Share

Liburan

Author: Khakalara
last update Huling Na-update: 2023-08-19 23:52:57

Happy Reading

"Kerja apa ya...yang cocok untuk mahasiswa kayak kita-kita ginj...."

"Nggak ada yang mau menerima mahasiswa apalagi tahun pertama."

"Aku tau pekerjaan apa yang bisa di apply?"

"Memang apa?"

"Sugar baby...."

"That's right...cuma ngangkak dibayar fantasitis, bisa punya rumah, mobil dan juga aset."

Begitulah kira-kira obrolan panas yang ada di kantin University Beligia, Nesya dan Alya hanya bisa mendengar dan juga menggeleng. Kenapa orang-orang semakin sibuk saja dengan urusan dan pilihan dari orang lain tanpa melihat bagaimana mereka harus bertahan. Nikmatilah hidup sendiri dan jika kalian bisa tidak perlu menjadi sugar baby.

Tapi, untuk kedua gadis ini mereka juga memiliki pilihan yang sudah mereka pikirkan. Nesya merupakan gadis yang terlahir dalam keadaan kurang mampu dan Ia tidak bisa memilih orang tuanya jangankan untuk berkuliah makan sehari-hari saja Ia susah, beasiswa yang didapatkan dari University pun tidak bisa mencover kebutuhannya.

Sedangkan Alya ntahlah Ia tidak memiliki banyak pilihan dan juga alasan yang jelas. Menurutnya juga berhubungan dengan laki-laki dewasa juga memiliki rasa aman dan tentunya bisa menghargai inner childnya.

"Bokap Lo nggak pernah ngabarin lagi?"

"Not," balas Alya singkat mungkin ini juga alasannya menyetujui kesempatan menjadi sugar baby sebab kehilangan figur ayah dan Ia merasa bahwa dengan adanya sugar daddy dapat menggantikan kehilangannya itu.

"Yang sabar ya," ujar Nesya kembali menyemangati.

Untuk sekelas Alya sebenarnya Ia masih bisa menjadi mahasiswa yang hedon seperti makan makanan enak dan tinggal di kos-kos yang terbilang mahal karena Ia hanya tunggal dan orang tuanya tentu sanggup memenuhi keinginannya namun, kembali lagi pada Alya yang tidak ingin merepotkan ibunya yang menjadi single mom.

****

Libur semester telah tiba, Alya rencananya ingin pulang minggu ini tapi rencana tersebut seketika gagal ketika Adam secara tiba-tiba menelponnya untuk segera packing. Alya dengan bingung mengambil pakaian yang wajib Ia bawa dibantu dengan beberapa asisten rumah tangga. Ia tidak tau harus membawa apa saja yang terpenting adalah pakaian tidur sepertinya.

Alya juga meminta dibawakan skincare nya beserta peralatan kebutuhan yang sekiranya penting.

"Ting...Ting...." ponselnya pun berbunyi panggilan dari Nesya masuk.

"Lo mau ke mana?" tanya Nesya bingung melihat Alya yang sibuk di walk in closet.

"Ngga tau, disuruh packing...."

"Ngga jadi pulang? nyokap Lo nanyain nih."

"Bilang aja Gue ada kegiatan kampus toh Dia juga sibuk kerja," ungkap Alya gadis itu pun langsung meminta asisten keluar agar bisa mengganti pakaiannya.

"Oke deh have fun," ujar Nesya yang diangguki oleh Alya seraya mematikan sambungan telepon.

Baru ingin memakai celana jeans Alya dikejutkan oleh kedatangan Adam yang tanpa mengetuk pintu.

"Argh...." pekik Alya terkejut.

"Sorry...sorry," ujar laki-laki dewasa itu.

Adam terlihat sangat santai dengan pakaian casual memperlihatkan otot-otot bisepnya yang sangat membentuk tubuh. Tidak bisa ditutupi usia Adam dan Alya jelas terlihat jauh apalagi ketika gadis ini mengenakan celana jeans ditambah sweeter korean yang membuatnya tampil jauh lebih muda apalagi ketika ia membiarkan rambut panjangnya tergerai diberi aksesoris pita.

Gadis berkulit cerah itu berdiri di samping Adam yang berkulit lebih gelap darinya sambil berjalan bersama menuju lobby. Alya memperhatikan postur tubuh Adam dari belakang baru kali ini Ia bisa memperhatikannya dengan jelas. Sangat tegap dan gagah.

"Selama saya pergi apartemen ini tidak boleh berdebu," ujar Adam tegas mengatakan pada asisten rumah tangga.

Wanita parubaya itupun mengangguk mengerti, mobil yang ditumpangi mereka pun melaju dengan kecepatan sedang.

"Kita mau ke mana?" tanya Alya bingung kemana tujuan mereka sebab Ia sama sekali tidak diberi tau.

"California, bukankah kamu ada kegiatan?" balas Adam menaikan sebelah alisnya pada Alya.

"Itukan hanya bohongan temanku," kata Alya lagi bisa-bisanya Adam berpikir itu adalah serius.

"Berarti kita berlibur saja."

"Untuk apa?" Alya yang jelas-jelas berpikir bahwa ini akan membuang uang saja apalagi jika Adam tidak ada urusan bisnis di sana.

"Honeymoon," bisik Adam seketika membuat Alya merinding dibuatnya. Melihat itu Adam pun tertawa.

****

Perjalanan mereka membutuhkan waktu sekitar dua jam di dalam perjalanan Alya tak henti-henti membuat video perjalanan sampai Ia pun kelelahan. Alya yang duduk di samping Adam itupun tertidur tanpa sadar jika kepalanya sudah ada di bahu Adam.

"Siapkan hotel bintang lima!" perintah Adam yang juga di situ mengatakan apa saja yang harus disiapkan selama di California.

Kali ini Adam ingin menikmati waktu mereka di negara bagian Amerika Serikat yang cukup terkenal akan kehidupannya yang glamour. Ini bukan kali pertama Adam ke California sebab beberapa anak perusahaannya tidak jauh dari kota tersebut.

Ketika mereka sudah sampai Alya pun dengan segera bangun saat Adam ingin membangunkan gadis ini. Alya yang masih mengumpulkan nyawa itupun sempat bingung Ia ada dimana.

Sebagai sugar daddy yang baik Adam pun membantu Alya turun dari pesawat dan langsung menaiki mobil yang sudah siap untuk mengantar mereka. Mobil tersebut melaju melewati jembatan yang cukup terkenal di dunia yaitu jembatan Golden Gate, pemandangan yang sangat indah dari atas sini.

Sesampainya di hotel mereka pun langsung diarahkan ke ruang makan untuk lunch, menu makanan di sini sangatlah enak dan juga membuat selera bertambah. Usai menghabiskan makanan Alya pun bersama Adam langsung menuju ke kamar mereka.

Lagi-lagi Alya dibuat terkejut dengan kamar hotelnya yang sudah dilengkapi bunga di atas kasur beserta hiasan lainnya terdapat juga tulisan honeymoon. Kalah terkejut Alya yang melihat jacuzzi yang terhubung langsung dengan kamar dan juga pemandangan di luar beserta kamar mandi yang transparan.

"Ngga ada hotel yang lain Dad?" tanya Alya ingin rasanya Ia pindah kamar saja pasalnya Ia takut dibuat tidak bisa berjalan besok pagi.

"Ini hotel terbagus, apa Kau tidak nyaman?" tanya Adam melihat ke arah Alya yang masih berdiri di depannya tak ingin beralih. Adam pun membawa gadis ini ke sofa dimana ada di ujung ranjang.

"Apa yang membuatmu tidak nyaman? katakanlah," ujar Adam menatap Alya dalam sedangkan yang ditatap justru bingung sendiri.

"Tidak...," jawab Alya melihat ke sekeliling.

"Apa Kau ingin kamar sendiri," tawar Adam lagi sejenak Alya berpikir hingga Ia pun menggigit bibirnya.

"Tidak mau...," cicit gadis ini membuat Adam bernapas lega.

"Kau sudah siap?" hanya anggukan yang bisa Alya berikan, mau siap atau tidak pun waktunya akan tiba sudah menjadi tugas Alya melayani sugar daddy.

*****

Thanks guys

Stay tune I love you

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • My Obsesive Sugar Daddy   Tahun Baru

    Happy ReadingHari menjelang tahun baru, kegembiraan menyelinap di rumah keluarga besar Adam. Mereka berencana untuk mengadakan pesta tahun baru yang meriah sebagai cara untuk bersatu, berbagi kebahagiaan, dan menyambut awal tahun dengan penuh semangat. Adam dan Alya bersama Deniel, bersemangat mengatur segala persiapan untuk acara keluarga ini.Rumah besar keluarga Adam dipenuhi tawa, canda, dan keriuhan anak-anak kecil yang sudah tak sabar menanti pesta. Alya sibuk dengan hiasan dan memastikan meja makan dipenuhi dengan hidangan lezat. Adam membantu memeriksa sistem audio untuk memastikan musik tahun baru siap menghibur semua tamu.Sejak pagi, aroma masakan yang menggoda sudah mengisi seluruh rumah. Keluarga besar Adam, dari kakek nenek hingga sepupu-sepupu kecil, mulai berkumpul satu per satu. Suasana hangat dan akrab terasa begitu kental di rumah tersebut.Pukul delapan malam, lampu hias yang berkilauan menyala menerangi taman rumah. Meja makan dihiasi dengan penuh cinta, dan area

  • My Obsesive Sugar Daddy   Quality Time

    Happy ReadingPagi itu, sinar matahari menyinari rumah kecil keluarga Adam dan Alya. Deniel, yang berusia lima tahun, melompat-lompat di sekitar ruang tamu dengan pakaian serba warna yang membuatnya terlihat semakin ceria."Ayo, Deniel! Hari ini kita akan pergi ke taman," seru Adam sambil memasang sepatu kecil Deniel."Yaay! Taman!" seru Deniel penuh semangat.Alya tersenyum melihat kebahagiaan anak mereka. "Jangan lupa, kita bawa bekal ya, Nak."Setelah persiapan selesai, mereka berangkat menuju taman yang berjarak beberapa langkah dari rumah mereka. Sesampainya di sana, Deniel langsung berlari ke taman bermain, sementara Adam dan Alya menyiapkan tempat piknik."Deniel, hati-hati ya, jangan terlalu cepat," seru Alya sambil tersenyum.Adam mengeluarkan bekal dari tas piknik. "Ada sandwich favoritmu dan juga minuman kesukaanmu, Nak."Deniel mengangguk dengan riang. "Terima kasih, Daddy!"Semenjak memiliki Deniel Adam jauh lebih hangat dan ekspresif, laki-laki itu tidak pernah menunjukk

  • My Obsesive Sugar Daddy   Melodi Cinta di Antara Seprai

    Happy ReadingSetelah hari-hari yang penuh dengan tanggung jawab dan keberhasilan, Adam dan Alya menyadari bahwa keintiman di antara mereka adalah fondasi dari kebahagiaan keluarga mereka. Meskipun kesibukan sehari-hari, mereka berdua sadar akan pentingnya menjaga api cinta mereka tetap menyala. Suatu malam, ketika anak-anak sudah tertidur pulas, Adam dan Alya menciptakan momen kebersamaan yang penuh dengan kelembutan dan cinta di antara seprai.Alya, setelah menyiapkan diri dengan lembut, mengintip dari pintu kamar mandi. Adam, yang sedang membaca buku di ranjang, menoleh dan tersenyum. "Kamu cantik sekali, Sayang," ucapnya dengan penuh kelembutan.Alya tersenyum dan mendekati ranjang. Mereka bertatapan sejenak, suasana kamar dipenuhi dengan getaran keintiman. Adam memberi isyarat untuk duduk di sebelahnya, dan mereka mulai berbicara tentang hari mereka, impian, dan juga rasa cinta yang tak pernah luntur.Tangan Adam dengan lembut mengelus rambut Alya, membawa mereka ke dalam dunia p

  • My Obsesive Sugar Daddy   Liburan Keluarga

    Happy ReadingHari itu, matahari terbenam dengan warna oranye yang lembut, melukis langit senja. Rumah Alya dan Adam terlihat hangat dengan lampu-lampu kecil yang menyala di dalamnya. Sebuah aroma masakan yang lezat bercampur dengan suasana damai, mengisi rumah tangga mereka.Alya, seorang wanita yang penuh kehangatan, sibuk memasak di dapur. Adam, suaminya, duduk di ruang tamu sambil membaca buku. Mereka saling tersenyum melewatkan pandangan mata, merasakan keharmonisan yang kian mengakar seiring berjalannya waktu.Tiba-tiba, pintu rumah terbuka dengan keras, mengundang tawa kecil dari keduanya. Seorang bocah lelaki kecil berusia empat tahun dengan senyum ceria melompat masuk, membawa mainan truk kesayangannya."Mommy...Daddy, hari ini di taman,Deniel berteman dengan anak baru. Namanya Ben!" seru Deniel dengan semangat, matanya berbinar-binar.Alya tersenyum dan mendekati Deniel, membelai lembut rambut kecilnya. "Itu bagus, sayang! Kamu senang berteman baru, ya?""Ya, Mommy! Ben bila

  • My Obsesive Sugar Daddy   Kesepakatan Bersama

    Happy ReadingEsok harinya, Alya memutuskan untuk duduk bersama Deniel untuk berbicara tentang aturan di rumah. Dia memilih sudut ruang tamu yang nyaman, dihiasi dengan warna-warna cerah yang disukai Deniel."Mommy ingin berbicara dengan Deniel tentang sesuatu yang penting," ucap Alya sambil mengajak Deniel untuk duduk di dekatnya."Dengar, sayang, Mommy tahu Deniel ingin melakukan banyak hal yang menyenangkan. Tapi, ada aturan-aturan yang harus kita ikuti di rumah ini," kata Alya dengan suara lembut.Deniel mendongak, matanya penuh dengan keingintahuan. "Kenapa, Mommy? Deniel tidak suka aturan.""Mommy mengerti, sayang. Tapi, aturan itu ada untuk menjaga kita tetap sehat dan bahagia. Misalnya, kita makan makanan sehat agar tubuh kita kuat," jelas Alya sambil berusaha membuat Deniel memahami."Alya juga ingin bicara tentang Daddy Adam. Dia adalah kepala keluarga kita dan pantas mendapat penghargaan," ucap Alya sambil tersenyum padu pada Deniel."Daddy Adam memberikan banyak cinta dan

  • My Obsesive Sugar Daddy   Kehebohan Pagi

    Happy ReadingDi pagi yang cerah itu, rumah mewah Alya terasa tenang dan teratur. Namun, keheningan itu segera terguncang ketika Deniel, si kecil yang berusia empat tahun, bangun dari tidurnya."Mommy! Ayo bangun! Deniel ingin main mobil-mobilan," teriak Deniel dengan penuh semangat, membuat Alya terbangun dengan tergesa-gesa."Aduh, sudah pagi ya, sayang?" Alya melirik jam di meja samping tempat tidurnya. "Deniel, kenapa begitu semangat sekali?""Karena Deniel sudah besar, dan besar artinya bisa melakukan apa yang Deniel mau!" jawab Deniel sambil tertawa riang.Meskipun penuh semangat, Deniel tidak segera bersiap-siap. Dia malah berlarian ke dapur, merusak ketertiban yang telah dibuat para pelayan."Mommy mau sarapan apa?" tanya Deniel seraya membuka lemari kue dan menyebabkan kerusakan di sana."Aduh, Deniel, tolonglah. Kita makan sarapan yang sudah disediakan pelayan, ya?" ujar Alya sambil berusaha membersihkan kekacauan. Namun pada akhirnya yang membersihkan kekacauan tersebut pel

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status