"Sayang, lihatlah anak kita. Betapa dia sangat cantik sama seperti dirimu." James memuji kecantikan putrinya sebab tak ada siapa pun yang menyanggah paras cantik yang dimiliki oleh sang ratu serigala ini. Wanita menawan hati yang sekarang telah resmi menjadi istrinya.
Selena sungguh memesona dan memukau mata hingga dapat menghipnotis hati siapa pun yang melihatnya. Tidak heran jika para laki-laki dari bangsa serigala pun sampai rela bertekuk lutut mengharapkan cinta kepadanya. Jelas saja di posisi James sungguh sangat menenangkan dan menyegarkan sebab ia menjadi pemenang dalam perlombaan memenangkan hati sang pujaan hati dari banyak pria hebat itu. Sampai tidak dapat terungkap lagi rasa bahagia yang melingkupi relung hati James, merasa sangat beruntung dapat memiliki Selena seutuhnya. Bahkan bisa sampai memiliki seorang anak perempuan hasil dari buah cinta antara dirinya dan Selena. Suatu hal yang tidak pernah James sangka dan duga sebelPernikahan antara bangsa serigala dengan bangsa dari kalangan manusia biasa tentu memicu amarah para makhluk yang ada di dalam bangsa serigala. Aturan tak tertulis yang telah melegenda di dalam lingkup bangsa serigala sangat pantang untuk dilanggar karena sangat diyakini dapat membawa mala petaka yang berkepanjangan bagi kelangsungan hidup bangsa serigala. Namun, saat ini pertentangan itu bahkan dilakukan sendiri oleh yang mulia ratu mereka, Selena; wanita yang menjabat sebagai ratu bagi kalangan bangsa serigala untuk saat ini. Selena adalah seorang wanita berparas cantik yang berhasil membuat para pria dari kalangan bangsa serigala bertekuk lutut ingin memilikinya. Namun, Selena justru dengan berani menentang aturan turun temurun yang telah ada di dalam bangsanya sendiri. Berjejer para pria dengan kesaktian yang sungguh mumpuni menaruh hati kepada Selena, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang mampu membuat Selena jatuh cinta. Malahan
Kedatangan seorang dewa ke bumi seketika disambut dengan suara gemuruh petir saling menyala dan bersahutan di langit. Warna langit yang awalnya biru cerah pun perlahan-lahan kian menggelap tertutup awan hitam dan kabut tebal hingga tidak ada tersisa sedikit pun celah untuk cahaya matahari menyelinap masuk di bawahnya. Hal tersebut tentu saja membuat keadaan bumi tempat dewa berpijak menjadi gelap gulita tanpa ada cahaya penerang sedikit pun. Manifestasi dari sang dewa adalah selayaknya manusia biasa, tetapi tentu saja dengan rupa yang tampan memikat hati manusia serta kekuatan dahsyat yang tidak akan mungkin dapat tertandingi oleh insan biasa. Dia adalah dewa Charos, salah satu dari sekian banyak dewa dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Namun, jika dibandingkan dengan para dewa yang lain, maka dewa Charos sungguh terkenal dengan sikap ambisiusnya hendak menguasai seluruh alam di Jagad raya ini. Selain itu dewa Charos pun bisa sangat kejam apa
Peluh keringat telah membasahi sekujur tubuh James. Napasnya memburu tak beraturan sebab kelelahan berlari seharian penuh. Lolongan serigala benar-benar merenggut keberanian James hingga menyisakan rasa takut yang menggerogoti relung hatinya. Ketimbang takut nyawanya ada dalam bahaya, James lebih takut dan mengkhawatirkan nyawa putri terkasihnya; Anarhan. Keselamatan buah cintanya dengan Selena jauh lebih berharga dari apa pun bahkan jika ditukar dengan nyawanya sekalipun. Sekujur tubuh James timbul ruam kemerahan serta goresan luka sebab terkena berbagai macam rumput tajam di hutan belantara tadi. Betapa menunjukkan sungguh tunggang langgang ia melarikan diri dari kejaran kaum serigala. Langkah kaki James berjalan tungkak sebab nyeri dan sakit, sementara bangunan rumahnya telah ada di depan mata. Maka dari itu, susah payah James melangkah menahan sakit guna masuk ke dalam rumahnya. Tempat untuk kembali pulang mencari kehangatan dan keamanan
Sorot mata James yang tajam menelisik setiap orang yang ia temui satu persatu. Bahkan tidak hanya sampai di situ saja, James juga menyelidiki sikap dan karakter mereka semua. Menurutnya, sebagai seorang ayah ia harus memastikan sendiri sikap orang yang kelak akan menjadi orang tua asuh Anarhan sebelum benar-benar lepas tangan akan kehidupan Anarhan. James tidak masalah jika orang tua asuh Anarhan adalah orang dengan strata ekonomi yang teramat biasa bahkan sampai bisa dikatakan orang di kalangan ekonomi bawah, sebab yang menjadi tolak ukur baginya dalam menitipkan Anarhan bukan kekayaan harta benda, melainkan kebaikan dan ketulusan hati. Percuma James menitipkan Anarhan kepada orang kaya bila orang tua asuh putrinya itu tidak menyayangi Anarhan dengan sepenuh hati. Justru James khawatir bahwa ketamakan mereka akan menimbulkan bahaya bagi Anarhan yang polos. Bagaimana pun Anarhan bukanlah manusia biasa. Di dalam tubuhnya telah bersemayam darah mendiang rat
James menarik napas dalam lalu membuangnya perlahan. Ditatapnya dengan lamat wanita yang tengah menangis menumpahkan isi hati di hadapannya ini. "Mungkin semesta telah sengaja mempertemukan kita di waktu yang sangat tepat, Maila," ujar James dengan senyum lembut terpatri di wajahnya yang tampan. Sontak saja pernyataan yang James lontarkan menimbulkan tanda tanya besar di relung hati Maila yang tidak mengerti ke mana arah pembicaraan laki-laki itu. Bahkan dahi Maila sampai mengernyit menciptakan beberapa buah lipatan sebab kebingungan yang sungguh melanda pikirannya. "Apa maksudmu, James?" Pertanyaan itu akhirnya keluar juga dari bibirnya. Ditatapnya balik netra James yang tengah memandangi dirinya dengan raut misterius yang tidak bisa Maila tebak sesuatu apa yang ada di baliknya. "Mendekatlah kemari, Maila," tutur James membuat Maila kembali mengernyit heran. Namun, tidak urung ia tetap mengikuti instruksi pria itu. Sete
Tujuh tahun kemudian .... Suara derap langkah kaki terdengar begitu halus padahal si empu sedang berada di tengah hutan memijak rerumputan, daun kering, dan ranting-ranting pohon. Dua orang yang berjalan saling beriringan itu memang telah memiliki insting pemburu sebab sudah sering kali melakukan hal ini di hutan belantara. "Sepertinya hari ini rezeki kita adalah daging kelinci, Anarhan," bisik seorang pria berusia matang kepada putri kecilnya yang cantik jelita. Gadis kecil bernama Anarhan itu seketika mendongak ke atas untuk menatap sang ayah. "Benarkah, Ayah?" sahut gadis kecil itu tidak kalah pelan dari suara sang ayah. Pria bernama John yang Anarhan panggil ayah itu mengangguk tipis guna menimpali pertanyaan putri cantiknya. Ia sangat fokus membidik sasarannya menggunakan sebuah panah berbusur sangat tajam. Sreet Hanya dengan sekali lepas, busur panah berwarna jingga kehitaman itu me
Bangkai kelinci hasil buruan John dan Anarhan di hutan tadi sekarang telah berpindah ke tangan Maila. "Terima kasih, ya, Anarhan," papar Maila tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada putrinya yang langsung memberikan kelinci buruan itu kepadanya saat diminta tanpa mengulur waktu. Sebagai seorang ibu asuh bagi Anarhan, maka Maila sama sekali tidak merasa malu memberikan apresiasi dan menghargai apa saja hal kecil yang Anarhan lakukan selama perbuatannya itu mengandung unsur kebaikan. Maila dan John sepakat untuk mengajari Anarhan mengenai adab, sopan santun, dan tata krama melalui contoh nyata yang bisa mereka lakukan. Itu karena Maila maupun John sangat menyadari bahwa anak kecil adalah peniru paling hebat. Anak kecil akan dengan sangat mudah meniru apa pun yang kedua orang tuanya lakukan, baik itu perbuatan baik atau pun perbuatan buruk. Hal itu disebabkan pada usia anak kecil otak hanya memiliki kemampuan sebatas bisa meniru apa yang matanya lihat
Setelah John pergi ke hutan, tersisa Maila bersama dengan Anarhan di rumah. Padahal Maila sudah berulang kali menyuruh putrinya untuk tidur, tetapi memang pada dasarnya Anarhan cukup bandel jadi dia tidak mau menurut kepada ibunya dan malah bermain sendiri di depan rumah. Maila sampai lelah memberi tahu Anarhan dan berakhir ia menyerah membiarkan Anarhan melakukan apa pun yang gadis kecil itu inginkan. Selama hal tersebut tidak berbahaya maka Maila memilih untuk diam saja tanpa berkomentar. Nasib memiliki anak yang kelewat aktif seperti Anarhan, Maila menjadi sangat kewalahan jika harus menghadapinya sendirian. Jika ada sang ayah di rumah, maka suaminya itu yang akan memantau putri kecil mereka jika Maila masih sibuk memasak. "Belum selesai, ya, Bu?" Tiba-tiba saja suara Anarhan yang menggemaskan muncul di samping Maila membuat wanita itu seketika terlonjak karena rasa terkejut yang menderanya. "Ya ampun, Sayang. Kau berjalan