Maafkan MDW yaa baru sempat up lagi.
Hari ini, Shilla sudah mencapai kebulatannya. Dia tak akan lagi menjadi pengemis cinta. Dia juga tak ingin lagi mengasihani hidupnya sendiri. Aku Harus Bangkit! Begitulah tekadnya. Setelah menyiapkan semua dokumennya, pagi ini Shilla akan melamar di perusahaan sang suami yang memang tengah membok
Sepulang dari perusahaan, Shilla menjadi lebih sibuk dari sebelumnya. Wanita ini juga menjadi tak punya waktu untuk mengasihani dirinya sendiri. Diluar sana, terdengar suara mobil suaminya datang. Dan Shilla hanya diam saja mengacuhkannya. Wanita ini sudha bosan berjuang sendirian daja membangun r
Dua minggu berganti, Hari masih sangat pagi, dan Xander tak berhasil menemukan istrinya. "Kamu kemana?" ucap Xander sambil memperhatikan ke sekeliling rumah. Namun dia tetap tak berhasil menemukan Shilla. Pria itu kemudian berjalan ke dapur. Secangkir kopi sudah siap dimeja dengan masih sangat pa
'gepp' Xander menagkap lengan Shilla yang tengah mematikkan keran air di wastafel kamar mandi perusahaan. "Mas!" ucap Shilla sangat terkejut dengan kedatangan suaminya. "Shilla, apa yang kau lakukan disini?" ucap Xander akhirnya memiliki kesempatan untuk bertanya kepada istrinya. "Ya, lalu?" uca
Nama Shilla di perusahaan semakin terkenal, bukan hanya karena posisinya sebagai manajer keuangan di perusahaan ataupun statusnya sebagai istri sang CEO. Namun Shilla terkenal karena kecantikan naturalnya yang sangat luar biasa. Sejumlah mitra besar perusahaan kerap meminta Xander untuk membawa Sh
Shilla yang sudah terlanjur salah faham atas kepergian suaminya itu memilih segera lelap untuk melupakan kejadian hari ini. Sementara itu, di pusat Laboratorium DNA Xander tengah memegnagi surat hasil pemeriksaan DNA puterinya yang 100% bukan darah dagingnya. Disana tercantum hasil DNA bayinya ada
"Aku tak akan menerimanya!" pekik Leona sambil melemparkan surat perceraian yang diberikan pengadilan kepadanya. Namun Xander tetap tenangd an duduk tanpa menggubris Leona. "Mas, selesaikan urusanmu dengan Leona. Ini masih pagi, dan aku tak mau tetangga kita terbangun oleh teriakannya." ucap Shill
Xander sudah memegang identitas Daren yang bersama Leona. Namun pria itu tak tahu apapun mengenai kenapa Daren bersama dengan Leona. Sementara Xander masih duduk di kursinya menimang-nimang masalah Daren, Shilla sudah keluar dari kamar dengan stelan resminya hendak berangkat kerja. "Aku berangkat