Share

9. Senyum Yang Sirna

Dirumah Arunika

“Ma,” ucap Arun sambil memijat pundak Mamanya.

“Tumben kamu di rumah,” tegur Mama sambil mengelus tangan Arun.

“Sekali-kali boleh ‘kan Ma. Ada yang mau Arun sampaikan ke Mama,” ucap Arun.

Arun pun duduk di samping Mamanya. “Apa ada hal penting yang mau kamu sampaikan. Enggak biasanya kamu seperti ini,” ucap Mama datar.

Arun tahu apapun yang Arun lakukan tidak akan pernah membuat Mama senang. Walau Arunika sudah berusaha sekuat tenaga. Karena yang di inginkan Mama selama ini hanya Kak Nanda bukan Arunika anak yang hanya membawa kesedihan dan kesengsaraan dalam hidup Mama. Tapi apapun perlakuan Mama Arunika tak akan merasa sakit hati. Arunika sudah sangat berterima kasih Mama masih mau merawatnya hingga hari ini. Bahkan perjuangan Mama membesarkannya tak akan pernah Arun lupakan. Sebagai anak Arunika tahu mengapa Mama bisa seperti ini.

“Apa kamu dapat kabar tentang Nanda?’ tanya Mama yang membuyarkan lamunanku.

Benar dugaan Arunika Mama pasti mengira kalau Arunika akan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status