Share

23. Hai, Cam

“David, diam.” Perintahku pada David yang masih sibuk mondar mandir menggumamkan kata-kata penyesalan yang berulang-ulang.

“David, DIAM!” Kini aku mengatakannya dengan lebih keras yang membuatnya terpaku di tempat.

“Ada apa, Meha? Kau membuatku terkejut.”

“Apakah tadi ada orang yang datang sebelum kami?”

David mengedikkan bahunya tanda tak tahu, “Aku tadi tidur dan terbangun karena teriakanmu.”

Aku menuju kamar mandi sekali lagi untuk memastikan, wangi itu masih lekat di sana jadi tadi bukanlah imajinasiku saja. Selanjutnya aku membuka lemari obat di atas wastafel meneliti isi di dalamnya satu persatu. David tak memakai produk perawatan badan dengan bau vetiver itu, yang artinya hanya satu. Ini adalah wangi dari orang yang tak ingin diketahui identitasnya.

“Ayolah David, katakan siapa yang meneror kalian?!”

“Kau kenapa sih?! Aku kan sudah bilang kalau tidak akan memberitahumu.”

“RAY!! CARI DENGAN SEKSAMA, ADA ORANG YANG DATANG SEBELUM KITA!!” Aku berteriak pada Ray berharap kedua petu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status