"Pada akhirnya cinta itu akan pudar bukan karena tak cinta, tapi karena sikap dan pelayanan. Maka sayangilah kekasihmu seperti halnya menyanyangi dirimu sendiri." ____ Yasmin.________My Husband Your Husband________Rumah masih dalam keadaan sepi. Motor Mas Bagas pun tidak ada di dalam garasi. Padahal semenjak dia dinonaktifkan dari perhutani motor trail miliknya tidak pernah beranjak dari garasi.Aku melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah. Ibu yang biasanya menghabiskan waktunya untuk menonton televisi pun tidak ada. Mungkin saja ibu tidur di kamarnya."Bu Reza!" panggil Nining dari arah dapur membuatku sedikit terkejut.Aku segera menoleh, memutar tubuhku menghampiri Nining.Sebuah koper telah berdiri di samping Nining yang sedang duduk di kursi meja makan dengan wajah penuh p
"Pada dasarnya manusia akan mencari seseorang yang mampu membuatnya nyaman, Bukan membuatnya jatuh cinta. Karena mencintai belum tentu di cintai."___Yasmin.POV YASMIN.Aku mulai menata hatiku kembali. Meskipun cinta ini engan beranjak pergi. Melepaskan adalah satu-satunya jalan terbaik. Agar hatiku tak terluka lalu mati.Namun, apalah dayaku jika Mas Bagas tak pernah mau melepaskanku. Hingga percobaan ibu tinggal di rumahnya saja gagal. Sudah pasti Reza bukan menantu yang baik untuk ibu. Mungkin juga bukan istri yang baik untuk Mas Bagas.Namun bukan lantas aku membiarkan wanita simpanan suamiku itu bebas mengijak-injak harga diriku. Sifat angkuhnya hanyalah kedok betapa lemahnya dirinya sebenarnya. Kemenangan yang ia gembar gemborkan hanyalah lelucon kekalahannya. Karena pada akhirnya Ma
'Sekali seseorang berbohong, maka selamanya dia akan menjadi pembohong. Karena kebohongan hanya bisa ditutupi oleh kebohongan selanjutnya.' ___ Reza.POV Reza."Dek, maaf Mas baru cek hp. Mas belum bisa pulang. Mas lagi cari kerja, Dek. Doakan Mas ya!" tulis pesan Mas Bagas setelah beberapa saat tanda centang pesan yang aku kirimkan semalam berubah menjadi biru.Aku geram, meskipun hatiku kini telah membatu dan tak sakit lagi. Namun aku muak sekali dengan kebohongan-kebohongan yang selalu ia lakukan kepadaku. Mas Bagas sama sekali tidak berubah. Tetap sama dan berkhianat dan seorang pembohong besar.[Akhir pekan aku mau studytour ke Bandung. Apa Mas tidak mau pulang sebentar. Mungkin aku di bandung sampai satu minggu baru pulang.] balasku.
'Kamu datang di saat yang tepat, di saat aku membutuhkan cinta dan kau menawarkannya. Seperti raga yang haus dahaga kau berikan aku madu yang membuatku terlena____Reza'Tidak ada Mas Bagas, hanya aku yang meringkuk sendiri di atas ranjang. Entah sejak kapan pria itu pergi. Setalah ia melampiaskan nafsunya begitu membabi buta kepadaku. Mungkin saja saat ini dia telah kembali kepada Yasmin, wanita yang membuatnya tergila-gila.Sakit, aku menangis menyedihkan. Merutuki diriku sendiri. "Kasiannya kamu Reza!"Aku sudah tak butuh cintamu lagi Mas, jika memang pernikahan ini harus kita akhiri. Maka, aku sudah siap. Karena aku tidak sanggup jika seumur hidupku harus terluka karena pernikahan ini.______________________"Ayo anak-anak Apakah kalian sudah siap?" teriak Pak Aris memberi aba-aba agar para siswa segera naik k
'Aku tidak ingin malam ini segera berlalu, melihat indahnya bintang-bintang yang terhampar luas di permukaan bumi adalah impianku. Bahkan, saat ini adalah waktu yang selalu aku sampaikan dalam setiap doa. Duduk bersamamu dalam satu waktu. Yang tidak pernah aku temukan dalam waktuku yang lainya.'____ Panji____ My Husband_Your Husband____"Mas ..."Pria itu sekejap membungkam mulutku. Menarik tubuhku masuk ke dalam kamar. Wajahnya tersenyum. Namun justru aku yang merasa gugup saat ia menjatuhkan tatapan mesra itu."Hehe ...." Mas Panji nyengir setelah melepaskan bungkaman tanganya dari bibirku.Menjatuhkan tubuhnya duduk di tepi ranjang. Kemudian menyilangkan kakinya. Menatapku dengan tatapan teduh."Mas, ngapain ke sini?" ucapku gugup tidak terkira. Dadak
Kebersamaan yang terjalin hampir bertahun-tahun tidak lantas akan membuatmu bahagia. Karena yang membuatmu bahagia bukan karena terbiasa bersama melainkan rasa nyaman. ____Mas Bagas.POV BagasHoek ... Hoek ....Suara Reza dari kamar mandi membuatku segera berlari menghampirinya. Meskipun rasa ini telah memudar, tapi bagaimanapun Reza masih sah sebagai istriku. Tidak mungkin aku membiarkannya kesusahan sendiri. Apalagi kini dia sedang sakit.Kupijat lembut tengkuk lehernya. Untuk mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya. Beberapa saat setelah Reza sedikit baikan aku menuntunnya kembali ke kamar dan membaringkannya di atas kasur.Wajahnya nampak pucat. Aku merasa iba. Sudah satu bulan aku membiarkannya sendiri tanpa kabar. Reza pun sama sekali tak menghubungiku. Mung
'Takdir akan selalu menang. Sebaik mungkin rencana yang kamu buat, akan berantakan jika takdir telah berkuasa.'____Mas Bagas.Aku berjalan' menyusui lorong koridor dengan perasaan cemas. Wanita itu hanya mengabarkan jika Reza pingsan di kelas. Lalu memberikan alamat rumah sakit ini.Kenapa ada perasaan takut, padahal hatiku sudah ikhlas melepaskannya. Apakah ....? Tidak keputusanku sudah bulat. Aku hanya ingin membina rumah tangga bersama Yasmin dan merawat ibu dengan baik. Aku sudah banyak melukai orang-orang yang aku sayangi selama ini."Pak Bagas?" teriak wanita yang berada di depan pintu kamar di ujung koridor. Ia melambaikan tangannya ke arahku."Bu Tari!" gumanku lirih.Aku segera berlari menghampiri Wanita itu. Wanita yang usianya sudah matang namun masih terlihat canti
'Keramat yang paling nyata di dunia ini adalah ibu. Ada doa yang tidak akan pernah di tolak oleh langit, yaitu doa-doa ibumu. Maka berbuat baiklah kepadanya, karena sekalipun seumur hidupmu membalas budinya tidak akan pernah setara dengan apa yang pernah ia berikan kepadamu.' ____Mas Bagas.POV BAGAS."Mas, cepat ucapkan talak untuk Yasmin sekarang!" ucapan itu mendengung masuk ke dalam pendengaranku.Pandanganku seketika kabur, lidahku terasa kelu. Wanita di hadapanku mematung dengan berurai air mata menatapku. Pasti hatinya kini hancur karena kenyataan yang baru saja ia dapati."Mas!" Reza mengoyangkan lenganku kuat. Tapi hal itu tak juga membuatku tersadar. Bagaimana bisa aku melakukannya."Cukup!" ucap Yasmin tercekat."Tidak usah kamu memaksa Mas Bagas untuk melakukan hal konyol itu.