Share

Bukti

Alan yang hendak duduk lagi di lantai, langsung kembali berdiri. Napasnya tertahan dan bibirnya sedikit terbuka. Dipandanginya wanitanya yang berdiri di ambang pintu. Wajah cemas Gita membuatnya tersenyum.

"Sudah mau makan malam?" Alan mengedikan dagu pada kenop pintu bagian luar.

Gita mengalihkan pandangan pada kenop pintu dan menemukan dua kantongan di sana. Dilihat dari ukurannya, masing-masing kantongan hanya berisi satu porsi makanan. Mata Gita yang sedari tadi berair, jadi makin berair lagi.

Alan memesankan makanan hanya untuk Gita seorang. Lelaki itu sepertinya hanya memikirkan Gita dan tidak memikirkan perutnya sendiri.

"Kamu dari tadi di sini?" tanya Gita dengan suara lirih.

"Gak juga sih. Tadi aku sempat ke lobi buat ambil pesanan dan buang air kecil juga." Alan menjawab canggung.

"Eh, kenapa nangis?" Dalam sekejap Alan langsung jadi panik, melihat sang istri sudah menangis.

"Aku ... aku ... Aku juga gak tahu." Gita melap air matanya yang berjatuhan dengan asal.

Gita tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status