Share

Dalam Bayang-Bayang Masa Lalu

"Bagaimana perkembangan kafe saat ini, Kadek?" tanya Nalen pada seorang pria yang kini sedang serius mengemudi. Laki-laki berpenampilan khas orang Bali itu sekilas mengalihkan perhatiannya pada Nalen. Kemudian fokus kembali pada jalan raya.

"Kafe lumayan ramai, Bli. Musim liburan kali ini banyak yang mampir," jawab Kadek tanpa mengalihkan perhatian dari jalan raya.

"Syukurlah," Nalen menjawab singkat. Laki-laki itu memilih mengalihkan perhatian pada pemandangan di luar sana. Kedepannya Nalen harus memutar otak demi kafe itu, karena ia yakin sang ayah akan mencabut semua saham, dan fasilitas setelah semua yang dirinya lakukan. Sekarang ini hanya kafe peninggalan mama satu-satunya yang akan jadi sumber penghasilan Nalen. Meski dirinya masih memiliki tabungan pribadi, tetap saja Nalen harus mulai berhemat. Mengingat dia sudah menjadi kepala keluarga saat ini.

Safiyya dan Gibran yang duduk di belakang memilih tak bersuara. Keduanya asyik dengan pikiran masing-masing. Safiyya tak menyangka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status