Share

Bab 2 : Perempuan Gila

“Hentikan,” teriak gadis cantik berbadan sintal itu kepada salah satu polisi yang sedang memegangi tangannya dengan penuh nafsu. “Lepaskan tangan kotor itu dari tubuh saya! Saya bisa berjalan sendiri, Bapak tidak usah cari-cari kesempatan buat pegang-pegang tangan saya seperti ini yah.”

“Kamu itu yah,” geram polisi yang bertugas mengawal Gita. “Sudah berbuat salah, masih juga bersikap tengil seperti ini.”

“Sudah biarkan saja dia jalan sendiri seperti itu,” kata polisi lain mengingatkan,  sepertinya polisi ini memiliki jabatan yang lebih tinggi dari polisi sebelumnya.

“Pak tolong biarkan saya saja yang mengurus semuanya,” ucap Carlos meminta kepada polisi yang membawa Gita untuk mendengarkan permintaannya. “Ini bukan kejadian yang disengaja, itu semua terjadi dengan sangat tiba-tiba.”

“Ya, ya, ya kalian bisa berkata apapun, tapi sampai saat ini tidak ada bukti akurat yang bisa memperlihatkan kepada kami kalau kalian tidak bersalah atas kejadian ini. Mengemudi mobil dengan kecepatan tinggi tanpa memperhatikan keselamatan orang lain yang ada di sekitar, itu sudah melanggar tata tertib lalu lintas. Jadi sebaiknya kalian diam saja dan biarkan kami melakukan interogasi secara langsung dengan gadis itu.”

“Baik saya mengerti, tapi maaf Bapak juga tidak bisa berlaku seperti itu Pak,” bela Carlos. “Pengacara Putri Gita akan segera datang sebentar lagi kesini, jadi saya minta Bapak untuk bersikap baik kepada Putri kami.”

Mendengar ancaman dari Carlos polisi itu menjadi semakin geram, baru kali ini dia berurusan dengan orang-orang dari kalangan atas yang mengganggu pekerjaannya.

“Pak dengar yah, Putri Gita saat ini bisa terjerat pasal berlapis, kalau dia tidak bisa berlaku dengan baik, dan Bapak sendiri mau mengganggu proses penyidikan, itu justru akan semakin memperberat masa tahanannya,” balas Polisi itu membalas ancaman Carlos kepadanya.

Polisi itu tahu kalau gadis pelaku penabrakan ini pasti berasal dari keluarga yang sangat kaya raya, dan orang-orang berbadan tegap dengan setelan jas hitam yang ada disekitarnya, mereka adalah para pengawal pribadi dari gadis bertubuh sintal tersebut. Tapi polisi itu tidak suka dengan cara berbicara Carlos yang terlihat sok lebih berkuasa darinya, dia tidak suka diancam dan dia tidak suka kalau ada orang lain yang ikut campur dengan pekerjaannya.

Carlos menahan diri. “Okay kalau Bapak tetap ingin melakukan proses interogasi silahkan, saya hanya bisa berdiam diri saja sampai pengacara kami datang ke kantor ini.”

Polisi itu mengacuhkan perkataannya dan meminta Gita si gadis bahenol itu untuk duduk di salah satu kursi yang sudah dipersiapkan untuk melakukan kegiatan tanya jawab.

Di depan Gita saat ini sudah ada satu polisi yang bertugas untuk mencatat seluruh kata-kata yang akan dikatakan oleh Gita selama proses tanya jawab.

“Gita Indah Mutiara,” sebut bapak polisi itu menginterogasi. “Apakah itu betul nama lengkap adik?”

Gita diam seribu bahasa, dia tidak mau berbicara sepatah kata pun kepada Polisi itu. Gita menaruh kedua tangan di bawah dadanya yang besar kemudian menyilangkan kedua kakinya hingga memperlihatkan kedua bagian pahanya yang putih dan mulus.

*****

Pengacara dari keluarga Gita datang untuk berhadapan langsung dengan polisi yang sedang menginterogasinya. Dia meminta polisi itu untuk bersikap sopan kepada kliennya dan meminta untuk segera melakukan proses pemeriksaan secara resmi dengan dirinya selaku pengacara yang akan mewakili saat berbicara.

Proses pemeriksaan berjalan selama 3 jam penuh dimana pihak kepolisian juga sudah meminta kepada pihak pelaku penabrakan untuk menyerahkan video jejak rekaman yang ada di dalam mobil mewah milik Gita Indah Mutiara.

Video awal jejak rekam tidak memberikan hal yang baik untuk pihak Gita, video itu justru memperlihatkan bagaimana Gita yang menaiki mobil dengan kecepatan tinggi berlaku secara ugal-ugalan di jalan raya, sampai akhirnya datang sesosok pria yang berada di dekat area penyebrangan melompat ke arah mobilnya.

Polisi melihat langsung dengan jelas bagaimana pria bernama Levi yang saat ini sedang terbaring di rumah sakit gawat darurat sudah menyerahkan dirinya sendiri agar bisa menolong gadis cilik bernama Maria yang berada di jalur lalu lintas.

Disinilah titik abu-abunya, dengan bukti ini Gita bisa saja dipenjara atau justru bisa dengan mudah mengelak karena dia menabrak seorang pria yang memang sengaja melompat ke arah mobilnya. Polisi harus mencari tahu lebih lanjut apa hubungan yang dimiliki oleh pria ini dengan gadis kecil yang ada di jalur lalu lintas. Tapi dia tidak bisa melakukannya untuk saat ini, gadis kecil itu masih terlalu muda untuk dimintai keterangan, sedangkan pria yang tertabrak itu masih dalam keadaan gawat darurat. Mungkin dia bisa mencari tahu beberapa informasi dari Bunda Reyha yang berada di tempat kejadian pada saat itu terjadi.

“Baiklah Pak Hudi sepertinya beberapa hari ini Gita harus tetap berada di rumah tahanan sementara sampai kami bisa mendapatkan informasi lebih lanjut terkait masalah ini.”

“Tapi Pak tunggu, klien saya ini berasal dari keluarga baik-baik, tidak mungkin kami akan melarikan diri dari jeratan hukum. Apakah Bapak kenal dengan Tuan Baron Lee? Dia itu adalah kakek dari Putri Gita. Tolong Pak, beri dia sedikit keringanan, kami akan selalu bekerjasama dengan pihak kepolisian, tapi tolong bebaskan Putri Gita, dia tidak akan sanggup untuk tinggal di rumah tahanan seperti ini.”

“Lho maksud Pak Hudi ini apa? Memangnya karena Gita berasal dari keluarga kaya-raya terus dia bisa berlaku bebas hukum? Maaf yah Pak, tapi Pak Hudi saat ini sudah menghina saya, proses jalannya penyidikan harus terus berlanjut sesuai dengan prosedur umum yang berlaku, saya tidak akan pernah mengijinkan Gita Indah Mutiara untuk keluar dari tempat ini sampai prosesnya selesai, camkan itu baik-baik.”

Setelah itu bapak polisi itu menyuruh rekan kerjanya yang lain untuk pergi membawa Gita masuk ke dalam rumah tahanan sementara.

“Apa-apaan ini, jangan pegang-pegang saya! Denger yah saya tidak mau dipenjara, kalian semua tidak bisa memenjarakan saya, kalian tahu siapa kakek saya? Tuan Baron Lee, kalau kalian semua tidak mau menyesalinya, bebaskan saya sekarang juga,” maki Gita tak karuan, dia menjadi semakin kesal setelah mendengar kenyataan kalau pengacara pribadi keluarganya pak Hudi tidak berhasil membebaskan dirinya dari jerat hukum.

Polisi itu segera meminta bantuan dua polwan muda untuk membantu proses penyeretan Gita ke dalam rumah tahanan sementara.

“Hentikaaann! Saya tidak bersalah, denger orang gila itu yang melompat langsung ke arah mobil saya. Jangan perlakukan saya seperti ini brengsek. Lepaskannn!!!”

Gita mengamuk meronta-ronta, dia melakukan segala upaya untuk bisa membebaskan diri dari kedua polwan yang sedang memegangi tubuhnya saat ini.

Saat salah satu polwan terlihat sedikit kesulitan menahan tubuhnya, Gita segera memanfaatkan kesempatan itu dengan menggigit tangan polwan itu sangat keras sampai berdarah-darah. Polwan itu menjerit kesakitan ketika tangannya digigit, tapi sepertinya Gita benar-benar sudah menjadi perempuan gila kesurupan, dia seperti macan betina yang baru saja lepas dari hutan belantara. Dia menggigit dengan niat untuk memutuskan lengan dari polwan tersebut.

Polisi yang ada di bagian arsip bergerak cepat dengan mengambil alat pengejut listrik yang ada pada laci meja kerjanya, dia segera melemparkan alat tersebut kepada polisi lain yang berada di dekat Gita. Setelah mendapatkan alatnya polisi itu tanpa ragu segera memberikan kejut listrik kepadanya dan membuat kegilaan Gita terhenti.

Gita terjatuh lemas tak sadarkan diri. Dia dibawa masuk ke dalam rumah tahanan sementara sedangkan salah satu polwan yang terluka tadi segera dibawa ke tempat lain untuk diobati.

Sekarang pak Hudi dan Carlos sudah tidak bisa berbuat banyak lagi untuk Gita, mereka hanya bisa melihat tak berdaya dari kejauhan sambil mencari cara lain agar bisa menyelamatkan cucu kesayangan tuan Baron Lee dari tempat terkutuk ini.

“Putri Gita bertahanlah,” ucap Carlos menghadap ke langit berlaku seperti Ayahnya yang telah meninggal. Dia sangat menyayangi Gita sejak dia masih kecil. Carlos berjanji kepadanya kalau dia akan segera membebaskan Gita dari tempat ini.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status