Share

CHAPTER 71

Author: MarniHL
last update Last Updated: 2025-05-17 16:08:25

"Kamu kenapa natap aku kayak gitu? Ada yang salah sama aku?" Bagas bertanya ketika sudah naik ke ranjang. Bagas sadar kalau sedari tadi Arin memperhatikannya.

Arin menggeleng. "Gak ada yang salah kok."

"Terus kenapa kamu ngeliatin aku daritadi?"

"Aku cuma gak nyangka aja."

"Gak nyangka apa?"

"Gak nyangka kalau kamu yang selalu cuek dan dingin sama aku sekarang bisa romantis."

Bagas tersenyum. "Iya, kan karena aku udah sadar kalau aku cinta sama kamu."

"Tapi kayak beda orang tahu gak."

"Emang beda gimana? Terus suka yang mana?"

Arin tampak berpikir sejenak. "Kalau Bagas yang dulu nyebelin banget gak pernah peduli sama aku, ngomong juga irit banget kayak takut bensinnya habis, kalau yang sekarang lebih banyak ngomong dan romantis. Jadi aku lebih suka yang sekarang."

"Aku yang dulu peduli sama kamu kok. Kamu ingat kan waktu kamu jatuh karena mau ganti lampu kamar kamu yang putus? Aku gendong kamu, loh. Aku juga manggil dokter."

"Iya sih, tapi kan tetap aja kamu cuek. Mana gak pernah mau
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • My Cold Husband   CHAPTER 123

    "Kamu kenapa?" Arin menatap Bagas yang melamun. Bagas tersenyum lalu menggeleng. "Gak papa.""Kamu udah hubungi Gita?"Bagas mengangguk."Jam berapa ketemunya?""Jam tujuh, katanya dia gak bisa kalau siang."Arin manggut-manggut. "Kamu masih ragu ya buat ketemu sama dia?""Enggak. Kalau aku ragu ngapain aku mau ketemu."Arin menatap Bagas tersenyum. Arin tahu Bagas sedang berbohong padanya. Walaupun Bagas bersikap biasa saja, Arin tetap menyadarinya. "Ya udah deh, aku percaya. Pokoknya apapun yang dia mau jelasin kamu dengarin aja dulu sampe selesai. Jangan kamu kepancing emosi kayak kemarin. Apalagi cuma kamu sama dia, gak ada yang bisa tenangin kamu kalau marah.""Kamu mau temenin aku gak?"Arin menggeleng. "Kan aku udah bilang aku gak mau ikut campur urusan kamu sama dia. Aku mau kamu selesaikan masalah kamu sama dia."Bagas menghela napas pelan. Terlihat sedikit kecewa karena Arin tidak mau menemaninya.Arin mengusap lengan Bagas. "It's okay. Everything's gonna be alright."***"

  • My Cold Husband   CHAPTER 122

    "Gas, please, aku mau ngomong sama kamu. Kamu dengarin aku dong." Bagas segera menepis tangan Gita darinya, lalu menghentikan langkahnya. "Mau kamu apa? Belum cukup kamu muncul di depan saya sampai harus muncul di depan orang tua saya lagi?""Aku cuma mau kamu dengarin aku aja kok, tapi kamu selalu menghindar. Kamu pikir selama ini aku ngikutin kamu terus karena apa? Karena aku pengin ngomong berdua sama kamu. Aku pengin jelasin semuanya. Biar kamu gak salah paham.""Saya kan udah bilang saya gak mau dengar apapun dari kamu lagi."Gita berlutut di hadapan Bagas membuat Bagas menatapnya terkejut. "Kamu ngapain? Berdiri!"Gita menggeleng. "Aku gak bakal berdiri sebelum kamu mau dengarin penjelasan aku.""Oke." Bagas pergi begitu saja. Tanpa peduli dengan Gita yang masih berlutut."Bagas!"***"Gue tadi gak salah liat, kan? Gita berlutut di depan lo?"Bagas menggeleng. "Gue juga gak tahu dan gak ngerti sama jalan pikiran dia.""Sampe segitunya dia pengin lo dengarin penjelasan dia?"Bag

  • My Cold Husband   CHAPTER 121

    "Kamu ngapain di sini?" Bagas dengan ekspresi tegang langsung mendekati Gita yang masih tersenyum menatapnya."Aku mau ketemu ayah sama bunda kamu. Udah lama gak ketemu, jadi pengin silaturahmi.""Mendingan kamu pergi dari sini.""Tapi aku baru datang lima menit yang lalu. Belum juga ngobrol sama ayah dan bunda kamu.""Pergi sekarang!" Seketika mereka yang ada di ruang tamu terkejut karena Bagas meninggikan suaranya."Gas, udah." Arin mengusap lengan Bagas, mencoba menenangkannya."Kamu kenapa sih? Aku cuma pengin ketemu keluarga kamu.""Keluarga saya gak pengin ketemu kamu. Jadi lebih baik kamu keluar."Arin menatap tangan Bagas yang terkepal kuat. Menandakan kalau dia benar-benar marah.Safira segera menarik Gita keluar dari rumah agar Bagas tidak makin marah.***Suasana makan malam kali ini begitu berbeda. Suasana yang biasanya hangat dan sesekali diselingi candaan, malah berubah dingin. Tidak ada di antara mereka yang membuka suara semenjak kedatangan Gita tadi. Arin melirik Baga

  • My Cold Husband   CHAPTER 120

    "Hai Chris!""Gita? Hai!"Bagas menatap keduanya bingung. Bagas baru saja selesai rapat dengan klien dan ternyata kliennya mengenali Gita. Bagas tidak terkejut bagaimana Gita bisa berada di tempat yang sama dengannya, karena Bagas yakin Gita mengikutinya."Udah lama ya, gak ketemu. Apa kabar lo? Gue liat-liat kayaknya udah sukses, nih."Chris tersenyum. "Gak juga. Lo sendiri apa kabar?""Baik. Habis meeting sama Bagas, ya?""Iya, kok lo kenal sama pak Bagas?""Bagas teman kampus gue.""Oh, teman kampus." Bagas masih diam."Gas, Chris ini teman SMP aku. Dulu kita tetanggaan."Bagas hanya tersenyum sembari manggut-manggut."Gak nyangka ya, ternyata dunia sempit banget.""Gimana kalau kita ngobrol-ngobrol dulu? Udah lama juga kan gak ketemu.""Boleh. Sama Bagas juga?""Pak Bagas mau ikut?" Mereka berdua beralih menatap Bagas. Gita menatap Bagas penuh harapan. Berharap Bagas mau ikut dengan mereka agar dia bisa mengobrol dengan Bagas.Bagas tersenyum. "Mohon maaf sebelumnya, pak, bukanny

  • My Cold Husband   CHAPTER 119

    "Hai!" Arin menyapa Gita yang sedang bersama sepupunya. Mereka hendak keluar dari rumah sakit karena hari ini Gita sudah diperbolehkan pulang ke rumah."Loh, Arin. Ngapain di sini?" tanya Gita."Mau jengukin kamu. Kan kemarin kamu bilang masuk rumah sakit. Aku bawain buah biar cepat sembuh." Arin menyodorkan paper bag berisi buah-buahan yang sempat dia beli saat di perjalanan tadi."Duh, pake repot-repot segala. Makasih ya, untung masih sempat ketemu.""Kamu sempat bilang ke Bagas, ya, kalau hari ini kamu keluar rs?""Iya, tapi cuma ngabarin doang kok biar dia tahu aja. Takutnya dia malah ke sini terus aku udah balik."Arin manggut-manggut. "Balik sama apa?""Ini mau order taksi online.""Sama aku aja. Biar aku anterin.""Eh, gak usah. Ngerepotin kamu.""Gak papa, lagian aku juga mau ke resto. Kan kamu pernah bilang kalau rumah kamu gak jauh dari resto aku.""Udah kak, terima aja. Kalau ditawarin gak boleh nolak.""Nah, bener tuh. Udah, ayo."***"Kak Arin darimana?""Loh, Fir. Kak Ar

  • My Cold Husband   CHAPTER 118

    "Makasih ya, Gas, udah mau bantuin aku. Sorry, udah ngerepotin kamu. Soalnya yang ada di pikiran aku tadi cuma kamu."Saat ini Bagas sedang berada di rumah sakit. Tadi Bagas sempat mendapat telepon dari pihak rumah sakit yang menginformasikan kalau Gita mengalami kecelakaan dan sedang berada di rumah sakit."Kenapa gak hubungi orang tua kamu?""Papa sama mama lagi di luar kota. Aku juga belum bilang sama mereka karena gak mau bikin mereka khawatir.""Kamu ingat kan ini bukan pertama kali kamu celaka?""Iya, aku minta maaf. Aku janji bakal lebih hati-hati kok. Harusnya aku dengarin omongan kamu yang ngelarang aku buat gak bawa mobil lagi. Makasih ya, karena masih khawatir sama aku.""Saya gak khawatir. Saya cuma gak mau kamu ganggu saya lagi. Apalagi kita udah gak ada urusan.""Kamu kok ngomong gitu, sih? Apa aku udah gak penting buat kamu?" "Permisi pak, ini resep obatnya, ya. Nanti tolong ditebus di apotek." Seorang suster menghampiri mereka."Baik, terima kasih, sus.""Sama-sama, s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status