Sebuah masa lalu yang telah lama disimpan rapat oleh seorang wanita yang selama ini hanya bisa menunggu.Tetap menunggu prianya kembali, agar menyadari keberadaan dirinya yang sedang menanti dan berusaha untuk terlihat oleh pria tersebut.
Sebuah kenangan yang seharusnya membawa kebahagiaan, jika sang pria menyadari dan tetap bertahan di samping wanita tersebut.
Begitu banyak hal yang diajarkan oleh pria itu... Hingga sang wanita tak bisa melupakan semuanya.
Odelia Margareth dan Richard Dowson... Saat ini kedua manusia itu tengah menikmati dua gelas Vodka dan duduk di balkon kamar Richard.
Setelah Richard selesai menjelaskan dan menceritakan kejadian dimasalalunya hingga sebuah rahasianya terun
Jonathan beranjak dari penthousenya dengan perasaan gelisah dan terlihat terburu-buru. Demi menyusul Natasha yang saat ini dalam perjalanan ke tempat Kingswell yakni ayah kandungnya. Dia menghubungi Odelia untuk meminta penjelasan mengenai pemberitahuannya kepada Natasha tentang ayah mereka. "Hallo, Odel! Jelaskan apa saja yang kau katakan pada Natasha mengenai ayahmu?!" tanya Jonathan begitu teleponnya terjawab. Saat ini Odelia sedang berada di dalam perjalanan pulang menuju tempat Pauline. Bersama dengan Richard yang bertanggung jawab mengajak Odelia ke rumahnya, sekarang pria itu hendak mengantarkan Odelia kembali ke rumah Pauline."Aku hanya memberitahukan sebuah kenyata
Odelia termenung setelah menutup panggilan telepon dari Jonathan yang membuatnya tersadar bahwa dirinya memang sudah terlalu bodoh untuk tetap bertahan tanpa kepastian dari Bastian yang juga tak mengerti maksudnya. Richard menyadari raut wajah Odelia yang murung setelah mendapat telepon dari Jonathan. Lantas pria itu berusaha untuk menghibur Odelia. "Jangan pikirkan ucapannya. Dia pernah lebih bodoh darimu karena meninggalkan Natasha waktu dulu. Dia hanya sombong karena sudah mendapatkan kebahagiaannya," ujar Richard. Entah kenapa ucapan itu sangat tepat bagi Odelia. "I'm fine,Rich," ujar Odelia menanggapi ucapan Richard. Diiringi dengan senyum tipis.Odelia kembali melihat ke luar melalui jendela mobil yang melaju cukup cepat dengan hujan yan
Jonathan mengajak Natasha untuk pergi meninggalkan kediaman Kingswell. Banyak pertanyaan yang keluar dari bibir Natasha. Namun Jonathan hanya mengatakan semuanya baik-baik saja. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Setibanya mereka di penthouse. Jonathan meminta Natasha untuk segera berkemas. Dia ingin mengajak Natasha kembali ke London, dan bertemu dengan Richard serta Odelia dan Bastian. Jonathan yang semenjak diperjalanan dari mansion Kingswell, langsung mengirimkan pesan kepada Richard untuk membantunya memancing Bastian keluar dari pengintaiannya terhadap Odelia. Dan semua itu berhasil, sekarang dia hanya tinggal menunggu kabar dari Richard untuk bertemu di London. Membawanya untuk bertemu dengan Bastian.&nb
Dan pada malam harinya setelah makan malam yang dikuasai Natasha. Dia dengan lahap menghabiskan makanan yang dibuat olehnya dengan bantuan Odelia. Jonathan bahkan merasa kenyang setelah melihat istrinya yang makan terlalu banyak. Ditambah dengan kedatangan Richard di tengah makan malam itu. Membuat Jonathan memilih beranjak ke bagian rahasia dari mansionnya. Untuk menyiapkan persenjataan dan juga beberapa alat untuknya berlatih. Natasha bahkan diminta untuk tetap tidur sekamar dengan Odelia. Mereka berukar cerita tentang masalalu sebelum tidur. "Haahh... Aku sungguh iri. Kau dan Bastian mempunyai kisah manis sewaktu sekolah," ujar Natasha setelah mendengar kisah Odelia dan Bastian semasa sekolah.&n
Pagi hari yang begitu cerah membuat sang matahari menyeruak masuk ke dalam kamar Jonathan dan Natasha. Keduanya masih terlelap dalam keadaannaked. Setelah melakukan pertempuran sepanjang malam.Natasha terlihat kelelahan walau dia tertidur dengan wajah berseri. Jonathan memperhatikan kecantikan yang terpancar dari wajah istrinya. Begitu menyejukkan hatinya.Dia beranjak dari ranjang dan memakai celana panjangnya. Dia berniat untuk membuatkan sarapan untuk Natasha. Walau dia yakin,maidyang bekerja di sana sudah menyiapkan sarapan di meja makannya. Namun setidaknya dia ingin memanjakan istrinya dengan membawakan sarapan tersebut ke kamar lalu menyuapi Natasha dengan sedikit bercerita dan bergurau.Kegiatan yang sangat dia rindukan dan dia yakin Natasha juga akan senang melakukannya.Jonathan keluar dari kamarnya menuju dapur.Dia berhenti melangkah saat melihat Bastian sedang bergelut di dapur dengan beberapa masak
Jonathan dan Natasha keluar dari kamar setelah mereka selesai mandi dan memakai baju santai. Mereka kelaparan karena melewatkan sarapan mereka begitu saja.Jonathan turun lebih dulu untuk membangunkan Richard, lalu ke ruang makan. Sementara Natasha berjalan menuju kamar Odelia. Dia berniat mengajak Odelia dan Bastian untuk ikut makan siang di waktu yang masih tanggung antara pagi menjelang siang."Odel,Tian... Apa kalian sudah selesai? Jika sudah. Kami menunggu kalian di meja makan," ujar Natasha di balik pintu.Odelia membuka pintu kamarnya. "Kami sudah siap, Nath," jawab Odelia. Dan Bastian hanya tersenyum di belakang Odelia."Ayo... Aku ingin Bastian dan Nathan berdamai," ajak Natasha.Odelia mengangguk dan menggenggam tangan Bastian. Membawanya turun dan menemui Jonathan.-Di ruang makan... Jonathan dan Richard sudah duduk dengan tenang menunggu kedatangan Natasha, Odelia dan Bastian.Kehadiran Bastian menjadi sorotan utam
Jonathan terpaksa memberikan Natasha dan Odelia ijin untuk pergi ke tempat Pauline. Dia meminta seorang supir untuk mengantarkan kedua wanita itu agar mereka tidak pergi ke lain tempat.Jonathan meletakkan gps dan penyadap di mobil yang digunakan Natasha dan Odelia. Lalu dia memantau melalui layar monitor di ruangan cctvnya, kemana istri dan adiknya pergi.Pembicaraan Natasha dan Odelia tampak masih wajar-wajar saja. Mereka hanya membicarakan masalah kulit wajah dan pakaian."Nathan! Aku rasa kau harus melihat berita," ujar Richard.Jonathan menoleh dan mengalihkan tatapannya dari layar televisi yang menyorot Natasha dan Odelia serta seorang supir di dalam mobil itu."Ada apa?" tanyanya."Ikutlah dulu... Sebelum beritanya habis," ajak Richard.Jonathan mengikuti Richard yang berjalan tergesa ke ruangan dimana ada sebuah berita yang menayangkan seseorang yang telah mendapat luka bakar disekujur tubuhnya sudah sadar setelah beberapa bul
Natasha terbangun dari tidur karena merasa lapar dan haus. Dia melihat jam di dinding, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam."Oh ya ampun! Apa selama itu aku tertidur?!" seru Natasha.Dia terkejut dan terduduk di atas ranjang. Lantas dia menurunkan kakinya berniat keluar dari kamar untuk bergabung dengan Pauline dan Odelia."Astaga... Bagaimana bisa aku tertidur seperti kerbau?!" gerutu Natasha.Dia beranjak ke kamar mandi terlebih dahulu, berniat mencuci muka dan sedikit merapikan dirinya. Namun langkahnya terhenti saat melihat sebuah tulisan di cerminfull body.Tulisan yang berbunyi....'Waktu kalian sudah habis... Saatnya perang dimulai'Natasha membulatkan matanya tak percaya. Melihat tulisan yang berisi sebuah ancaman.Dia menutup mulutnya dengan kedua tangan. Dia keluar dari kamar mencari Pauline dan Odelia."Mom...! Odel...!" teriaknya. Berlari ke luar kamar. Mencari kedua wanita