Share

Setelah Cerai

Tara mengetuk pintu kamar yang terbuka separuh itu dua kali. Berdiri di celahnya dengan bertumpu pada handle dan bingkai pintu.

Aya yang terlihat tengah memasukkan pakaiannya ke dalam taspun, menoleh lalu tersenyum.

“Jadi balik besok pagi?”

“Humm,” Aya menggumam sembari menarik resleting tasnya. “Kalau capek, biar abah Rei aja yang anter. Aku gak enak udah banyak ngerepotin kamu. Lagian, emang kamu gak kerja?”

Tara masuk ke dalam kamar sembari menggaruk lehernya. Duduk pada kursi panjang yang letaknya di ujung kaki ranjang. Menekuk satu kakinya ke atas sembari memperhatikan semua yang dilakukan Aya lamat-lamat.

“Besok aku libur, terus minggu depan aku ambil cuti.”

“Heh? Kenapa? kamu mau ke mana?” Aya duduk di kursi yang sama, memberi jarak agar tidak terlalu dekat.

“Mau nungguin kamu, pas lahiran sewaktu-waktu kan enak. Aku gak perlu jauh-jauh jalan Jakarta-Bogor.”

Aya menggigit separuh bibir bawahnya. Tidak mengerti harus bagaimana, m

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status