Share

11. Memori

Saka menutup teleponnya setelah memberi tahu Ayu kalau dia datang telat ke kantornya. Saka turun dari mobilnya dan melangkah masuk.

“Selamat datang di Sweet Bakery,” sapa Winda ramah.

Saka tersenyum menjawab sapaan Winda.

“Silahkan, Pak biar saya bawakan nampannya. Mata Saka melihat berbagai macam kue yang berjajar di rak, semua sangat menggugah seleranya. Tiba-tiba matanya tertuju pada croisan. Perlahan Saka mendekati rak yang berisi berbagai macam croisan.

“Croisanya enak banget lho, Pak,” ujar Winda membuyarkan lamunan Saka.

“Ough... saya minta croisannya sepuluh. Tapi bungkusnya di jadkan dua ya,” ucap Saka.

Winda nampak terkejut mendengar pesanan Saka. Enggak salah ini.

“Ada minuman juga,” ujar Saka begitu melihat cup yang berjajar di sebelah kanan.

“Iya, Pak ada,” jawab Winda.

“Memangnya enggak repot ya di sini sendiri?” tanya Saka.

“Enggak, Pak. Biasanya saya ada teman. Mungkin dia datangnya telat.”

Saka menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan Winda. Dengan cekatan Winda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status