Share

Bab 167

Ansel langsung tegak lurus. Darahnya mendidih melihat Dae Hyun membawa Qeiza. Terlebih saat dari jauh dia melihat keduanya saling lempar senyum.

“Apa dia sudah tidak bisa jalan sampai kau harus menggendongnya sehabis olahraga?”

Ansel bertanya dengan nada dingin. Tatapannya seperti ingin menguliti Dae Hyun hidup-hidup.

“Ayo masuk, Oppa!” Qeiza berbisik di telinga Dae Hyun. Dia malas lama-lama berada di dekat Ansel.

Dae Hyun menaikkan posisi Qeiza yang sedikit melorot dari punggungnya. Detik berikutknya, dia melangkah ke pintu gerbang. Menuruti kemauan Qeiza.

“Hei!” Ansel berteriak ketika penjaga pintu menutup pagar tanpa membiarkannya ikut masuk.

“Biarkan saja dia masuk!” ujar Dae Hyun ketika penjaga rumahnya bertanya lewat tatapan matanya. “Sepertinya dia tersesat.”

Ansel mengepalkan tangan. Perkataan Dae Hyun seakan sengaja merendahkan dirinya. Apa boleh buat. Demi tak kehilangan Qeiza, dia harus menelan rasa jengkel itu. Dia mengikuti langkah Dae Hyun masuk ke rumah.

“Kau bo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status