Share

Bab 17 : Bantuan dengan Syarat

Pada akhirnya aku harus menerima ajakannya untuk menantarkanku pulang, meskipun dengan segala kekesalan yang menumpuk karena sikapnya. Sepanjang perjalanan aku hanya bisa menghela napas untuk menetralkan segala kemarahan ini.

“Bisa tidak kamu berhenti menghela napas?”

Aku pun menoleh dan mendapati dirinya masih fokus memandangi jalanan yang gelap, hanya lampu jalanan sebagai penerang pendukung. “Aku nggak mengerti kamu, sama sekali. Bukannya kamu nggak suka deket-deket sama aku atau cewek sekantor dan sekarang apa? Jangan bilang ini hanya empati? Ayolah, aku tau kamu … ini bukan gayamu sama sekali untuk sok peduli sama siapa pun termasuk aku.” Ini adalah momentum yang tepat untuk mengatakan segala hal, sebab hanya ada kita berdua.

Seketika Regan menghentikan mobilnya dan menatapku. “Maka jadilah wanita normal, jangan sering menyendiri dan mengekspresikan frustasimu dengan wajah itu. Aku tidak tahan melihatnya.”

A

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status