Share

My Idiot Wife (Nagara & Sona)
My Idiot Wife (Nagara & Sona)
Author: Ria Mariana

Chapter 1 : The beginning

Suatu hari di Universitas Dominico.

Sona keluar dari kelas dan menuju kerumunan, ia heran kenapa semua mahasiswi berteriak histeris seperti bertemu dengan artis.

Sona mencoba mendekat lalu tetap saja dia tidak melihat sesuatu. Sona mencoba menerobos kerumunan lalu melihat dua orang berjas sedang memberi tanda tangan pada para mahasiswi norak itu.

Ya, pria itu adalah Nagara Vikram Bimasena. Salah satu orang yang berpengaruh dalam universitas tersebut.

Sona berdiri tepat didepannya, Nagara yang membawa spidol permanen siap memberi tanda tangan untuk Sona.

"Mana kertasnya?" tanya Nagara pada Sona.

"Kertas apa?"

"Sialan! Lama sekali," ucap Nagara lalu menarik kepala Sona dan menandatangani pada jidat Sona.

Sona sangat terkejut, pria aneh itu mengotori keningnya dengan tanda tangan yang bagi Sona tak begitu penting. Semua mahasiswi itu bersorak saat Sona kepalanya dipegang oleh Tuan Muda Nagara yang sangat mereka kagumi.

"Itu tanda tangan yang spesial, sudah sana pergi!" ucap Nagara.

Sona meremas kedua tangannya, ia langsung menampar Nagara membuat semua orang kaget. Nagara tersenyum tipis, ia menatap Sona dengan tajam.

Sekertaris Kai tidak tinggal diam, ia menyuruh wanita itu untuk segera pergi sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Kau gadis payah beraninya menamparku? Lihatlah dirimu! Pakaianmu saja nampak seperti gombal," ejek Nagara.

"Pakaianku bukan urusanmu. Namun kau seenak jidat menandatangi jidatku yang suci ini. Memangnya kau siapa? Kau bukan artis hanya orang kaya yang sombong," jawab Sona dengan berani.

Sekertaris Kai menengahi mereka lalu memberikan sejumlah uang untuk Sona sebagai ganti rugi. Sona menatap Sekertaris Kai dengan kesal. Dia membalikan badan lalu pergi dari tempat itu. Sona sangat kesal, ada ya orang seperti dia? Nagara, namanya saja sangat terlihat orang yang sombong.

"Kai?"

"Iya, Tuan Naga."

"Cari identitas wanita itu! Dia tidak tahu berhadapan dengan siapa. Awas saja! Aku akan menyiksanya sampai dia bersujud dihadapanku," ucap Nagara.

Sekertaris Kai hanya mengangguk. Mereka lalu memilih pergi karena Nagara sudah tidak berselera lagi memberi tanda tangan pada para fansnya.

Disisi lain,

Sona berada di kamar mandi sedang membersihkan jidatnya yang tercemar. Sialnya pria sombong itu menggunakan spidol permanen membuat Sona kesusahan menghilangkannya.

Cih... Dasar orang kaya sombong! Huh... Jidatku jadi seperti ini.

Beberapa mahasiswi datang, mereka sangat kesal dengan Sona yang tadi merusak suasana.

"Hei gadis kampung! Kau akan terkena masalah karena melawan Tuan Muda," ucap Rosa, salah satu mahasiswi idaman di kampus itu.

"Tuan muda? Hahaha... Makan tuh tuan muda! Kalian sangat bodoh bisa-bisanya menyukai orang arogan seperti dia," jawab Sona.

Plaaaak....

Rosa menampar Sona, Sona hanya tersenyum tipis.

"Jaga mulutmu, ya! Kau bisa kuliah disini juga karena berkat Tuan Muda Nagara memberikan beasiswa bagi orang yang miskin sepertimu. Dasar tidak tahu terima kasih."

Sona menghela nafas, ia memilih untuk tidak meladeni Rosa dan teman-temannya. Mengingat ucapan Rosa tadi ia menjadi sadar saat dirinya memang pengguna beasiswa dari keluarga Nagara.

Ya beginilah, jika orang yang mempunyai banyak uang akan menjadi raja yang diagung-agungkan. Orang yatim piatu dan miskin sepertiku hanya seperti butiran debu.

*----------------*

"Apa? Putus?" ucap Sona sangat terkejut saat kekasihnya mengajaknya untuk putus.

"Kenapa terkejut? Ini dari awal memang salahmu."

Sona menatap pria berjas itu, mereka sudah berpacaran sejak satu tahun yang lalu secara diam-diam dan tidak diketahui orang lain.

Sekertaris Kai tidak memperhatikan air mata Sona yang menetes. Pria yang dikenal dingin itu tak berekspresi saat mengucapkan kata menyakitkan itu.

"Apa ini karena tuan muda mu itu? Kau memutuskanku karena Nagara yang sombong itu 'kan?" tanya Sona.

"Ini tidak ada hubungannya dengan Tuan Muda Nagara. Aku memutuskanmu karena aku bosan."

Sona meremas jemarinya, pria yang sangat dicintainya bisa-bisanya mempermainkannya. Sona menangis sambil berjongkok didepan Sekertaris Kai.  Selain Sekertaris Kai ia tidak mempunyai siapa-siapa lagi.

"Jadi selama ini Kak Kai tidak mencintaiku?" tanya Sona.

"Sudah aku bilang jika yang namanya cinta itu fiktif."

Sona berdiri dan menatap Sekertaris Kai dengan lekat. "Oke, suatu hari kau akan menyesal sudah memutuskanku dan mempermainkanku. Bye!"

Sona pergi meninggalkan Sekertaris Kai dan berjalan menuju kos nya. Sekertaris Kai memperhatikan wanita berambut panjang itu yang sempat mengisi hatinya.

Tidak perlu suatu hari nanti, sekarang pun aku sangat menyesal, Sona. Aku memang pria yang pengecut.

Sekertaris Kai masuk ke mobil untuk kembali ke apartemennya. Dalam perjalanan ia teringat ucapan sang tuan.

3 jam yang lalu.

"Kai, kau sudah mendapat identitas wanita tadi?" tanya Nagara.

"Apa yang akan anda lakukan, tuan?"

"Sialan! Aku bertanya padamu malah kau bertanya kembali padaku."

Sekertaris Kai meminta maaf, ia menjawab pertanyaan sang tuan yang tadi. "Namanya Sona Aprilia jurusan manajemen tahun ke 3. Dia salah satu penerima beasiswa dari keluarga anda."

Nagara memegangi dagunya. Sepertinya wanita itu sangat menarik apalagi saat Nagara mencoret kening wanita tadi cukup membuatnya terhibur.

"Bagaimana dengan keluarganya? Seperti orang tuanya?" tanya Nagara.

"Dia anak yatim piatu, tuan."

Nagara tersenyum tipis, dari kaca spion atas sang sekertaris melihatnya. Bagaimana jika sang tuan tahu jika wanita tadi adalah kekasih rahasianya?

"Dia tinggal dimana?" tanya Nagara.

"Dia sendirian di kos dekat kampus, tuan."

Nagara semakin girang. "Besok seret dia untuk menemuiku di kantor."

Sekretaris Kai hanya heran, apa yang dilakukan oleh sang tuan pada Sona mengingat sang tuan sangat kejam dan sadis jika menghukum orang.

"Aku akan menjadikannya istri sewaan. Tipe orang seperti dia sangat cocok memainkan peran sebagai istri. Dia bisa bersandiwara didepan orang tuaku sebagai istri yang baik dan bisa bersandiwara didepan Aura sebagai wanita yang menyebalkan dan saat itulah Aura tidak akan berani mendekatiku lagi," jelas Nagara.

Apa? Istri? Dia kekasih saya, tuan. Batin Sekertaris Kai.

Sekertaris Kai tersadar dari lamunannya, sepertinya kedepannya ia akan melihat pemandangan menyakitkan antara sang tuan dengan mantan kekasihnya.

Disisi lain, Sona hanya berdiam diri ditempat kos. Kejadian siang tadi membuatnya sangat kesal. Karena tuan muda sombong itu ia putus dengan sang kekasih yang menemaninya selama 1 tahun ini.

Awas kau Naga dan Kai sialan! Kalian bisa menghancurkanku dan aku juga bisa menghancurkan kalian. Kira-kira apa yang terjadi jika aku membuat rumor jika kalian itu gay? Hahaha... Pasti mereka akan percaya karena tuan muda dan sekretarisnya selalu nempel kesana kemari. Hahaha...  mampuslah kalian!

Di tempat lain, rumah megah dari keluarga Bimasena.

"Huaaaachooo..."

Nagara bersin-bersin, ia mengelap hidung mancungnya menggunakan tisu. Hidungnya merasa sangat gatal

"Huh... Sepertinya ada yang membicarakanku," gumamnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status