“Aura jahat, pembawa sial, dia ini pembawa bencana,” ujar laki-laki paruh baya tersebut sambil menunjuk wajah Keanu dengan tatapan tajam menyertainya.
Keanu pun mengernyitkan keningnya. ‘Pembawa sial,’ batinnya yang kini menatap heran ke arah laki-laki tua tersebut.
"Apa maksud kamu?" tanya Nyonya Reina yang merasa tak terima mendengar kalimat tersebut.
Laki-laki itu pun menjawab dengan yakin, "Dia adalah pembawa sial, aura negatif menyelimuti tubuh anak ini."
"Aku tidak percaya, tidak ada yang seperti itu," sahut Nyonya Reina sambil berjalan maju ke depan Keanu, seolah ingin melindungi anak angkatnya itu.
Tak lama kemudian terlihat seorang pria 30 tahunan berlari ke sana dengan tergopoh-gopoh.
“Tenang, ini negara hukum!” teriak laki-laki yang menggunakan seragam scurity tersebut.“Apanya yang tenang, dia ini pembawa nasib buruk!” teriak salah satu orang yang kini berdiri di depan rumah tersebut.
Keanu pun berjalan maju selangkah dan berdiri di dekat ibunya. “Apa kalian semua bisa melihat aura seperti yang dia katakan?” tanyanya sambil menunjuk ke arah laki-laki tua tadi, lalu mengedarkan tatapan tajam ke arah semua orang yang ada di sana.
"Kami memang tidak bisa melihat, tapi jelas-jelas kejadian buruk yang menimpa keluarga Philip ada hubungannya dengan kamu," jawab salah seorang yang juga sedang berdiri di depan pintu rumah tersebut.
Keanu pun terdiam, ia hanya bisa mengepalkan tangannya ketika mendengar kalimat tersebut.
Tak lama kemudian orang tadi pun berkomentar kembali. "Iya kan, dia saja tidak bisa menjawabnya."
"Benar-benar!" sahut yang lain.
Sesaat kemudian terlihat sebuah senyum sinis muncul dari wajah orang tersebut.
'Dia sengaja melakukan ini,' batin Keanu yang masih mengepalkan tangannya, bahkan makin kuat.
Mendengar para orang-orang yang sebagian besar adalah tetangganya memojokkan Keanu, Nyonya Reina pun menyahut, "Kamu jangan bicara sembarangan. Tidak ada hal seperti itu, dia tidak pernah membawa nasib buruk apa pun pada kami. Aku—"
“Halah kelamaan!” sela salah satu orang yang ada di sana, kemudian dengan cepat melemparkan sebuah batu ke arah Keanu dan Nyonya Reina.
Orang-orang itu pun mengikuti laki-laki tadi. Mereka bersama-sama melemparkan batu ke arah rumah Nyonya Reina tanpa ragu.
Melihat hal itu, Keanu pun langsung mendekap ibu angkatnya, mencoba melindungi wanita paruh baya itu dengan tubuhnya dari batu-batu yang diarahkan pada mereka.
PYARRR!! Terdengar suara kaca rumah pecah.
"Usir dia!” teriak salah satu orang yang sengaja memprovokasi.
Orang-orang itu pun segera melangkah maju, mereka berusaha menangkap Keanu. Keanu pun sempat melawan, tapi dengan orang sebanyak itu akhirnya ia pun menyerah.
Orang-orang tersebut menyeret Keanu, mereka membawanya berjalan menyusuri jalanan komplek perumahan yang dekat dengan sungai besar itu.
Arak-arakan Keanu tersebut langsung membuat heboh. Para tetangga yang tak tahu menahu masalah tersebut pun langsung keluar dari rumah mereka, ingin mencari tahu apa yang terjadi di sana.
Dan ketika melewati salah satu rumah, terlihat seorang anak kecil berlari mendekati kerumunan yang membawa Keanu tersebut.
“Om Anu,” panggil seorang anak perempuan berusia lima tahunan yang sering bermain di tempat Keanu bekerja.Selang beberapa detik kemudian, seorang wanita muda dengan cepat menggendong gadis kecil tersebut dan tanpa b**a-basi langsung membawanya masuk ke dalam rumah.
Keanu pun tersenyum kecil melihat kejadian itu. 'Bahkan hidup damai pun sangat sulit,' batinnya yang saat ini sedang tak berdaya di tangan orang-orang yang sengaja ingin mencelakainya itu.
"Masih bisa tersenyum kamu," bisik orang yang kini memegangi tubuh Keanu dengan geram.
Keanu pun langsung melirik ke arah orang tersebut dan mengernyitkan keningnya karena merasa tak mengenal orang itu. Namun pada kenyataannya, orang itu terlihat sengaja menargetkan dirinya. 'Bahkan tak kenal pun bisa seperti ini,' pikir Keanu lalu tersenyum pahit kembali.
Setelah itu, mereka pun kembali mengarak Keanu. Semua orang yang sedang berdiri di pinggiran jalan tersebut merasa miris dan ngeri melihat kejadian tersebut, apa lagi saat melihat wajah Keanu yang berlumuran darah, membuat pemandangan malam itu makin mengerikan.
Hati nurani mereka sebenarnya terpanggil, tapi para warga yang berada di pinggir jalanan itu tak berani melakukan apa pun. Mereka tahu dengan jelas, beberapa orang yang saat ini menyeret Keanu merupakan bagian dari kelompok gangster yang sering membuat onar di wilayah itu.
"Lihatlah, tidak ada yang mau menolongmu, dasar pecundang," bisik orang yang sedang berjalan di dekat Keanu sembari menoyor kepala Keanu yang kini tak berdaya dengan keras.
Dan beberapa saat kemudian ….
“Siapa yang mengizinkan kalian melakukan ini!" teriak seorang laki-laki yang berseragam hitam sedang berdiri di tengah-tengah jalanan itu, menghadang mereka semua.
"Sebaiknya Anda minggir, ini adalah urusan kami," ujar laki-laki yang sedang memegangi Keanu dengan berani.
Lalu laki-laki berseragam itu berkata dengan tenang, "Memangnya kamu pikir kamu itu siapa? Pengeroyokan, tindak kekerasan seperti ini ada hukumnya."
Beberapa warga pun saling menatap dan berbisik, membicarakan apa yang polisi itu katakan.
Kemudian orang yang sedari tadi memegangi Keanu pun maju selangkah dan berkata, "Seorang polisi mencoba menghentikan kami sendirian, apa kamu tidak tahu kelompok kami?"
Dan bukannya takut, polisi itu malah tersenyum meremehkan. "Dasar otak udang," ujarnya dengan santai.
Setelah percakapan kecil tersebut, kemudian munculah beberapa polisi dari gang kecil di dekat sana. Beberapa mobil polisi pun muncul dari arah lain dan langsung memblokir akses jalan di belakang kelompok yang membawa Keanu tersebut.
Orang-orang itu pun langsung panik, mereka berhambur mencari jalan lain dan mencoba berbagai cara untuk kabur dari tempat itu. Keadaaan yang sempat kacau itu pun hanya berlangsung sesaat dan dapat dikendalikan oleh para polisi itu dengan cepat.
Namun berbeda dengan orang-orang yang hanya ikut-ikutan itu, beberapa anggota gangster yang memegang wilayah itu masih berdiri di sana dengan santai sambil memegangi Keanu.
"Kalian tidak ikut dengan mereka?" tanya Polisi tadi meremehkan.
"Kami?" tanya salah seorang gangster tersebut, lalu tertawa mengejek.
"Aku akan membiarkan kalian pergi kalau kalian mau melepaskan pemuda itu," ucap Polisi itu yang mulai terlihat tidak sabar menghadapi orang-orang tersebut.
Kemudian salah seorang laki-laki yang terlihat sebagai pemimpin pun memberi tanda. Ia dan temannya dengan cepat menarik Keanu ke dekat sungai besar yang ada di dekat mereka.
"Kalau mau, ambil dia!" teriak orang tersebut sambil mendorong tubuh Keanu ke sungai tersebut.
BYURRR!! Suara tubuh Keanu yang jatuh ke sungai itu langsung membuat para polisi bergerak .
Beberapa polisi dengan sigap berusaha menyelamatkan Keanu, sedangkan beberapa yang lainnya berlari mengejar para anggota gangster tersebut.
Setelah penyelamatan selama sepuluh menit, akhirnya polisi-polisi tersebut berhasil membawa tubuh Keanu ke atas lagi.
"Bagaimana?" tanya salah seorang polisi ketika melihat temannya sedang menekan dada Keanu, mencoba melakukan pertolongan darurat karena Keanu sempat tenggelam tadi.
"Dia harus hidup," sahut polisi tersebut sambil terus berusaha keras. Hingga akhirnya ….
"Uhuk, uhuk!" Keanu terbatuk dan memuntahkan air dari mulutnya.
"Dia sadar!" teriak polisi tersebut.
Setelah selesai memuntahkan semuanya, Keanu pun berkata, "Terima kas—" Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, ia pun pingsan kembali.
**
Keesokan harinya.
“Issshh,” desis Keanu yang masih memejamkan matanya, karena merasa seluruh tubuhnya seperti remuk.
Lalu ia pun membuka matanya perlahan dan kemudian mengeryip-ngeryipkan matanya agar bisa melihat dengan jelas. “Ini di mana?” gumamnya.
“Bagaimana keadaan Anda, Tuan?” tanya seorang Dokter yang baru saja memasuki kamar tersebut dengan sebuah senyum hangat di wajahnya.
‘Tuan?’ batin Keanu yang merasa familiar dengan panggilan tersebut.
"Apa Anda kesulitan bicara?" tanya Dokter itu sambil berjalan ke arah Keanu.
"Tidak," sahut Keanu. "Apa polisi yang membawa saya kemari?" tanyanya balik.
"Bukan," jawab dokter itu singkat.
"Bukan?"
"Benar. Yang membawa Anda kemari bukanlah polisi," jawab dokter tersebut sambil mengecek keadaan Keanu.
Keanu pun mengernyitkan keningnya.
"Maaf, soal ini saya tidak berani mengatakannya," ucap Dokter tersebut menanggapi tatapan penuh tanda tanya dari Keanu.
"Apa maksud Dokter, kenapa tidak berani memberi tahu?"
Tiba-tiba, "Klak!" Suara handle pintu ruangan itu di tarik. Lalu munculah beberapa laki-laki memakai jas hitam dengan cepat masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Selamat siang Tuan Muda," ujar para laki-laki tersebut sambil membungkukkan tubuhnya di depan Keanu.
"Tuan Muda," gumam Keanu yang kebingungan melihat orang-orang tersebut.
Sesaat kemudian, munculah seorang laki-laki yang sudah penuh uban ikut masuk ke dalam ruangan tersebut. "Bagaimana keadaan Anda?" tanyanya setelah memberi hormat seperti para laki-laki berjas hitam tadi.
"Tuan muda," gumamnya lagi.
Setelah beberapa saat menahan, rasa sakit di perut Eve meningkat. Ia pun segera melambaikan tangannya pada salah seorang pelayan di pesta itu dan menyuruhnya untuk memanggil Keanu."Tuan," panggil Pelayan tersebut pada Keanu yang saat ini sedang berbincang dengan beberapa kliennya."Ya?" sahut Keanu sambil berbalik menatap ke arah Pelayan tersebut."Tuan, Nyonya Eve mencari Anda," ucap Pelayan tersebut dengan cepat.Mata Keanu terbelalak mendengar hal itu. Ia tanpa berpikir panjang langsung meninggalkan para rekan bisnisnya begitu saja dan melangkah ke tempat Eve."Kamu kenapa?" tanya Keanu sambil melihat Eve yang saat ini sedang meringis manahan sakit dengan keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya."Sakit Key," jawab Eve lalu menghela napas panjang mencoba meringankan rasa sakitnya.Keanu pun dengan cepat menggendong tubuh istrinya, membawanya melewati para tamu undangan yang langsung saja heboh melihat hal itu."Tuan, saya akan memanggilkan ambulans," ujar satpam hote
Setelah beberapa saat mendengarkan pembicaraan Keanu, pengacara dan Polisi dengan wajah tercengang, kemudian Gustafo mundur beberapa langkah ketika Keanu berjalan mendekati sel tempatnya ditahan sementara ini."Kamu yang menjebakku!" teriak Gustafo menunjukkan sisi lain dirinya."Ya, aku memang menjebakmu Paman," sahut Keanu dengan tenang. "Terima kasih selama ini sudah memberiku banyak pelajaran, aku tidak akan melupakan kebaikan Anda," ujarnya sambil membungkukkan badannya di depan Gustafo."Kamu, dasar manusia tidak tahu balas budi!" maki Gustafo dengan mata membulat karena tak terima jika dirinya saat ini sudah benar-benar kalah. "Aku pasti akan membalasmu dan seluruh keluargamu."Keanu yang saat ini kembali berdiri tegap di depan Gustafo pun menghela napas panjang. "Sudahlah Paman, berhenti bicara konyol," tukas Keanu. "Aku sudah membekukan semua anak buahmu, bahkan rekeningmu sudah berada dalam pengawasan. Aku harap setelah ini kamu bisa merenungkan semua perbuatanm
Setelah itu Keanu pun dengan cepat memanggil beberapa orang yang sudah membawa penawar racun untuk Tuan Howgins. Awalnya Tuan Howgins terkejut karena mendegar banyak orang di sekitarnya tanpa ia bisa melihat orang-orang tersebut. Ia pun langsung menolak untuk diobati karena waspada."Kakek, mereka akan memberikan kamu penawar racun," ucap Keanu sambil menatap Tuan Howgins dari samping."Racun, racun apa?" tanya Tuan Howgins yang terkejut mendengar hal itu."Sudahlah biarkan saja jika dia tidak ingin dibantu. Jika dia terus seperti itu, tentu saja akan lebih baik," sahut Tuan Alex yang saat ini berdiri dengan santai di dekat Keanu."Diam kamu!" sergah Tuan Howgins tanpa tahu di mana Tuan Alex berada."Baiklah Key, lakukan saja seperti yang kamu inginkan. Tapi di mana Gustafo dan apa yang terjadi tadi?" tanyanya yang juga penasaran karena mendengar suara ribut di luar ruangannya tadi."Setelah ini, saya akan menceritakan semuanya pada Anda," jawab Keanu dengan tenang.Tuan Gus
Seperti yang sudah direncanakan, siang ini Keanu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Tuan Howgins. Seperti kemarin, ia masih bersama anak buahnya yang selalu menemaninya.Ia berjalan dengan tenang, hingga akhirnya membuka pintu kamar tempat Kakeknya dirawat."Sedang makan?" tanya Keanu ketika baru saja masuk ke sana.Mendengar suara Keanu, Tuan Howgins pun langsung memberi tanda pada Gustafo agar berhenti menyuapinya. "Kamu Keanu?" tanya Tuan Howgins sambil menatap ke arah lain.Keanu berpura-pura terkejut melihat hal itu, ia dengan cepat menatap ke arah Gustafo dengan penuh tanda tanya. Gustafo yang melihat tatapan dari Keanu pun segera berdiri dari kursinya dan kemudian melangkah ke arah Keanu setelah meletakkan makanan Tuan Howgins di atas nakas. "Kondisi Tuan Besar makin memburuk, sepertinya penglihatannya mulai terganggu," bisik Gustafo pada Keanu.Keanu pun langsung mengepalkan tangannya, lalu menghembus panjang dan kemudian mengangguk tanda mengerti apa yang Gus
Tiga jam lebih berlalu, saat ini Keanu sedang berada di depan sebuah rumah sakit yang berada cukup jauh dari perusahaan. Tak lama kemudian munculah wanita istimewa yang sudah lebih dari lima belas menit ditunggunya."Key," panggil wanita tersebut bersama seorang laki-laki di belakangnya.Dan ketika mereka berdua sudah sampai di depan Keanu, Keanu pun langsung menatap ke arah laki-laki di belakang wanita yang berstatus sebagai istrinya itu sambil berkomentar, "Jadi dia orang yang kamu pilih?""Key, jangan mulai," protes Eve. Keanu pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Eve. "Aku itu penasaran sekali, kenapa kamu tidak mau menerima orangku dan malah memilih orang-orang Papa?""Itu karena ... pertama, dia sudah terbukti bisa diandalkan. Kedua, orang-orang kamu membuatku malu.""Malu?""Mereka itu mengawalku seperti seorang tahanan," Eve menunjuk wajah Keanu. "Jangan bilang kalau kamu memang menyamakan aku dengan tahanan?" Eve mendebat. Ia sengaja tak mau kalah. Jika t
"Kenapa tidak?" tanya Keanu sembari mengerutkan dahinya menatap Gustavo yang saat ini terus berekspresi tenang."Kondisi tuan tidak memungkinkan untuk membawanya ke luar negeri, lebih baik dia dirawat di sini, seperti itu yang saya dengar dari dokter," jawab Gustafo.Keanu menghela napas panjang mendengar keterangan Gustavo. "Setelah ini aku harus kembali ke tempat proyek untuk membantu mencari Leon," ucap Keanu yang berpura-pura resah memikirkan masalah Leon dan juga kakeknya secara bersamaan.Lalu sebuah tepukan di pundak Keanu membuatnya mengangkat wajahnya dan menatap kembali ke arah Gustafo. "Tenang saja, saya yakin Tuan Howgins tidak akan kenapa-napa. Saya akan membantu menjaganya di sini," ucapnya seolah sedang menenangkan Keanu.Lalu sesaat kemudian Keanu pun menyungging senyum di wajahnya. "Terima kasih Paman, aku berhutang banyak pada kamu," ujarnya.Setelah membicarakan beberapa hal tentang kegelisahan Keanu terhadap —karangannya— masalah hilangnya Leon pada Gustafo, dan Gu