Share

Bab 25 : Kontrak Perjanjian

“Jangan berharap!”

Aku pun berhak untuk menolaknya bukan? Sepahit apa pun sebuah ingatan, aku tidak akan berusaha menghapusnya, karena dengan ini kita bisa mengingat dan belajar dari hal itu untuk lebih hati-hati terhadap apa pun. Bisa disebut juga dengan pengalaman  yang sangat berharga, meskipun terkesan cukup gila untuk di ingat.

Ekspresi Regan masih terlihat datar setelah mendengarkan penolakanku, tapi aku jadi berpikir jika ia sedang memikirkan sebuah cara agar aku mau menerimanya. Sepertinya sedikit demi sedikit aku mulai memahaminya.

“Bagaimana kalau sebuah kontrak perjanjian?” serunya.

Aku tak menyangka hal ini yang ia pikirkan. Menjebakku dengan sebuah penghapusan ingatan, lalu saat aku menolaknya ia memberikan alternative lain dengan kontrak perjanjian? Jangan-jangan, ia sedang merencanakan sesuatu yang merugikanku.

“Kontrak perjanjian bagaimana?” Aku mencoba untuk menelusurinya, agar aku tidak ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status