam jebakan yang telah ia buat. Dengan begini, ia tidak perlu lagi mencari Owl.Carlo. Ketua dari kelompok itu mendapatkan perintah dari pusat untuk menangkap Inori berserta Owl. Tadinya ia pikir ia akan gagal dalam misi ini, karena Owl berhasil selamat dari penculikan tadi. Namun sekarang ia tidak perlu khawatir lagi, karena Owl sekarang sudah ada di hadapannya.Carlo memerintahkan salah satu anak buahnya un
Rencana awalnya adalah Kazuha mengurus anak buah yang tersisa dan Owl melepaskan ikatan Inori, Pitaloka, dan Sea lalu membawa ketiga orang itu pergi menjauh dari gudang.Namun semuanya terjadi lebih cepat dari apa yang diperkirakan. Kazuha berhasil mengalahkan seluruh anak buah Carlo yang tersisa seorang diri sebelum Owl berhasil melepas ikatan Sea. Kazuha memberikan tanda pada Owl untuk menjauh dari Sea menggunakan tatapan matanya. Ia mendekat ke arah Sea dan melepaskan tali pengikat yang ada di tangan dan kaki Sea menggunakan pisau yang tadi ia ambil dari Carlo.Saat tali yang mengikat tubuh Sea lepas, Sea langsung menangis sambil memeluk erat tubuh Kazuha. Terlalu banyak air mata yang dikeluarkan oleh perempuan itu, hingga bagian dada Kazuha basah.Kazuha sendiri hanya tersenyum puas. Karena dirinya benar-benar bisa menyelamatkan adiknya. Namun senyumannya itu hanya sesaat. Setelah senyuman itu berakhir, Kazuha menyentuh salah satu titik saraf yang ada di leher Sea yang mengakibat