Share

Chapter 11

"Bapak nggak mau masuk dulu sebentar? Nggak enak kalau Bapak cuma nunggu di mobil. Nggak sopan, Pak. Saya akan menyusul ke depan sekalian berpamitan."

"Oke. Saya akan menunggu di teras."

Setelah Badai mematikan panggilannya, Ochi mencoba memutar otak agar bisa terbebas dari suasana tidak mengenakkan ini tetapi dengan cara yang sopan.

"Ehm, Tante. Saya permisi pulang dulu ya, Tan? Soalnya saya sudah dijemput."

Empat kepala langsung menoleh. Mereka menatapnya dengan pemikiran yang berbeda-beda. Belum sempat Tante Marini menjawab, ponselnya berbunyi. Satpam memberitahukan ada orang yang ingin menjemput Oceania, dan meminta izin masuk. Tante Marini membolehkan, karena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
riri riAna
maaf ralat min soal kepangkatan badai, harusnya bukan bintang 3 brti itu komjen,nota bene komjen tuh udh tua. kemungkinan udh kepala 50 lebih umurnya. klo 3 balok berarti Akp itu juga sudah terbilang sudah stengah tua. nah alangkah baiknya 2 balok itu masih tergolong muda utk seukuran perwira. ok
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status