Share

Perubahan Via

Author: JheNhy
last update Huling Na-update: 2021-08-26 09:59:38

Misteri handuk basah di atas kasur

Bab 6

Tidak mau Salsha tahu tentang siapa yang mengirim pesan, Aryo segera menyimpan ponselnya kemudian kembali pokus ke Salsha.

"Sayang kamu cantik banget hari ini, kamu memang bisa membuatku berselera." Aryo memuji kecantikan Salsha, ia merasa Salsha sangat bisa menyenangkan hatinya tidak seperti Via yang kalau dandan bikin matanya menjadi sakit.

"Iya dong, Aku tidak sama seperti istri kumal mu itu," jawab Salsha yang seperti tahu apa yang Aryo pikirkan

"Iya itu yang membuat aku betahnya sama kamu," ucap Aryo dengan satu ciuman mendarat di kening Salsha

"Nanti malam ke apartemen ya, Mas. Seperti biasa aku sudah sediain obat supaya kita lebih semangat," ujar Salsha sembari tersenyum nakal.

Aryo berpikir sejenak mendengar apa yang barusan Salsha katakan, sebenarnya ia sangat rindu dengan permainan ranjang Salsha. Tapi bagaimanapun ia harus pulang karena ia ingin melihat apa saja yang dilakukan oleh Via mengunakan ATM miliknya.

"Mas! Kok diam? Dari tadi aku perhatikan wajahmu kok seperti orang yang sedang ada masalah, Emangnya kenapa ribut sama istrimu," ucap Via menebak

"Nggak sayang, aku baik-baik kok."

"Kamu tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku kan, Mas?"

"Tidak, Sha. Kamu nggak percaya sama aku?"

"Bukannya begitu, aku takutnya kamu berpaling."

"Kamu tenang saja, itu nggak akan terjadi kok."

"Emmm, makasih Mas." Salsha memeluk erat Aryo

"Sampai kapan kita kek gini terus mas? Kapan kami mau nikahin aku?"

Aryo tidak langsung menjawab, pikirannya kembali kacau. Teringat apa yang telah ia lakukan pada Via semalam.

"Mas, kamu kenapa sih?" Salsha mulai merasa curiga berserta kesal dengan sikap Aryo

"Nggak apa-apa, mungkin aku cuma kecapean, Sha."

***

Dirumah Via sedang santai di ruang keluarga sambil menunggu Aryo pulang, karena ia ingin melihat ekspresi wajah Aryo setelah ia kuras ATM-nya. 

Ia juga sangat ingat betul bagaimana wajah panik Aryo tadi pagi. Mungkin Aryo berpikir apa yang dikatakan oleh Via benar-benar terjadi. Padahal Via hanya bersandiwara. Dimana setelah ia melepaskan pakaiannya dan hanya menyisakan pakaian dalam, ia rela berkorban untuk tidur disamping suaminya dengan bau minuman yang sangat menyengat. Tapi itu ia lakukan demi untuk melancarkan rencananya.

'Mungkin kamu pikir kita benar-benar melakukannya, Mas. Cih, tidak sudi aku melayani laki-laki yang telah berbuat zina." 

Via merasa lega sekali karena baru tahu kalau kegiatan mempercantik diri dan tampilan itu menyenangkan.

Hari ini Via mencoba untuk memulai merawat diri, karena selama ini ia pikir semua itu tidak penting. Ternyata ia salah besar!

Setengah jam kemudian, yang ditunggu pun datang.  Aryo masuk ke dalam rumahnya dengan tergesa-gesa dan muka masam.

Tapi semua raut wajah itu seketika berubah ketika melihat Via yang berjalan perlahan ke arahnya.

"Via," ucapnya pelan, "ini benaran kamu?"

"Lah, iya dong mas.  Emangnya dirumah ini ada orang lain?"

"Bukan begitu maksudku, tapi kamu beda Via." 

"Oh, tapi aku mau minta maaf mas, soalnya aku tadi pakai ATM kamu,"

"Ya nggak apa-apa, kamu cantik kalau kek gini. Aku suka."

"Wah, makasih banyak mas, Cantikku hanya untukmu," ujar Via kemudian tersenyum menampakkan gigi putihnya.

 Aryo pun tak mengerti kenapa kata-kata itu bisa keluar dari mulutnya, padahal sebenarnya ia tadi sangat marah dengan Via yang telah mengunakan uangnya dengan jumlah ratusan juta.

'Gila! Kenapa Via bisa jadi cantik banget seperti ini, apalagi penampilannya yang sekarang terlihat sangat bagus.' batin Aryo bingung sendiri

Selesai makan malam Aryo dan Via duduk d sofa ruang keluarga, Aryo tidak bisa mengendalikan matanya yang terus menatap leher dan bahu putih istrinya. Via yang menyadari itu hanya bisa tertawa dalam hati. Karena ia sudah bisa menilai suaminya ini seperti apa. 

Aryo semakin dekat dengan Via, lalu melingkarkan tangannya diperut Via. Seketika jantung Via berdegup kencang. Ia terus memikirkan apa yang harus ia lakukan saat ini.

"Aku benar-benar tidak bisa mengingat kejadian semalam, bisakah kita mengulanginya?" ucap Aryo pelan. Membuat Via merinding mendengarnya

Tangan Aryo tidak dapat dikondisikan lagi, tangannya mulai merayap kemana-mana di tubuh Via, Via pun dengan segera menepis tangan suaminya.

"Maaf mas, aku sedang datang bulan. Kalau tidak percaya kamu ikut aku sekarang. Pembalutku tadi siang belum ku buang." Itu alasan satu-satunya yang untuk lepas dari Aryo. Ia pun segera beranjak dan berlalu, ia tahu Aryo tidak akan mungkin mau mengikutinya hanya untuk melihat pembalut bekas.

Melihat Via yang berlalu, Aryo hanya bisa menelan ludahnya,

"Apa yang terjadi denganku? Kenapa pikiranku selalu berubah jika berada dirumah ini. Kalau terusan begini aku bisa gila," ucap Aryo lalu mengusap kepalanya dengan kasar.

_____________________________________

Terimakasih Readers. Yang telah setia mengikuti cerbung ini. Tinggalkan komentar bawel kalian ya untuk nyemangatin author.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Memulai kehidupan baru

    Enam bulan kemudianHari ini Via kembali ke Indonesia. Setelah enam bulan berada di negara asing untuk bersembunyi dari Aryo sekaligus menenangkan hatinya yang telah tergores luka.Disana Via bisa melupakan semuanya, melepaskan bebannya yang sangat berat. Via tahu selama ini Aryo mencarinya dengan segala usaha, akan tetapi tetap saja tidak bisa menemukan keberadaannya. Perna dalam persidangan Aryo meminta agar kiasa hukum menghadirkan Via disana, namun Via tetap saja menolak. Tidak membutuhkan waktu lama proses perceraian berjalan dengan lancar walaupun tanpa kehadiran Via, karena Via mengandalkan pengacara yang sangat handal dan sudah biasa menangani kasus seperti itu. Alasan Via kembali ke Jakarta karena ia tidak mungkin meninggalkan kota kelahirannya selamanya, selain itu di Jakarta juga ia mempunyai usaha sendiri yang dikelola oleh Intan sedang berkembang pesat, Kedai kopi dan sekarang sudah ada toko kue juga.Seandainya nanti ia bertemu kembali dengan Aryo, ia tidak akan menghi

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Sebuah penyesalan

    Kepergian Via sangat membuat Aryo terpuruk."Aku harus bangkit dari keterpurukan ini, aku harus menemukan Via ku, wanita yang berhasil membuatku jatuh cinta yang keduakalinya, Arrrgghh!" Frustasi Aryo.Ia menyadari yang terjadi padanya sekarang atas kesalahannya. Via telah merancang semuanya karena ia telah menoreh luka yang amat dalam dihati istrinya. ia berpikir setelah beberapa hari ini ia telah menebus kesalahannya dengan menemani dan mendampingi istrinya dengan sabar mencoba untuk menuruti semua kemauannya. Tapi sekarang Via meninggalkan tanpa merasa bersalah, Via tega membuatnya seperti orang gila.Pikiran Aryo sangat kacau, memikirkan kemana Via pergi meninggalkannya, "Aku harus bangkit untuk menemukan Via, aku tidak boleh berdiam diri dan menangisi yang telah semua yang telah terjadi ini. akan ku bawa ia pulang bersamaku dan tidak akan dilepaskan lagi!" gumam Aryo menyeka air matanya, se

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Kejutan yang tak diharapkan

    Seminggu ini Via benar-benar menjadi istri yang patuh kepada suaminya, ia selalu memenuhi semua kebutuhan Aryo.Tak lupa juga ia selalu mengingatkan Aryo untuk makan siang saat Aryo sedang dikantor.Hari-hari mereka lewati penuh dengan tawa dan canda riya. Sekarang Aryo baru mereka kebahagiaan yang sesungguhnya.Siang ini Aryo baru saja selesai meeting, seperti biasa ia mendapatkan pesan dari istrinya.[Mas malam ini mau aku masakin apa?] Aryo membaca pesannya dengan tersenyum lalu segera membalas pesannya memberi tahu apa yang ia inginkan. Ia juga tak menyangka sekarang istri sangat jago masak. Apapun masakan istrinya semua terasa begitu nikmat di lidahnya sehingga ia menjadi jarang makan diluar karena ia selalu merindukan masakan istrinya.Ingin rasanya Aryo cepat-cepat pulang untuk bertemu istrinya, namun apaladaya pekerjaannya masih menumpuk.

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Tidak ada kesempatan kedua

    Pukul setengah tujuh malam Via sudah terlihat rapi dan cantik untuk menyambut suaminya pulang, karena sejak tadi pagi Aryo pergi sama Andre hingga sudah jam segini belum juga pulang.Via juga sudah sangat banyak memasak, ia masak rujak ikan, sayur, dan rendang. Tak lupa juga ia bikin jus alpukat. Semua yang telah ia hidangkan di atas meja makan adalah makanan kesukaan Aryo.Sambil menunggu ia pun bermain ponselnya, melihat Intan sedang online, ia pun segera mengirimkan pesan kepada Intan memberitahu kalau rencana berjalan dengan mulus semulus jalan tol.[Selamat ya! Semuanya berjalan seperti yang kau inginkan. Terus gimana kedepannya tentang perasaanmu?] Balas Intan[Maksudnya gimana Tan?][Ya perasaanmu terhadap suamimu][Bohong kalau aku bilang tidak ada cinta lagi untuk mas Aryo, Tan. Tapi kebencian dan kekecewaan lebih meno

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Good bye Salsha

    Keesokan harinya saat Via mebuka mata, ia merasa agak sesak karena sebuah tangan melingkar di perutnya. Dengan perlahan ia pun memindahkannya."Sejak kapan laki-laki ini pulang?" Pikir Via.Saat ia hendak turun dari ranjang, ia merasa ada yang mengganjal di pijakannya. Seketika ia menunjukkan kepalanya untuk melihat benda yang ada di bawah telapak kakinya dan ternyata itu adalah ponsel milik Aryo tergeletak begitu saja dilantai.'Ponsel mas Aryo kok disini? Wah, pasti sudah terjadi perang dingin ini.' batin Via sambil meraih ponsel itu lalu meletakkannya di atas nakas.Selesai mandi Via melihat Aryo masih terlelap, ia pun mencoba untuk membangunkannya "Mas, bangun." Via menggoyangkan tubuh suaminya."Emangnya nggak ke kantor hari ini?" tanyanya saat melihat Aryo membuka matanya."Enggak Yank,

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Terbongkar

    Saat Via tengah bersantai di rumah, ponselnya berbunyi pertanda ada pesan masuk ke WhatsAppnya. Ia pun segera hentikan aktivitasnya yang sibuk dengan cemilan.[Via, gue udah menemukan semua bukti-bukti tentang Salsha dan aku juga sudah melakukan tugas sesuai rencana kita. Jadi kamu tinggal tunggu kabar selanjutnya.] Via tersenyum miring membaca pesan yang dikirimkan oleh Evan.[Oke Van. Makasih ya! Sekarang kamu ada dimana?] Balas Via.[Di kedai, lagi bersama Intan.] jawab Evan dengan cepat.[Eh, kalian jangan pacaran mulu ya, entar pelangan pada kabur!][Via kali ini gue Intan, kenapa lo? IRI BILANG BOS] balas Intan penuh dengan emoticon ngakak.[Huuu dasa*, Tapi ingat! Nggak ada bos yang iri sama anak buah] balas Via tak kalah seru.[Dahlah malas debat! Mungkin lagi Pe-eM-e

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status