Share

Tidak Boleh Tahu

Sejak pembicaraan mengenai isi hati Tara beberapa saat yang lalu, keduanya jadi merasa canggung. Tapi, setidaknya ada perasaan lega di hati Tara. Meskipun masa depannya dengan Aya tidak akan pernah terlihat sama sekali.

Tara sadar siapa dirinya, yang tidak akan pernah unggul jika bersaing dengan Yasa.

Untuk itu, Tara berusaha menepis kecanggungan yang ada. Kembali mengajak Aya berbicara seputar kehamilannya. Pria itupun menghampiri Aya yang tengah memberi makan ikan di kolam belakang vila.

"Ikan ginian kalau digoreng gimana rasanya, ya?"

Manik keduanya sibuk menunduk, menatap gerombolan ikan koi yang saling berebut makanan di sisi kolam tempat Aya berdiri.

“Emang kamu tega makannya?” Aya menoleh menajamkan kedua maniknya dengan memicing. Berjalan melewati Tara dan meletakkan wadah makan ikan di atas meja, yang terletak di sudut kolam.

Manik Tara mengekor, kemana langkah kaki Aya memijak. “Tinggal makan, masuk perut. Apa sus

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status