Howl sudah tidak bisa menahan tangannya lagi. Jarak antara dirinya dan Sea sangatlah dekat. Jadi usaha Pitaloka untuk menarik kembali Sea adalah hal yang sangat mustahil dalam kondisi ini.
Sedikit lagi kepalan tangan Howl akan mengenai pipi halus Sea. Semua orang berpikir bahwa pukulan keras Howl itu akan benar-benar mendarat di pipi perempuan itu dan membuat perempuan itu pingsan seketika.
Namun dalam seperkian detik, ada seseorang laki-laki memeluk erat tubuh Sea menggunakan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk menggenggam erat tepian buku kamus kecil dan mengarahkannya tepat di hadapan wajah Sea.
Dengan begitu, tinjuan Howl yang seharusnya mengenai wajah Sea, sekarang beralih membentur keras buku kamus yang di genggam erat oleh laki-laki itu.
Sea menatap lekat wajah laki-laki yang memeluk tubuhnya. Ia yang tadinya panik dan tegang pun langsung mulai merasa tenang saat mengetahui bahwa Kazuha lah orang yang baru saja menolongnya.
"Pergilah sebelum rektor datang," ujar Kazuha sambil menatap para mahasiswa yang sedang berkerumun.
Mendengar itu satu per satu mahasiswa pun langsung pergi meninggalkan tempat. Sebenarnya mereka ingin melihat lebih jauh tentang perkelahian itu, namun mereka sangat malas jika berurusan dengan rektor, karena bisa-bisa nilai yang telah mereka dapatkan selama ini akan dianggap hangus begitu saja.
Yang tersisa di gedung olahraga hanyalah Inori, Howl, Pitaloka, Sea, Kazuha, Venus dan para anak buahnya.
"Kalian juga," ujar Kazuha sambil mendorong lembut Sea ke arah Pitaloka.
Pitaloka menatap serius wajah Kazuha. Ia merasa ada yang aneh. Pasalnya dengan kondisi yang sangat menegangkan seperti ini, wajah Kazuha sama sekali tidak ada ekspresi. Datar dan tenang, seakan sudah terbiasa dengan tekanan dan keadaan seperti sekarang.
Pitaloka yang masih bingung pun menarik tangan Sea untuk pergi meninggalkan gedung olahraga. Dalam seperkian detik, Pitaloka melirik ke arah dua orang yang berpapasan dengannya. Kedua orang laki-laki yang kemarin melindungi kini melangkah ke arah berlawanan dengannya. Yang artinya kedua laki-laki itu masuk ke dalam gedung olahraga.
Clay dan Kenn datang. Kenn dengan wajah bahagianya berjalan mendekat ke arah orang-orang bermasalah yang ada di tengah-tengah gedung. Sedangkan Clay menatap waspada Kazuha. Memang benar mereka baru beberapa kali bertemu, namun entah mengapa Clay merasa bahwa laki-laki itu bukanlah laki-laki biasa. Kemampuan geraknya yang sangat cepat itu harus ia waspadai.
"Baik-baik. Bagaimana kalau kita akhiri saja di sini? Pertarungan bodoh ini hanyalah sebuah mimpi buruk. Bisakah kalian menganggapnya seperti itu?" tanya Kenn sambil berdiri di samping Venus.
"Siapa kamu?" tanya Inori sambil menatap Kenn.
"Bukan siapa-siapa. Cuma mahasiswa baru," jawab Kenn sambil tersenyum kecil.
Kazuha menyikut perut Venus, membuat Venus reflek sedikit membungkukkan badannya sambil memegangi perutnya yang terasa sakit. Dalam kesempatan itu, Kazuha sedikit mendorong kepala Venus supaya sejajar dengan punggung.
"Kami minta maaf," ujar Kazuha sambil ikut membungkukkan badannya.
Inori tersenyum kecil melihat pemandangan itu. Inilah yang sangat ia nantikan sejak tadi. Andai saja Venus melakukannya sejak awal, pasti permasalahannya tidak akan selama ini.
Di satu sisi lain, Venus ingin cepat-cepat berdiri tegak. Namun usahanya sia-sia. Tangan Kazuha yang ada di lehernya benar-benar menekannya hingga ia tidak bisa melakukan apa pun.
"Diamlah. Aku sedang menyelamatkan harga dirimu dan keluargamu," bisik Kazuha di dekat Venus.
Venus membulatkan matanya saat mendengar hal itu. Apa yang dikatakan oleh Kazuha benar. Lawan yang ia hadapi sekarang bukanlah lawan yang akan kalah hanya dengan sebuah pertengkaran kecil seperti ini. Kalau pun Venus bisa menang, sudah pasti keluarga Esperion akan mengganggu dan melukai beberapa anggota keluarganya.
"Baiklah. Kalian boleh pergi," ujar Inori yang sudah puas dengan apa yang ia lihat.
Kazuha melepaskan tangannya dari leher Venus. Ia mendorong pelan tubuh Venus ke arah jalan keluar dari gedung olahraga. Memberikan tanda bahwa mereka harus keluar secepatnya dari gedung olahraga itu sebelum ada masalah baru.
Keen, Clay, dan Kazuha pun mengikuti rombongan Venus untuk keluar dari gedung sekolah. Urusan mereka telah berakhir. Setidaknya hari ini akan berakhir dengan aman tanpa harus ada darah yang dikorbankan.
Saat rombongan itu hampir mendekati pintu keluar. Dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba saja Howl berlari dan melompat ke arah Venus. Ia sudah bersiap dengan pukulannya ke arah Venus. Namun dalam sekejap juga, Kenn dan Clay berdiri di hadapan Venus. Clay menahan pukulan Howl. Sedangkan Kenn menendang bagian perut Howl sehingga laki-laki itu terpental ke arah belakang.
"Jangan bodoh. Lihatlah Tuan Putri mu," ujar Kenn sambil menatap ke arah Inori.
Semua orang yang ada di ruangan itu pun langsung menatap ke arah Inori. Betapa terkejutnya mereka, saat melihat Kazuha ada di belakang Inori dan menodong Inori menggunakan jari manis dan kelingkingnya ditekuk dan jari tengah, telunjuk, dan jempolnya lurus ke kepala Inori.
Mereka semua sangat yakin bahwa tadi Kazuha ada di dalam rombongan mereka. Dan jarak antara rombongan mereka dengan Inori terbilang cukup jauh. Namun dalam waktu seperkian detik, laki-laki itu sudah berhasil berada di belakang wanita itu.
"Berhentilah bermain-main dengan kami. Kami bukanlah mainan yang bisa kamu taklukkan dengan kekuasaan dan uang yang dimiliki keluargamu," ujar Kazuha.
Inori menatap beberapa data yang terkumpul di layar komputer miliknya. Data-data yang bersangkutan dengan Kazuha itu ia terima dari beberapa anak buahnya yang memang sudah ia berikan perintah untuk mencari informasi lebih dalam tentang laki-laki itu.Tidak ada yang spesial dari data tentang laki-laki itu. Hanya seorang laki-laki biasa dari keluarga sederhana tanpa latar belakang dalam bidang bela diri.Namun Inori merasa ada yang aneh terkait dengan Kazuha. Bukan hanya pada Kazuha, Inori juga penasaran dengan Kenn dan Clay yang juga terlihat biasa saja setelah melawan Howl.Kazuha, Clay, dan Kenn. Dari ketenangan ketiga orang itu saat terlibat dalam permasalahan itu, membuatnya berpikir bahwa ketiga orang itu memang sudah terbiasa dengan suasana seperti itu. Sehingga mereka tidak lagi merasakan panik atau pun kaget.Dari segala banyak hal yang dipertanyakan, ada satu pertanyaan yang selalu saja tidak dapat dipikir dengan akal sehat. Ia bisa menganggap bahwa ketiga orang itu adalah ber
Venus menatap kagum gaya bertarung Kazuha. Laki-laki itu memang kalah dalam hal jumlah. Namun entah mengapa, malah para pasukan mafia yang terlihat kesulitan dalam pertarungan kali ini.Venus benar-benar mengamati pergerakan Kazuha. Dan menurutnya tidak ada satu pun pergerakan Kazuha yang sia-sia. Laki-laki itu benar-benar bisa menghindari dan menangkis seluruh serangan yang tertuju ke arahnya. Sehingga tidak ada luka yang benar-benar bisa mencapai titik-titik vital tubuhnya.Betapa terkejutnya Venus saat menyadari ekspresi wajah Kazuha sama sekali tidak berubah walau sedang dikeroyok oleh banyak orang. Wajahnya masih datar seakan sama sekali tidak tertarik pada pertarungan yang sedang dilakukannya sekarang.Venus benar-benar mengagumi semua itu. Sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa seluruh anak buah mafia yang ada di sampingnya telah berhasil dikalahkan dengan mudah oleh Kazuha.Sekarang hanya tersisa Shu Takuma. Pemimpin dari pasukan mafia yang bernama Fox. Shu sendiri pun menyad
Clay menatap Kenn yang sedang bersantai di apartemen miliknya. Komandan pasukan Utopia itu beberapa hari belakangan ini terus menerus mampir ke apartemennya tanpa alasan yang jelas.Clay memang tidak terlalu mengerti pola pikir dan kebiasaan Kenn. Namun karena akhir-akhir ini mereka sering bersama, Clay mulai mengerti bahwa Kenn adalah orang yang sangat santai tidak peduli dalam kondisi apa pun."Apa kamu bisa membunuh orang?" tanya Kenn sambil menatap gelas teh yang ada di hadapannya."Tentu bisa. Bukankah itu adalah hal dasar yang harus dipenuhi sebelum masuk pasukan khusus?" tanya Clay balik."Berapa orang yang bisa kamu bunuh dalam satu hari?" "Tunggu dulu. Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan hal seperti ini?""Tidak ada. Aku cuma ingin mengetahuinya sebelum misi ini mencapai titik terburuknya."Clay sedikit bingung akan hal itu. Mencapai titik terburuk. Ia tidak pernah berpikiran seperti itu. Karena menurutnya misi ini hanyalah misi mudah. Hanya mencari informasi lebih dalam lagi t
Sea menatap secara diam-diam seorang laki-laki yang mengikutinya berserta kakaknya semenjak mereka berdua datang ke kampus. Jujur saja ia tidak terlalu nyaman dengan kehadiran laki-laki itu, pasalnya laki-laki itu terkenal sebagai pembuat onar dan laki-laki itu juga pernah mendatangkan masalah untuknya.Walau Sea tidak mengatakan apa pun, Kazuha mengerti apa yang sedang dirasakan oleh adik perempuannya itu saat Victor mengikuti mereka sejak awal. Namun ia tidak akan membahas itu, karena jika berbicara dengan Victor sekarang, maka Sea akan mengetahui tentang pertarungannya dengan para mafia kemarin malam.Kazuha menghentikan langkahnya saat sudah ada di depan sebuah ruangan. Ruangan itu adalah ruangan yang nantinya akan menjadi tempat belajar Sea. Sea yang sudah sampai di depan kelas pun, berpamitan dengan Kazuha lalu pergi masuk ke dalam kelas tanpa mengucapkan sepatah katapun kepada Venus. Setelah Sea masuk, Kazuha melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya. Tentu saja dengan Venus
Pitaloka mulai merasa ada yang aneh dengan Kenn, Clay, dan Kazuha semenjak pertemuannya dengan mereka di persimpangan koridor kampus hari itu.Namun saat ia mencari informasi tentang mereka, ia tidak menemukan informasi apa pun. Bahkan ia sudah meminta pertolongan kepada Central untuk menemukan jejak digital ketiga pria itu. Namun Central sendiri malah kehilangan banyak data penting saat sedang mencari jejak digital tentang ketiga orang itu. Seakan-akan ada sesuatu yang melindungi ketiga orang itu dan tidak segan-segan menyerang balik ke orang-orang yang ingin mencari tau lebih dalam tentang mereka bertiga.Satu-satunya yang terpikirkan oleh Pitaloka saat mengetahui itu adalah Fla. Ia mulai berpikiran bahwa ketiga orang itu adalah anggota Fla. Maka dari itu, tidak ada satu pun orang yang bisa mencari informasi lebih dalam tentang ketiga orang itu. Namun melihat dari keadaan yang ada, Kazuha dan Kenn tidak pernah bersama. Mereka memang sering terlibat dalam kejadian yang sama. Namun ia
Karena Kazuha sedang ada hal yang diurus secara mendadak, Sea harus pulang sendiri kali ini. Namun siapa sangka, Pitaloka tiba-tiba saja ingin berkunjung ke rumahnya untuk sekedar bermain.Tentu saja mengetahui hal itu membuatnya senang, karena akhirnya ia bisa mengenalkan temannya pada kakeknya.Mereka berdua melangkahkan kakinya menuju ke arah luar kampus. Namun langkah mereka terhenti karena Inori dan Owl menghalangi jalan mereka.Pitaloka yang menyadari akan hal itu pun langsung menatap malas kedua orang itu. Pasalnya kedua orang itu lagi-lagi menghambatnya."Kita tidak punya waktu banyak. Jadi langsung ke intinya saja," ujar Pitaloka sambil menatap tajam Inori."Tenang saja. Aku tidak berencana apa-apa. Aku hanya ingin berbincang sebentar dengan kalian. Kalau kalian berkenan, ayo kita bicara di cafe yang ada di samping kampus. Aku akan membelikan kalian makanan dan minuman yang kalian mau. Anggap saja ini sebagai tanda salam kenal dariku," ujar Inori sambil tersenyum kecil."Aku
Owl mengikuti Kazuha ke sebuah distrik terlarang. Ia tadinya berniat untuk kembali ke pasukan pengawal dan bergabung bersama mereka. Namun entah kenapa, Owl merasa bahwa sekarang Kazuha lebih bisa diandalkan dibanding para pengawal keluarga Esperion. Owl tidak tau ia akan pergi ke mana dan akan menemui siapa. Sampai pada akhirnya ia memasuki sebuah club' malam yang diisi oleh banyak sekali pelacur, mafia, dan banyak lagi orang-orang yang memang bekerja sebagai penjahat. Owl mulai mengetahui siapa yang akan ia temui saat ia melihat ada salah satu tangan kanan seorang mafia terkenal mengobrol dengan Kazuha. Ada satu nama pemimpin mafia yang terlintas di pikirannya. Ia pikir itu hanyalah dugaan bodoh. Karena tidak mungkin seorang mahasiswa biasa seperti Kazuha bisa memiliki koneksi dengan seorang pemimpin mafia yang terkenal akan kekejaman dan kuasanya yang sangat luas. Namun Owl sadar bahwa bukan dugaannya itu yang bodoh. Melainkan dirinya. Mereka berdua sekarang berhadapan dengan
Owl yang tadinya juga mengikuti Kazuha menggunakan motor salah satu mafia sempat tertinggal. Hingga jarak antara dirinya dengan Kazuha terbilang cukup jauh. Untuk beberapa menit, Owl tidak dapat melihat sosok Kazuha. Namun karena Owl tau betul lokasi yang dimaksud oleh Shu tadi, Owl langsung menuju ke sana saja tanpa harus memikirkan tentang keberadaan Kazuha.Saat sudah berada di dekat dermaga, Owl melihat ada motor sport terparkir di area luar. Motor itu adalah motor yang digunakan oleh Kazuha tadi. Yang menandakan bahwa sekarang laki-laki itu sudah berada di sana.Owl mencoba untuk mendekati area dermaga untuk melihat dan memantau situasi yang ada. Menurut informasi dari Shu tadi, dermaga terbengkalai ini adalah markas dari sebuah kelompok penjahat. Yang berarti seharusnya ada banyak sekali orang yang berjaga di sekitar sana.Owl merasa aneh karena merasa ia dapat masuk dengan mudah tanpa adanya penjagaan. Owl mulai merasa ada yang janggal. Keberadaan penjaga yang entah ke mana ini