Share

Bab 144

Saat Lukas akan kembali ke kamarnya, samar-samar dia mendengar suara rintihan yang begitu pilu, ia menghentikan langkahnya di depan kamar Conan.

Lukas tertegun dia berdiri mematung, meratapi putranya yang tengah kesakitan, seraya di peluk oleh Christian yang telah berderai air mata, dari balik celah pintu yang tidak tertutup rapat.

Matanya berkaca-kaca, menyaksikan adegan yang membuat hatinya hancur. Dia bersandar di dinding, memejamkan kedua matanya, buliran air mata membasahi wajah tampannya.

Terdengar percakapan keduanya. “Aku sudah tidak apa-apa, kembalilah ke kamarmu.” Ujarnya pada Christian yang masih terisak.

“Tak bisakah aku malam ini tidur denganmu?”

“Izinkan aku bersamamu.” Pintanya dengan nada suara yang memohon.

Wajah yang pucat itu tampak mengulas senyum yang di paksakan, dia mengangguk pelan, tanda setuju atas permintaan adiknya.

Tangan kecilnya menyentuh pipi Christian, mengusapnya de

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status