Share

Janji Angga

"Papa... Papa... Endon..."

"Papa lagi sibuk. Ikut mama aja sana."

Padahal aku lihat mas Angga tidak ngapa-ngapain, cuma memotong kuku. Aku berpura-pura tidak melihatnya. Menatap layar kaca.

"Papa... Huwaa!"

Bocah itu meraung. Sampai volume tivi pun kalah.

"Astaga... Cucu oma."

"Ikut papa... Huwaa..."

"Ya ampun, Angga. Ini loh, Vino mau ikut kok dicuekin. Gendong dulu, nih."

"Angga sibuk, Bu."

"Sibuk apa? Motong kukunya kan bisa nanti lagi. Wong anaknya nangis keras sampek guling-guling gini kok dibiarin aja kamu ini."

Kulihat mas Angga malah beranjak ke arah tangga. Menapakkan kaki panjangnya ke tiap anak tangga.

"Angga!"

Mas Angga benar-benar tak peduli.

"Ya ampun anak itu. Lama-lama bikin stress."

Aku tersenyum tipis. Jahat ya? Gak papa deh, sesekali.

"Cup... Cup sayang. Udah. Ikut oma aja ya? Papa lagi capek. Belum sembuh."

"Papa... Huwaa... Papa nakal!"

"Udah... Cup... Cup. Vino nonton kartun aja ya? Mau? Nonton Upin Ipin?"

Entah apa reaksi anak itu, netraku tak teralih dari layar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Gedek w liat dua dimaki2 mertuanya diem aj
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status