Share

15. Air Mata yang Sia-Sia.

Momen ini terasa dejavu berat bagi Tara. 

Bukan satu, atau dua kali. Namun sangat sering Juna seperti ini. 

Juna menarik ia keluar dari ruko Jeno, tak peduli mau sesusah apa Tara menyamai cara berjalannya yang terlampau cepat. 

"Jun ... sakit," rintih gadis itu, yang sama sekali tak digubris oleh laki-laki di depannya. 

Sampai di area parkir, mereka langsung saja menuju mobil hitam andalan Juna. Laki-laki itu membukakan pintu penumpang untuk Tara, setelah memastikan gadisnya masuk ke dalam, barulah ia berjalan setengah memutar lewat depan, duduk di kursi pengemudi. 

Hening lama yang mereka temui. Tatkala lagu Putus atau Terus milik Judika mengudara dengan volume paling kecil, Tara diam sambil memasukkan kedua tangannya ke saku hoodie. 

Dia tak punya nyali untuk sekedar mengalihkan pandangannya dari luar jendela. 

Rintik-rintik air mulai turun, kecil-kecil dan tiba-tiba grasak seperti perasaan Juna sa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status