Share

Bab 49. Mulai Menyadari Perasaan

"Jangan terlalu lemah, Arinda. Itu hanya akan membuatmu jatuh dan semakin terpuruk!" 

Mengacuhkan ucapan Tuan Muda nya, Arinda mendongak menatap langit-langit mobil. Tangan kanannya masih meremas dadanya, seakan mengurangi rasa sakit. 

Dia pernah mendengar sebuah kalimat. 'Jangan pernah berhenti berharap, berharaplah, jadikan harapanmu itu sebagai sebuah keyakinan yang akan membawamu pada kebahagiaan. Kita memang tak bisa mencegah sesuatu yang buruk terjadi, mungkin masa lalumu buruk, hancur dan gelap tanpa sinar. Tapi yakinlah, di balik sebuah musibah pahit akan datang sebuah hikmah dan juga kebahagiaan di masa depan. Melangkahlah, gapai masa depan itu dengan mimpi dan harapan yang kau genggam.'

"Anda yang membuat separuh dari kelemahan yang saya rasakan ini," ucapnya pelan, tapi itu berhasil membuat mulut Deondra bungkam. 

Entah mengapa, setiap kali Arinda melayangkan ucapannya tentang kejadian di malam itu. Deondra seakan kehilangan kepe

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status