Share

Fox

Venus menatap kagum gaya bertarung Kazuha. Laki-laki itu memang kalah dalam hal jumlah. Namun entah mengapa, malah para pasukan mafia yang terlihat kesulitan dalam pertarungan kali ini.

Venus benar-benar mengamati pergerakan Kazuha. Dan menurutnya tidak ada satu pun pergerakan Kazuha yang sia-sia. Laki-laki itu benar-benar bisa menghindari dan menangkis seluruh serangan yang tertuju ke arahnya. Sehingga tidak ada luka yang benar-benar bisa mencapai titik-titik vital tubuhnya.

Betapa terkejutnya Venus saat menyadari ekspresi wajah Kazuha sama sekali tidak berubah walau sedang dikeroyok oleh banyak orang. Wajahnya masih datar seakan sama sekali tidak tertarik pada pertarungan yang sedang dilakukannya sekarang.

Venus benar-benar mengagumi semua itu. Sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa seluruh anak buah mafia yang ada di sampingnya telah berhasil dikalahkan dengan mudah oleh Kazuha.

Sekarang hanya tersisa Shu Takuma. Pemimpin dari pasukan mafia yang bernama Fox. 

Shu sendiri pun menyadari bahwa laki-laki yang ada di hadapannya sekarang bukanlah seorang laki-laki biasa. Anak buahnya yang ia bawa sekarang adalah anak buah yang sudah ia akui kemampuan bela dirinya. Namun ternyata anak buahnya dapat dikalahkan dengan mudah oleh remaja itu.

"Kemampuan bela diri dan ekspresimu yang sama sekali tidak berubah semenjak datang dan melawan mereka itu sepertinya bisa menjadi bukti bahwa kamu bukanlah seorang mahasiswa biasa. Sebenarnya siapa kamu?" tanya Shu sambil berjalan mendekat ke arah Kazuha.

"Aku tidak mempunyai waktu untuk berbicara denganmu," jawab Kazuha sambil menatap ke arah Shu.

"Anak yang menarik," jawab Shu sambil tersenyum kecil.

Kazuha melirik ke arah kanan saat menyadari pergerakan Shu. Dengan kecepatan tinggi, Shu bergerak ke arah kanan dan melayangkan sebuah pukulan tepat ke arah wajah Kazuha. Namun sayangnya Kazuha sudah mengetahui itu. Jadi serangan Shu bisa dengan mudah ditahan oleh Shu.

Shu yang menyadari serangannya ditahan pun langsung meloncat ke arah belakang untuk memberikan jarak antara dirinya dengan Kazuha. Namun betapa terkejutnya Shu, saat tiba-tiba saja Kazuha sudah berada di hadapannya, padahal kakinya saja belum sepenuhnya menapak tanah. 

Secara sekilas Shu melihat Kazuha menarik tangan kanannya ke belakang, menandakan bahwa remaja itu akan melakukan sebuah pukulan. Jadi Shu berniat untuk menangkisnya.

 Namun untuk yang sekian kalinya, Shu dikagetkan karena tiba-tiba saja keberadaan Kazuha yang seharusnya berada di hadapannya menghilang. 

Shu merasa ada seseorang yang bertumpu pada kepalanya. Jadi ia mendongak ke arah atas. Matanya membulat sempurna saat menyadari bahwa Kazuha melayang di atas kepalanya dengan posisi vertikal dengan bagian kepalanya berada di bawah.

Kazuha memanfaatkan gravitasi yang mendorong tubuhnya ke bawah untuk memperkuat sebuah tendangan yang akan ia lancarkan menuju ke arah wajah Shu. 

Namun sayangnya, Shu tidak selemah itu sampai-sampai tidak berkutik saat tau ada serangan yang akan membahayakan nyawanya. 

Shu menyilangkan kedua tangannya di depan mukanya untuk menghadang tendangan keras Kazuha. Tentu saja itu berhasil, namun tangannya terasa sangat sakit karena tendangan Kazuha.

Shu terpental ke belakang akibat kerasnya tendangan Kazuha. Sedangkan Kazuha sendiri berhasil mendarat dengan mulus di atas tanah dan menghentikan seluruh gerakannya, menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak tertarik untuk melanjutkan pertarungan itu.

"Kami akan menyelesaikan masalah kami dengan keluarga Esperion menggunakan cara kami sendiri. Pergilah dan anggap saja kalian telah berhasil menghabisi kami," ujar Kazuha sambil menatap Shu.

"Aku memang seorang mafia bukan seorang pecundang. Mana mungkin aku mengatakan kepadanya bahwa tugas ini telah selesai, sebelum aku benar-benar bisa menghabisi kalian berdua," jawab Shu sambil menatap serius Kazuha.

"Baiklah, aku akan menyerang bagian kananmu menggunakan lima puluh persen kemampuanku lima detik dari sekarang."

Shu tersenyum kecil mendengar hal itu. Remaja itu memberitahu sesuatu yang menarik. Shu tentu saja tidak percaya dengan hal itu. Karena bisa saja kalimat itu hanyalah sebuah pancingan supaya dirinya memperkuat bagian kanan, sehingga remaja itu bisa dengan mudah masuk dan menghabisi dirinya melalui sisi kiri.

Mata Shu membulat sempurna saat mengetahui Kazuha sudah berada di sisi kanannya dan kakinya sudah berada tepat di samping tubuhnya. Pergerakan yang sangat cepat. Saking cepatnya matanya tidak bisa melihat secara jelas pergerakan laki-laki itu.

"Oi, oi. Seriusan?" tanya Shu sebelum akhirnya tendangan Kazuha mengenai tubuhnya dan tubuhnya pun terpental ke arah balok yang ada di pinggir tembok.

Tendangan yang sangat keras hingga berhasil membuat tubuh Shu terpental cukup jauh dan pingsan ditumpukan balok-balok kayu.

Kazuha menghembuskan nafas lega. Karena akhirnya pertarungan bodoh ini berakhir dengan cepat. Dengan begini, ia bisa pulang kembali ke rumah tanpa harus membuat orang rumah khawatir.

Tatapan Kazuha beralih menatap ke arah Venus yang masih terdiam membatu di dekat mobil para mafia. Tadi ia sangat fokus pada pertarungan melawan Shu. Sampai-sampai melupakan bahwa orang itu masih berada di sana dan melihat pertarungannya.

"Pergilah. Keluargamu pasti mengkhawatirkan mu," ujar Kazuha sambil berbalik badan dan berniat untuk segera meninggalkan tempat itu.

"Tunggu! Siapa sebenarnya kamu? Bagaimana bisa kamu bisa mengalahkan mereka dengan mudah? Apakah kamu juga bagian dari kelompok mafia dunia malam?" tanya Venus yang penasaran dari mana asal kemampuan bela diri Kazuha.

"Aku? Aku hanyalah teman kampusmu."

Setelah mengatakan hal itu, Kazuha langsung melenggang pergi begitu saja. Meninggalkan Venus dengan mobil dan para mafia yang masih pingsan di tempat.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status