Share

Chapter 22. Peka

Irish masih mencerna kata-kata Anna waktu itu. Dia merenung duduk di sofa ruang tengah. Memangku dagunya dan berdecak heran.

"Peka? Apakah itu penting?" gumamnya. Alex yang memperhatikannya dari balik sebuah majalah yang sedang dia baca. Alex tersenyum sendiri mendengarkan celotehan Irish.

"Sssh ... aku tidak paham akan hal itu." Menjatuhkan dirinya di sofa. Sesaat setelah itu terdengar Alex berdehem. Kepala Irish pun menyembul untuk melihat Alex. Namun, Irish terkejut saat itu juga. Dia dibuat kaget karena sang Kakak sudah berjongkok di belakang sofa.

"Kak Alex ini sedang apa sih? Mengejutkan saja." Irish memegang dadanya yang berdegup sangat kencang saat itu. Alex tertawa terbahak-bahak.

"Ha ha ha ... bisa terkejut juga, ya." Alex bangun dari posisinya yang jongkok di belakang sofa.

"Huh—untung aku tidak punya riwayat penyakit jantung, Kak," gerutu Irish mengomel-ngomel sendiri.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status