Home / Romansa / Misteri handuk basah di atas kasur / Akhirnya kamu masuk perangkapku mas

Share

Akhirnya kamu masuk perangkapku mas

Author: JheNhy
last update Last Updated: 2021-08-26 09:57:30

Aryo terbangun dari tidurnya karena sinar matahari yang menelusuk masuk melalui celah gorden yang sedikit tersingkap. Dengan perlahan Ia membuka matanya, beberapa detik kemudian ia dikejutkan dengan pemandangan disampingnya.

Selimut yang tersorot kebawah menampakkan pundak putih milik istrinya. Aryo melihat kedalam selimut badannya telanj***g b**at sedangkan istrinya hanya menggunakan celan* da**m.

"Apa yang telah aku lakukan," ucap Aryo panik. Karena tidak mengingat apa yang telah terjadi tadi malam

Ia pun bangun dan duduk bersandar di dinding ranjang, ia mengusap wajah dengan kasar karena telah kebablasan, semua terjadi pasti gara-gara ia terlalu banyak minum tadi malam.

"Ah, bodoh." ucapnya prustasi sambil mengacak-acak rambutnya.

Tiba-tiba, Via menggeliat dalam tidurnya dan membuka matanya menatap Aryo sembari tersenyum dengan indahnya. Namun didalam hati seakan tertawa senang karena sebentar lagi ia akan membuat Aryo tidak punya pilihan lain.

"Apa yang telah aku lakukan semalam Via? Aku tidak bisa mengingatnya," tanyanya dengan dahi mengernyit penuh tanda ranya. Dan berharap apa yang ia khawatirkan tidak terjadi.

Via kembali tersenyum, setelah itu merubah posisinya menghadap Aryo dengan tangan kanan ia tompang dikepalanya.

"Kamu benaran lupa mas dengan apa yang kita lakuin semalam, hmm?"

"Iya, aku nggak bisa ingat apa-apa."

"Oke, Semalam mas sangat perkasa, kita melakukannya dengan sangat ... Ya, mas tau sendirilah. Aku tidak perlu menceritakannya. Tapi semalam mas sangat bersemangat melakukannya." 

Aryo yang mendengarnya merasa lemes, niatnya  ingin segera menjauh dari Via, malah terjadi seperti ini

'Bodoh, bodoh." Grutu Aryo dalam hati 

"Tapi semalam kenapa mas menyebut nama wanita lain, saat kita melakukannya?" tanya Via pada Aryo sambil menatap tajam. Aryo seketika gelagapan mendengarnya.

"Apakah selama ini mas Aryo selingkuh dibelakangku?"

"Ti—tidak, aku tidak perna selingkuh. Mungkin kamu salah dengar."

"Baiklah aku percaya sam kamu mas, kamu nggak mungkin melakukan itu." Via tersenyum dengan manisnya, sementara Aryo menelan ludahnya dengan kasar.

Via pun bangun dengan selimut ia pakai untuk menutupi dadanya. Ia melingkarkan tangan dilengan Aryo kemudian kepalanya disandarkan dibahu Aryo.

"Kamu jangan tinggalkan aku ya mas, aku bisa gila kalau itu kamu lakukan," ucap Via pelan. Aryo yang mendengarnya seketika meremasnya kedua tangannya

'Apa yang harus aku lakukan sekarang?' batinnya bingung dengan pilihannya sekarang.

"Kalau aku hamil, mas Aryo senang nggak?"

Aryo membulatkan matanya mendengar penuturan istrinya, ia tidak berpikir sampai kesitu. Bagaimana jika benar, apa yang telah ia lakukan semalam ternyata membuahkan hasil dan membuat istri kembali terikat dengannya.

Aryo tidak menjawab, ia sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Mas kok nggak dijawab? Sedari tadi kok lebih banyak diam?"

"I—iya aku pasti senang, siapa coba yang tidak senang jika mendapatkan anak. Begitupun denganku."

"Aku semakin cinta denganmu, Mas." Via mengeratkan pelukannya dilengan Aryo, 

'Kamu akhirnya masuk perangkapku, Mas!" gumam Via dalam hati penuh kemenangan.

Aryo tak menjawab, ia kembali sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia telah melakukan kesalahan besar. Bagaimana kalau benar istrinya hamil. Ia tidak punya pilihan lain selain tetap mendampingi istrinya.

Sedangkan Salsha? Ah, biarlah nanti ia akan memikirkannya

Aryo pun masuk kedalam kamar mandi dan menguyurkan badannya dibawah shower. Ia mencoba mengingat kejadian semalam, tapi lagi-lagi ia tidak bisa.

Sementara Via yang masih diatas ranjang tersenyum miring karena rencananya berjalan dengan lancar. Dan rencana selanjutnya ia akan lakukan dengan mulus. 

'Kau dan pelakor itu akan menangis darah, biar kalian rasakan sakitnya hatiku dikhianati," gumam Via penuh kebencian menatap kamar mandi.

Segera Via membuang muka dan keluar dari kamarnya berjalan menuju dapur. Ia kembali melakukan tugasnya untuk membuat sarapan untuk Aryo. Walaupun sebenarnya ia sangat enggan melakukannya, tapi demi rencananya ia lakukan juga.

Setelah semua telah disiapkan oleh Via, mereka pun sarapan dalam diam.

Usai sarapan Aryo langsung pamit kekantornya.

Siang harinya Aryo dikantor tengah sibuk menatap layar komputernya, pekerjaannya tidak selesai-selesai karena ia masih saja terpikirkan masalah dirumah.

Tok, tok. Ketukan pintu terdengar

"Masuk!" Sahut Aryo.

"Selamat siang, Sayang!" ucap Salsha dengan berpenampilan sangat cantik

"Salsha," ucap Aryo berusaha tersenyum

"Kamu kemana aja, aku khawatir banget sama kamu semalam," lanjut Aryo

"Maafin ya mas, aku janji nggak akan begitu lagi, tapi kamu juga harus janji nggak boleh bohongin aku lagi." ujar Salsha berjalan menuju kearah Aryo

"Iya sayang, aku janji." 

"Makasih Mas." Salsha melingkarkan tangannya di leher Aryo

"Mas, aku boleh pinjam ATM-mu sebentar nggak? Aku mau perawatan," ucap Salsha dengan manjanya

"Boleh dong sayang," Aryo merogoh sakunya, seketika ia mengernyitkan dahinya karena ia tidak menemukan dompetnya

"Sayang dompet aku ketinggalan."

"Ya...." raut wajah Salsha seketika berubah

Ting!

Aryo pun meraih ponselnya untuk melihat pesan yang masuk. Lagi-lagi Aryo membelalakkan matanya melihat notif tarik tunai dari M-BANKING dengan jumlah yang cukup besar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
lah segampang itu KUNTILANAK datang ke kantor ............ Rasain BONYOK lo Aryo
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Memulai kehidupan baru

    Enam bulan kemudianHari ini Via kembali ke Indonesia. Setelah enam bulan berada di negara asing untuk bersembunyi dari Aryo sekaligus menenangkan hatinya yang telah tergores luka.Disana Via bisa melupakan semuanya, melepaskan bebannya yang sangat berat. Via tahu selama ini Aryo mencarinya dengan segala usaha, akan tetapi tetap saja tidak bisa menemukan keberadaannya. Perna dalam persidangan Aryo meminta agar kiasa hukum menghadirkan Via disana, namun Via tetap saja menolak. Tidak membutuhkan waktu lama proses perceraian berjalan dengan lancar walaupun tanpa kehadiran Via, karena Via mengandalkan pengacara yang sangat handal dan sudah biasa menangani kasus seperti itu. Alasan Via kembali ke Jakarta karena ia tidak mungkin meninggalkan kota kelahirannya selamanya, selain itu di Jakarta juga ia mempunyai usaha sendiri yang dikelola oleh Intan sedang berkembang pesat, Kedai kopi dan sekarang sudah ada toko kue juga.Seandainya nanti ia bertemu kembali dengan Aryo, ia tidak akan menghi

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Sebuah penyesalan

    Kepergian Via sangat membuat Aryo terpuruk."Aku harus bangkit dari keterpurukan ini, aku harus menemukan Via ku, wanita yang berhasil membuatku jatuh cinta yang keduakalinya, Arrrgghh!" Frustasi Aryo.Ia menyadari yang terjadi padanya sekarang atas kesalahannya. Via telah merancang semuanya karena ia telah menoreh luka yang amat dalam dihati istrinya. ia berpikir setelah beberapa hari ini ia telah menebus kesalahannya dengan menemani dan mendampingi istrinya dengan sabar mencoba untuk menuruti semua kemauannya. Tapi sekarang Via meninggalkan tanpa merasa bersalah, Via tega membuatnya seperti orang gila.Pikiran Aryo sangat kacau, memikirkan kemana Via pergi meninggalkannya, "Aku harus bangkit untuk menemukan Via, aku tidak boleh berdiam diri dan menangisi yang telah semua yang telah terjadi ini. akan ku bawa ia pulang bersamaku dan tidak akan dilepaskan lagi!" gumam Aryo menyeka air matanya, se

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Kejutan yang tak diharapkan

    Seminggu ini Via benar-benar menjadi istri yang patuh kepada suaminya, ia selalu memenuhi semua kebutuhan Aryo.Tak lupa juga ia selalu mengingatkan Aryo untuk makan siang saat Aryo sedang dikantor.Hari-hari mereka lewati penuh dengan tawa dan canda riya. Sekarang Aryo baru mereka kebahagiaan yang sesungguhnya.Siang ini Aryo baru saja selesai meeting, seperti biasa ia mendapatkan pesan dari istrinya.[Mas malam ini mau aku masakin apa?] Aryo membaca pesannya dengan tersenyum lalu segera membalas pesannya memberi tahu apa yang ia inginkan. Ia juga tak menyangka sekarang istri sangat jago masak. Apapun masakan istrinya semua terasa begitu nikmat di lidahnya sehingga ia menjadi jarang makan diluar karena ia selalu merindukan masakan istrinya.Ingin rasanya Aryo cepat-cepat pulang untuk bertemu istrinya, namun apaladaya pekerjaannya masih menumpuk.

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Tidak ada kesempatan kedua

    Pukul setengah tujuh malam Via sudah terlihat rapi dan cantik untuk menyambut suaminya pulang, karena sejak tadi pagi Aryo pergi sama Andre hingga sudah jam segini belum juga pulang.Via juga sudah sangat banyak memasak, ia masak rujak ikan, sayur, dan rendang. Tak lupa juga ia bikin jus alpukat. Semua yang telah ia hidangkan di atas meja makan adalah makanan kesukaan Aryo.Sambil menunggu ia pun bermain ponselnya, melihat Intan sedang online, ia pun segera mengirimkan pesan kepada Intan memberitahu kalau rencana berjalan dengan mulus semulus jalan tol.[Selamat ya! Semuanya berjalan seperti yang kau inginkan. Terus gimana kedepannya tentang perasaanmu?] Balas Intan[Maksudnya gimana Tan?][Ya perasaanmu terhadap suamimu][Bohong kalau aku bilang tidak ada cinta lagi untuk mas Aryo, Tan. Tapi kebencian dan kekecewaan lebih meno

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Good bye Salsha

    Keesokan harinya saat Via mebuka mata, ia merasa agak sesak karena sebuah tangan melingkar di perutnya. Dengan perlahan ia pun memindahkannya."Sejak kapan laki-laki ini pulang?" Pikir Via.Saat ia hendak turun dari ranjang, ia merasa ada yang mengganjal di pijakannya. Seketika ia menunjukkan kepalanya untuk melihat benda yang ada di bawah telapak kakinya dan ternyata itu adalah ponsel milik Aryo tergeletak begitu saja dilantai.'Ponsel mas Aryo kok disini? Wah, pasti sudah terjadi perang dingin ini.' batin Via sambil meraih ponsel itu lalu meletakkannya di atas nakas.Selesai mandi Via melihat Aryo masih terlelap, ia pun mencoba untuk membangunkannya "Mas, bangun." Via menggoyangkan tubuh suaminya."Emangnya nggak ke kantor hari ini?" tanyanya saat melihat Aryo membuka matanya."Enggak Yank,

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Terbongkar

    Saat Via tengah bersantai di rumah, ponselnya berbunyi pertanda ada pesan masuk ke WhatsAppnya. Ia pun segera hentikan aktivitasnya yang sibuk dengan cemilan.[Via, gue udah menemukan semua bukti-bukti tentang Salsha dan aku juga sudah melakukan tugas sesuai rencana kita. Jadi kamu tinggal tunggu kabar selanjutnya.] Via tersenyum miring membaca pesan yang dikirimkan oleh Evan.[Oke Van. Makasih ya! Sekarang kamu ada dimana?] Balas Via.[Di kedai, lagi bersama Intan.] jawab Evan dengan cepat.[Eh, kalian jangan pacaran mulu ya, entar pelangan pada kabur!][Via kali ini gue Intan, kenapa lo? IRI BILANG BOS] balas Intan penuh dengan emoticon ngakak.[Huuu dasa*, Tapi ingat! Nggak ada bos yang iri sama anak buah] balas Via tak kalah seru.[Dahlah malas debat! Mungkin lagi Pe-eM-e

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status