Share

Bab 37

Tak ada yang abadi. Semua bisa berubah seiring berjalannya waktu.

***

Setelah pertemuan Qeiza dengan kedua orang tua Chin Hwa, dia semakin jauh tersedot ke dalam labirin kebohongan dan semakin sulit untuk menemukan jalan keluar. Dia pikir melarikan diri ke apartemen bosnya itu akan menghentikan kekacauan pikirannya akibat ulah Ansel.

Faktanya, melarikan diri tidak pernah benar-benar bisa menyelesaikan masalah. Sebaliknya, hal itu hanya seperti menumpuk debu di bawah karpet. Semakin lama kian menebal dan dapat menimbulkan penyakit. Begitulah yang dialami Qeiza kini.

Berulang kali Qeiza menarik napas dalam dan membuangnya dengan kasar. Tubuhnya bersandar lesu pada punggung kursi. Pensil yang biasanya menari lincah di atas permukaan datar kertas desainnya, sedari tadi hanya sibuk mengentak tepi meja tanpa gairah.

Qeiza menyesali kecerobohannya dalam mengambil keputusan. Kalau saja dia tidak melarikan diri ke apartemen Chin Hwa, dia tidak akan bertemu dengan Nyonya Song dan terjebak dalam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status