Share

Bab 16 : Merendam Lara

Tidak ada kata yang pantas untuk menggambarkan perasaan berkecambuk dalam diri. Selama berhari-hari aku berusaha menghindarinya untuk melarikan diri dari perasaan terhina. Aku memang bukan siapa-siapa yang patut untuk ia hargai, hanya saja ini tak terlalu adil karena aku tidak pernah berusaha untuk mengganggunya dalam hal apa pun. Tetapi kenapa? Aku harus terus menerima hinaan darinya?

“Kenapa kita harus makan sembunyi-sembunyi?” Sisi menatapku bingung, sudah tiga hari ini ia bertanya dan aku tak menjawabnya.

Aku bahkan juga tidak ambil pusing dengan hari pertunangan kak Disa yang semakin dekat dan mama yang terus mendesakku untuk mendapatkan uang dua puluh juta. Seolah aku merasa rela jika mereka bersama, setidaknya setelah ini aku tidak harus pusing menghadapi kak Disa yang selalu cemburu karena kedekatan kami.

“Dara, kamu aneh setelah keluar dari ruang pak Regan. Apa yang terjadi saat itu?” tanyanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status