Share

Sebuah Perjuangan

Mama sudah tidak ada di ruang tengah ketika aku kembali masuk. Berjalan pelan ke arah kamarku. Berusaha untuk tidak membuat gaduh. Aku masih belum siap menerima interogasi lanjutan dari Papa malam ini. Badanku terlalu letih. Terlebih lagi sambutan dari Papa yang menyedot habis seluruh tenaga, membuatku ingin cepat-cepat merebahkan tubuh. 

Aku mengurungkan niat masuk kamar. Kulihat lampu di kamar Buk Rom masih menyala. Perlahan, kuketuk pintu kamarnya yang langsung dibuka.

"Ibuk belum mau tidur?" tanyaku pada perempuan yang sudah kuanggap seperti pengganti Mama itu. Karena dia telah bekerja di rumah kami semenjak aku masih balita, semua kebutuhanku sehari-hari selama ini pun selalu disiapkan oleh Buk Rom.

"Belum. Sudah pulang tamunya?" tanyanya melongok ke arah ruang depan.

"Sudah. Boleh Lia masuk?" tanyaku meminta izin. 

"Ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status