Share

Aku Memiliki Seorang Putri

"Siapa yang bilang Lea akan melahirkan? Kami cuma memeriksa rutin kandungan Lea," tanya Aaron dengan nada dongkol.

Pasalnya tanpa angin tanpa hujan, Andre masuk begitu saja ke ruang praktek dokter Hera dan mengira Azalea telah melahirkan.

"Sial, jadi Daddy menipuku!" geram Andre, matanya menatap sayu saat bersitatap dengan Azalea, wanita yang sangat ia cintai itu, meski kini terlarang baginya untuk terus mencintainya.

"Kamu kenapa Ndre? Kelihatannya kuyu sekali, apa kamu ada masalah?" tanya Azalea dengan lembut.

Berniat memberikan privasi untuk mereka, dokter Hera melangkah keluar ruangan, dan Andre mneyadari hal itu.

"Kuyu? Ah, mungkin karena debu jalanan, aku menuju rumah sakit ini secepatnya dengan mengendarai motor begitu Daddyku memberi kabar kalau kamu sudah melahirkan," jawab Andre sebelum menyeringai lebar.

Namun Azalea telah berteman lama dengan Andre. Jadi ia tahu kalau pria itu sedang memiliki masalah.

"Apa kamu sedang membohongiku, Ndre? Aku tahu mengenal kamu dnegan sangat baik, jadi tidak ada gunanya kamu mengelak."

"Sayang, sudah jangan pedulikan Andre, lebih baik kamu pedulikan saja anak kita yang sedang kamu kandung ini," pinta Aaron.

Mata Andre tertuju pada jemari Aaron yang sedang membelai lembut perut Azalea yang membuncit. Andai saja dulu sahabatnya itu tidak kembali mencari Azalea, mungkin saat ini Andre lah yang tengah mengusap perut itu, dan anak Andre lah yang berada di dalamnya.

Cemburu ...

Ya, Andre masih saja merasakan tikaman rasa cemburu tiap kali melihat kedekatan mereka. Ia masih belum bisa terima kalau Azalea dan Aaron kembali rujuk lagi. Cintanya pada Azalea begitu besar hingga ia enggan untuk menerima kenyataan itu.

"Ndre, kenapa diam saja?"

Pertanyaan Azalea mengembalikan kesadaran Andre dari tatapan kosongnya pada tangan sahabat baiknya yang masih saja terus mengusap lembut perut Azalea.

Seolah Aaron dengan sengaja menegaskan kalau Azalea adalah miliknya, dan hanya akan menjadi miliknya.

Andre hanyalah seperti kucing jalanan yang berharap sisa-sisa makanan, yang ia tahu betul tidak akan pernah ia dapatkan. Mau sekeras apapun usahanya.

Tidak mau menyembunyikan rahasia sekecil apapun dari Azalea, tepatnya bukan tidak mau tapi tidak bisa, akhirnya Andre pun mendesah pelan tanda menyerah, ia menjatuhkan dirinya di atas sofa sambil menekan keningnya,

"Tiba-tiba saja aku sudah memiliki seorang putri," akunya.

Sontak saja pengakuan Andre itu tidak hanya membuat Azalea yang tersentak mendengarnya, Aaron juga.

Pasalnya selama ini Andre sama sekali tidak pernah terlihat dekat dengan seorang wanita selain dengan Azalea, lalu bagaimana bisa tiba-tiba sahabat mereka itu memiliki seorang putri?

"Ndre, kamu tahu betul aku tidak suka becanda jika kita sedang membahas sesuatu yang serius," sungut Azalea.

Selama ia mengenal Andre, pria itu memang senang berbicara ngawur, mengadakan yang tidak pernah ada. Kemungkinan saat ini Andre pun sedang melakukan hal yang biasa pria itu lakukan dulu.

"Aku serius, Lea. Apa selama ini kamu pernah melihat aku becanda jika menyangkut dengan kehidupan pribadiku?" Andre balik bertanya.

"Well, tidak pernah sih. Ok, sekarang ceritakan pada kami kenapa bisa tiba-tiba hadir seorang putri di dalam hidupmu?"

Andre duduk tegak di sofanya untuk memulai ceritanya, tapi tidak ada satu kata pun yang bisa keluar dari dalam mulutnya, hingga akhirnya ia menyandarkan lagi punggungnya pada sandaran sofa mahal itu.

"Ndre!"

Azalea mulai terdengar tidak sabar. Sejak dulu Azalea memang selalu tidak sabaran dalam hal apapun, termasuk juga saat memutuskan untuk melakukan pernikahan kontrak dengan Aaron tanpa pertimbangan yang matang.

Hingga akhirnya pernikahan kontrak itu berujung pada perceraian, meski pada akhirnya mereka rujuk kembali dan menikah atas dasar cinta.

Lalu meninggalkan Andre yang patah hati seorang diri ...

Andre yang selalu ada untuk Azalea di saat-saat terpuruk wanita itu. Andre selalu menjadi orang pertama yang menghiburnya, yang mengembalikan lagi senyuman di wajah cantiknya.

Namun saat Andre yang tenggelam dalam patah hatinya yang sangat menyakitkan jiwa dan raganya itu, Azalea tidak mendatanginya. Azalea terlalu fokus pada kehidupan barunya dengan mantan suaminya itu.

Dan herannya meski demikian, Andre sama sekali tidak dapat membenci Azalea, ia masih saja terus mencintai wanita itu dengan tulus, dengan segenap hatinya.

Meski sebenarnya ia merasakan tikaman rasa bersalah pada Aaron, karena hingga kini ia masih belum bisa menghilangkan rasa cintanya pada Azalea, wanita yang telah secara resmi menjadi istri sahabatnya itu.

"Seseorang membawa anak perempuan berusia tiga tahun ke kantorku dan menyerahkannya pada anak buahku," mulai Andre.

Ia menceritakan semuanya tanpa ada yang ia sembunyikan. Sampai tes DNA yang ia lakukan atas desakan daddy Isaac. Hingga ia menutup ceritanya dengan,

"Dan aku yakin sekali kalau Zee bukanlah putriku."

"Bagaimana kamu bisa sangat yakin seperti itu?" tanya Aaron.

Alih-alih menjawab, tatapan Andre malah beralih pada Azalea saat meminta dukungan wanita itu,

"Kamu tahu sendiri kan Lea kalau selama ini aku tidak pernah menyentuh satu orang wanita pun. Apalagi sampai bercinta dengan mereka dan menghasilkan seorang anak."

"Iya juga sih ... Tapi kalau Zee berusia tiga tahun, itu berarti anak itu seusia Selena dong ya?"

"Nah, itu makanya aku bertambah yakin sekali kalau Zee bukan putriku. Karena tiga tahun lalu aku selalu bersamamu, Lea."

"Ya, kamu memang selalu bersamaku sampai aku menikah lagi dengan Aaron. Tapi bagaimana setelahnya? Aku nyaris tidak pernah melihatmu lagi selama setahun setelah pernikahanku."

"Ya Tuhan, apa kamu juga meragukanku, Lea? Aku kira kamu sudah cukup mengenalku hingga kamu tidak akan pernah percaya kalau aku menghamili wanita yang tidak aku nikahi," desah Andre.

Ia merasa sesuatu menusuk hatinya dengan sangat dalam. Ia tidak peduli pada orang lain yang tidak mempercayainya, asal jangan Azalea. Hanya wanita itu yang dapat menorehkan luka yang sangat dalam pada hatinya.

"Bukannya aku tidak percaya, Ndre. Aku tadi hanya bertanya saja. Tapi setelah aku pikir-pikir lagi, rasanya mustahil kamu bercinta tanpa ikatan pernikahan. Karena kamu telah menegaskan hal itu berkali-kali padaku," ralat Azalea.

Telah bertahun-tahun ia bersahabat dengan Andre, dan tidak pernah sekalipun Andre bersikap tidak sopan padanya. Bahkan Andre cenderung melindunginya dari tatapan tak senonoh pria lain padanya.

"Kamu percaya padaku, Lea?" tanya Andre penuh harap.

"Tentu saja aku percaya padamu, Ndre. Aku percaya kalau kamu selalu memegang komkitmenmu untuk tidak bercinta tanpa ikatan pernikahan," jawab Azalea tanpa keraguan sama sekali.

Luka di hati Andre seketika sembuh secara sempurna. Azalea memang mudah sekali menyakitinya, semudah wanita itu mengobatinya.

Hanya itu saja yang Andre butuhkan untuk saat ini, mendapatkan kepercayaan penuh Azalea padanya. Ia tidak peduli dengan pendapat orang lain, hanya pendapat Azalea sajalah yang akan ia pedulikan.

"Terima kasih, Lea. Kamu memang satu-satunya orang terdekatku yang tidak pernah meragukanku," ucapnya sambil tersenyum lembut. Bahkan daddynya sendiri saja meragukannya, dan bersikeras mengeaskan kalau Zee adalah putri Andre.

Melihat tatapan lembut Andre yang selembut senyumannya, tentu saja hal itu membuat Aaron berang, ia tidak terima Andre tersenyum seperti itu pada istrinya.

Apalagi Aaron tahu kalau Andre dan Azalea pernah dekat, meski hanya sekedar sahabat.

Namun hingga kini Aaron tetap yakin kalau tidak akan ada persahabatan murni di antara pria dan wanita. Pasti akan ada benih-benih cinta di antara keduanya, atau salah satunya.

Seperti halnya Andre yang telah jatuh cinta pada Azalea. Meski pria itu berusaha menyembunyikan perasaannya itu dari Azalea, namun bagi siapapun yang melihatnya, jelas sekali kalau pria itu sangat mencintai Azalea. Hanya saja Azalea terlalu polos hingga tidak pernah menyadarinya.

"Aku juga percaya padamu, Ndre. Sekarang kamu pulanglah!" seru Aaron dengan nada sedikit mengusir.

Ia sengaja melakukan itu agar Andre cepat-cepat menyingkir dari hadapannya, dari hadapan istrinya. Ia tidak pernah merasakan cemburu pada pria lain, kecuali pada Andre.

"Aku akan mengabarimu kalau Lea akan melahirkan. Ingat, hanya info dariku saja yang valid, bukan dari yang lainnya!" lanjutnya.

Andre baru akan merespon Aaron ketika notifikasi pesan singkatnya berbunyi dan pria itu pun melihatnya,

Kening Andre mengkerut dalam, sementara kedua matanya fokus melihat layar ponselnya,

"Sial! Ini tidak mungkin ... " umpatnya sambil menggeleng pelan.

"Ada apa, Ndre?" tanya Azalea dan Aaron bersamaan.

"Hasil tes menyatakan kalau DNAku dengan Zee cocok," jawab Andre, matanya menatap ponselnya tanpa berkedip, kemungkinan sedang membaca hasil tes itu.

"Ya Tuhan ... Jadi anak itu benar putrimu?" Azalea manangkup mulutnya.

Sama halnya dengan Andre, ia sama sekali tidak percaya kalau Andre telah menghamili seseorang. Andre bukanlah tipe pria yang dengan mudah mengabaikan komkitmen yang telah pria itu buat.

"Aku harus pergi!" seru Andre sambil bangkit dari kursinya dengan gerakan cepat.

"Ck, yang lain menikah secara diam-diam. Tapi yang satu itu malah diam-diam sudah memiliki anak. Dan bodohnya lagi malah tidak menyadarinya," desah Aaron.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status