Share

Liburan

Happy Reading

"Kerja apa ya...yang cocok untuk mahasiswa kayak kita-kita ginj...."

"Nggak ada yang mau menerima mahasiswa apalagi tahun pertama."

"Aku tau pekerjaan apa yang bisa di apply?"

"Memang apa?"

"Sugar baby...."

"That's right...cuma ngangkak dibayar fantasitis, bisa punya rumah, mobil dan juga aset."

Begitulah kira-kira obrolan panas yang ada di kantin University Beligia, Nesya dan Alya hanya bisa mendengar dan juga menggeleng. Kenapa orang-orang semakin sibuk saja dengan urusan dan pilihan dari orang lain tanpa melihat bagaimana mereka harus bertahan. Nikmatilah hidup sendiri dan jika kalian bisa tidak perlu menjadi sugar baby.

Tapi, untuk kedua gadis ini mereka juga memiliki pilihan yang sudah mereka pikirkan. Nesya merupakan gadis yang terlahir dalam keadaan kurang mampu dan Ia tidak bisa memilih orang tuanya jangankan untuk berkuliah makan sehari-hari saja Ia susah, beasiswa yang didapatkan dari University pun tidak bisa mencover kebutuhannya.

Sedangkan Alya ntahlah Ia tidak memiliki banyak pilihan dan juga alasan yang jelas. Menurutnya juga berhubungan dengan laki-laki dewasa juga memiliki rasa aman dan tentunya bisa menghargai inner childnya.

"Bokap Lo nggak pernah ngabarin lagi?"

"Not," balas Alya singkat mungkin ini juga alasannya menyetujui kesempatan menjadi sugar baby sebab kehilangan figur ayah dan Ia merasa bahwa dengan adanya sugar daddy dapat menggantikan kehilangannya itu.

"Yang sabar ya," ujar Nesya kembali menyemangati.

Untuk sekelas Alya sebenarnya Ia masih bisa menjadi mahasiswa yang hedon seperti makan makanan enak dan tinggal di kos-kos yang terbilang mahal karena Ia hanya tunggal dan orang tuanya tentu sanggup memenuhi keinginannya namun, kembali lagi pada Alya yang tidak ingin merepotkan ibunya yang menjadi single mom.

****

Libur semester telah tiba, Alya rencananya ingin pulang minggu ini tapi rencana tersebut seketika gagal ketika Adam secara tiba-tiba menelponnya untuk segera packing. Alya dengan bingung mengambil pakaian yang wajib Ia bawa dibantu dengan beberapa asisten rumah tangga. Ia tidak tau harus membawa apa saja yang terpenting adalah pakaian tidur sepertinya.

Alya juga meminta dibawakan skincare nya beserta peralatan kebutuhan yang sekiranya penting.

"Ting...Ting...." ponselnya pun berbunyi panggilan dari Nesya masuk.

"Lo mau ke mana?" tanya Nesya bingung melihat Alya yang sibuk di walk in closet.

"Ngga tau, disuruh packing...."

"Ngga jadi pulang? nyokap Lo nanyain nih."

"Bilang aja Gue ada kegiatan kampus toh Dia juga sibuk kerja," ungkap Alya gadis itu pun langsung meminta asisten keluar agar bisa mengganti pakaiannya.

"Oke deh have fun," ujar Nesya yang diangguki oleh Alya seraya mematikan sambungan telepon.

Baru ingin memakai celana jeans Alya dikejutkan oleh kedatangan Adam yang tanpa mengetuk pintu.

"Argh...." pekik Alya terkejut.

"Sorry...sorry," ujar laki-laki dewasa itu.

Adam terlihat sangat santai dengan pakaian casual memperlihatkan otot-otot bisepnya yang sangat membentuk tubuh. Tidak bisa ditutupi usia Adam dan Alya jelas terlihat jauh apalagi ketika gadis ini mengenakan celana jeans ditambah sweeter korean yang membuatnya tampil jauh lebih muda apalagi ketika ia membiarkan rambut panjangnya tergerai diberi aksesoris pita.

Gadis berkulit cerah itu berdiri di samping Adam yang berkulit lebih gelap darinya sambil berjalan bersama menuju lobby. Alya memperhatikan postur tubuh Adam dari belakang baru kali ini Ia bisa memperhatikannya dengan jelas. Sangat tegap dan gagah.

"Selama saya pergi apartemen ini tidak boleh berdebu," ujar Adam tegas mengatakan pada asisten rumah tangga.

Wanita parubaya itupun mengangguk mengerti, mobil yang ditumpangi mereka pun melaju dengan kecepatan sedang.

"Kita mau ke mana?" tanya Alya bingung kemana tujuan mereka sebab Ia sama sekali tidak diberi tau.

"California, bukankah kamu ada kegiatan?" balas Adam menaikan sebelah alisnya pada Alya.

"Itukan hanya bohongan temanku," kata Alya lagi bisa-bisanya Adam berpikir itu adalah serius.

"Berarti kita berlibur saja."

"Untuk apa?" Alya yang jelas-jelas berpikir bahwa ini akan membuang uang saja apalagi jika Adam tidak ada urusan bisnis di sana.

"Honeymoon," bisik Adam seketika membuat Alya merinding dibuatnya. Melihat itu Adam pun tertawa.

****

Perjalanan mereka membutuhkan waktu sekitar dua jam di dalam perjalanan Alya tak henti-henti membuat video perjalanan sampai Ia pun kelelahan. Alya yang duduk di samping Adam itupun tertidur tanpa sadar jika kepalanya sudah ada di bahu Adam.

"Siapkan hotel bintang lima!" perintah Adam yang juga di situ mengatakan apa saja yang harus disiapkan selama di California.

Kali ini Adam ingin menikmati waktu mereka di negara bagian Amerika Serikat yang cukup terkenal akan kehidupannya yang glamour. Ini bukan kali pertama Adam ke California sebab beberapa anak perusahaannya tidak jauh dari kota tersebut.

Ketika mereka sudah sampai Alya pun dengan segera bangun saat Adam ingin membangunkan gadis ini. Alya yang masih mengumpulkan nyawa itupun sempat bingung Ia ada dimana.

Sebagai sugar daddy yang baik Adam pun membantu Alya turun dari pesawat dan langsung menaiki mobil yang sudah siap untuk mengantar mereka. Mobil tersebut melaju melewati jembatan yang cukup terkenal di dunia yaitu jembatan Golden Gate, pemandangan yang sangat indah dari atas sini.

Sesampainya di hotel mereka pun langsung diarahkan ke ruang makan untuk lunch, menu makanan di sini sangatlah enak dan juga membuat selera bertambah. Usai menghabiskan makanan Alya pun bersama Adam langsung menuju ke kamar mereka.

Lagi-lagi Alya dibuat terkejut dengan kamar hotelnya yang sudah dilengkapi bunga di atas kasur beserta hiasan lainnya terdapat juga tulisan honeymoon. Kalah terkejut Alya yang melihat jacuzzi yang terhubung langsung dengan kamar dan juga pemandangan di luar beserta kamar mandi yang transparan.

"Ngga ada hotel yang lain Dad?" tanya Alya ingin rasanya Ia pindah kamar saja pasalnya Ia takut dibuat tidak bisa berjalan besok pagi.

"Ini hotel terbagus, apa Kau tidak nyaman?" tanya Adam melihat ke arah Alya yang masih berdiri di depannya tak ingin beralih. Adam pun membawa gadis ini ke sofa dimana ada di ujung ranjang.

"Apa yang membuatmu tidak nyaman? katakanlah," ujar Adam menatap Alya dalam sedangkan yang ditatap justru bingung sendiri.

"Tidak...," jawab Alya melihat ke sekeliling.

"Apa Kau ingin kamar sendiri," tawar Adam lagi sejenak Alya berpikir hingga Ia pun menggigit bibirnya.

"Tidak mau...," cicit gadis ini membuat Adam bernapas lega.

"Kau sudah siap?" hanya anggukan yang bisa Alya berikan, mau siap atau tidak pun waktunya akan tiba sudah menjadi tugas Alya melayani sugar daddy.

*****

Thanks guys

Stay tune I love you

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status