Share

Bertemu

Author: Hilmiath
last update Last Updated: 2021-04-07 13:45:54

Happy Reading.

***

Suara teriakan dari para siswi terdengar memekakkan telinga, semangat yang mereka berikan untuk para tim basket yang sedang berlatih di lapangan dengan menyebutkan nama idola mereka masing-masing.

Nama Falix terus mereka teriakkan untuk mendukung kapten tim basket tersebut. Hingga suara peluit dari pelatih mereka mengambil alih menandakan waktu istirahat untuk tim basket berlatih.

Lapangan kini terlihat sangat penuh meskipun saat ini adalah jam istirahat, mereka para siswi lebih memilih untuk memenjakan mata mereka dari pada memanjakan perut mereka.

Di pinggir lapangan anggota basket kini tengah istirahat begitupun Falix yang kini tengah mengecek ponselnya. Minuman yang berada tepat di depan wajahnya membuat Falix mendongakkan kepalanya melihat siapa yang membawakannya minuman. Hingga ia tahu yang membawakannya minuman adalah Kyla adik kelasnya yang belakang ini sering membawaknnya minuman saat latihan, adik kelas yang tak sengaja ia antarkan pelung karena merasa kasihan saat melihat gadis itu yang masih menunggu jemputan padahal hari sudah hampir malam dan saat itu ia baru saja pulang karena harus berlatih.

“Thank,” ucap Falix sambil menegak minumannya hingga tandas membuat gadis itu tersenyum manis.

“Tambah lengkat aja, kapan nih official?” goda Dion yang hanya di balas tatapan datar oleh Falix dan senyuman malu oleh Kyla.

“Tau lo bos, tar udah di ambil orang aja nyesel lo,” ucap Cakra yang kali ini ikut menggoda Falix dan Kyla.

Memang banyak Siswa-siswi Fassa High School yang mengira jika Falix dan Kyla memiliki hubungan special atau sekedar menjodohkan mereka. Karena, mereka yang terlihat sangat cocok. Falix yang tampan dan Kyla yang cantik, dan Kyla juga di kenal begitu ramah hingga tak heran jika banyak yang mengaguminya.

Suara dering telepon dari Falix mengalihkan atensi laki-laki itu saat melihat nama asistennya yang menelpon dengan segera Falix menjauh dan menjawab telepon tersebut.

“Kenapa?” tanya Falix tanpa basa-basi saat menjawab telepon dari orang kepercayaannya itu.

“Dua puluh menit lagi Nona akan segera leanding Tuan,” ucap Ryan di sebrang sana yang membuat Falix mengangguk walau ia tahu Ryan tak akan melihatnya di sebrang sana.

“Tunggu aku di depan gerbang aku akan segera ke sana,” perintah Falix dan langsung mematikan sambungan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari Ryan.

Falix berjalan ke arah teman-temannya untuk berpamitan dan mengambil tas olah raganya yang berada di sana.

“Gue balik dulu ada urusan," ucap Falix dan langsung pergi tanpa mendengarkan jawaban dari sahabatnya.

Falix berjalan santai keluar dari area sekolah, tak perlu heran dia adalah cucu dari pemilik sekolah dan hal ini jugalah yang membuat ia harus bersekolah di Fassa high school, kakeknya memintanya untuk sekolah di sekolah elit milik keluargnya itu.

Saat Falix sudah keluar dari sekolah di depan gerbang sudah ada Ryan yang menunggunya di samping mobil BMW i8 berwarna silver. Dengan segera Falix menghampiri asistennya itu yang langsung membukakan pintu bagian penumpang untuk atasannya itu.

Setelahnya Ryan yang sengaja mengendarai mobilnya sendiri tanpa sopir segera melajukan mobilnya menuju bandara untuk menjemput tunangan atasannya itu.

****

Setelah menempuh perjalanan hampir memakan waktu seharian akhirnya kini gadis cantik yang tak lain adalah Darla, sudah sampai di negara bahkan di kota yang sama dengan kekasihnya. Tubuh Darla terasa begitu lelah untung saja ia menaiki pesawat pribadi keluarganya hingga terdapat kamar untuk istirahat yang bisa mengurangi sedikit rasa lelahnya.

Darla baru saja turun dari pesawat saat ia lihat banyak bodyguard yang berjaga dan juga Ryan yang sudah menunggunya. Darla cukup mengenal Ryan mengingat Ryan adalah orang kepercyaan tunangannya itu.

“Lama tidak berjumpa Ryan,” ucap Darla dengan bahasa indonesia nya yang sedikit kaku mengingat ia tak memiliki keturunan Indonesia dan ia hanya mempelajari bahasa indonesia karena kekasihnya dan dia juga banyak belajar dari kekasihnya itu.

“Senang melihatmu berada di sini nona,” ucap Ryan dengan senyumannya yang di balas dengan senyuman juga oleh Darla.

“Mari Nona,” ucap Ryan yang langsung menggiring Darla menuju mobil berwarna silver. Setelahnya Ryan langsung membukakan pintu penumpang utuk nona nya itu.

Saat sudah memasuki mobil Darla cukup terkejut melihat Falix yang juga berada di sina ia kira Falix tak akan tahu jika ia akan berangkat kemarin tapi sepertinya ia salah karena jelas Daddy nya akan memberitahu juga pada Falix.

“Miss me my girl?” tanya Falix dengan senyumannya membuat Darla langsung menerjangnya dengan pelukan membuat Falix terkekeh melihat tingkah gadisnya itu.

Falix mencium bibir Darla tanpa malu walau di sana masih ada Ryan yang satu mobil dengan mereka.

“Sangat,” ucap Darla dan memeluk Falix kembali. Falix mengelus punggung tunangannya itu lembut dan penuh sayang.

“Kau sekarang begitu nakal dan pembangkak, sudah aku katakan kau tak perlu ke Indonesia dan biarkan aku yang mendatangimu tapi dengan liciknya kau dan Dad membuat ku kesal dengan rencana kalian,” ucap Falix mengingat kembali rencana tunangannya itu membuat Darla yang mendengarnya terkekeh.

“Kau di sini di bawah pengawasan ku jadi turuti semua aturan yang akan aku buat, jangan nakal ataupun membangkak. Atau aku akan langsung menendangmu kembali ke New York, kau mengerti sayang?” tanya Falix penuh peringatakan membuat Darla mendengus mendengarnya tapi tak urung ia juga mengangguk setuju. Ia tak mau jika ia baru saja sampai dan langsung di tendang kembali.

“Mengapa kau sangat posesif?” tanya Darla dengan kesal yang malah membuat Falix terkekeh lalu menjawil hidung Darla gemas.

“Karena aku sangat menyayangi mu,” ucap Falix yang langsung membuat senyuman Darla mengembang dengan begitu sempurna.

Lalu mereka habiskan waktu di perjalanan dengan berbagi cerita ataupun hanya saling diam menikmati kenyamanan yang mereka ciptakan.

Kemudian, taka beberapa lama akhirnya mereka sudah sampai di mension besar milik Falix yang hanya di ramaikan dengan para pekerja mengingat orang tua Falix yang sibuk dengan bisnis mereka, sebenarnya hanya Daddy Falix yang sibuk karena Mommy Falix yang selalu mengikuti kemanapun Daddy nya pindah jadilah Falix sering di rumah hanya dengan para pelayan.

Saat sampai di mension besar itu para pelayan sudah berjejer rapih dan menunduk hormat saat melihat majikannya yang datang dengan tunangannya.

“Elsa bantu Darla untuk membersihkan tubuhnya,” perintah Falix pada ketua pelayan yang berada di sana.

“Baik Tuan,” ucap wanita yang berumur lima puluhan itu sambil menunduk hormat dan mengajak Maid yang di khususkan membantu keperluan Darla untuk segera mengikuti majikannya itu yang sudah berjalan lebih dulu bersama tunangannya menuju kamar yang sudah di dekor begitu indah seperti kamar seorang putri.

***

Thank For Reading.

Hai semua. Salam kenal all.

Aku penulis baru di Goodnovel tapi semoga kalian suka sama karya aku yang satu ini. Jangan lupa buat vote dan koment ya guys. Maaf kalo feel gak dapet dan banyak typo.

Kalau mau tahu karya aku yang lain kalian bisa cek i* aku @wphilmiath_

See You Next Part All

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Possessive Bad Guy   End

    Happy Reading. *** Sudah dua hari Falix menyekap Darla di kamar gadis itu. Dan sudah dua hari juga kejadian tersebut berlalu. Kini keadaan Barra masih koma paska oprasi saat itu. Akibat pendarahan yang terus menerus dan Barra yang hampir kehabisan darah laki-laki itu harus menjalankan oprasi dan hingga kini laki-laki itu belum sadarkan diri. Semuanya masih menunggu dengan cemas bagaimana keadaan Barra selanjutnya, doa tak pernah lepas dari mereka yang terus berdoa akan kesembuhan Barra. Yang kini mereka harapkan adalah kesembuhan Barra. Untuk Dino dan Dian, kini kedua orang itu harus melaksanakan penjara di rumah dan tidak di bolehkan melakukan perjalanan jauh. Semua itu karena Dian yang masih di baru saja berumur tujuh belas tahun hingga orang tuanya meminta keringan begitupun dengan Dino yang masih sembilan belas tahun. Saat usia mereka memasuki dua puluh satu tahun maka akan di lakukan persi

  • My Possessive Bad Guy   Ancaman

    Happy Reading. *** Menatap kesekeliling dengan tatapan menerawang, kini Darla merasa merasa bingung dengan tampat yang ia tempati saat ini. Kini ia bukan lagi berada di sebuah gedung kosong tapi berada di sebuah kamar. Tangannya tak lagi terikan begitupun kakinya namun di kamar ini seperti tak ada cara untuk keluar. Darla sudah mengelilingi kamar itu dan pintu sudah di kunci, jendela pun sudah di kunci mati. Bisa Darla tebak saat ini ia tengah berada di ketinggian saat melihat di jendala dan kamar ini memiliki tinggi yang lebih tinggi dari pohon besar di bawahnya. Suara kunci di buka membuat Darla mengalihkan pandangannya yang semula tertuju pada jendela kini teralihkan oleh seorang laki-laki yang memasuki kamar tersebut yang tak lain adalah Dino.

  • My Possessive Bad Guy   D

    Happy Reading. *** "Lo serius?" tanya Cakra yang masih tak percaya akan info yang baru saja ia terima dari Falix. "Apa ada untungnya kalo gue ngarang cerita?" tanya Falix dengan begitu sinis. Mereka semua menggeleng memang tak ada untungnya bagi Falix untuk mengarang cerita. Lagi pula untuk apa Falix melakukan itu? Tentu saja itu bukanlah hal yang patut untuk di karang. "Jadi kita bener-bener kehilangan Dion?" tanya Barra dengan senyuman sendunya. Kini mereka memang tengah membicarakan tentang Dion. Lebih tepatnya Falix yang tengah bercerita dan memberikan info tentang siapa sebenarnya Dion yang kini bersama mereka, dia bukanlah Dion dari Dino kembaran Dion yang m

  • My Possessive Bad Guy   Dion

    Happy Reading. *** Darla mengerjampak matanya berkali-kali merasakan silau yang masuk ke dalam matanya, ia begitu merasa asing dengan tempat nya saat ini. Melihat ke sekeliling ia pikir kini ia tengah berada di sebuah gedung tak terpakai di lihat dari bagaimana kondisi gedung yang ia tempati saat ini. Bisa gadis itu rasakan kini tangan dan kakinya teringat dan di ruangan yang begitu luas itu hanya terdapat satu kursi yang kini ia duduki, tak ada penerangan selain mentari yang masuk melalui jendela yang berada begitu tinggi. Sebisa mungkin Darla berusaha melepaskan tangannya dari ikutan yang begitu menyakitinya bahkan bisa ia tebak kini tangannya sudah memerah dan memar at

  • My Possessive Bad Guy   Darla diculik

    Happy Reading. *** Pukulan yang begitu keras Falix dapatkan dari ayahnya, tadi saat ia baru saja sampai di rumah bersama dengan Ryan dalam ke adaan berantakan dan memar serta luka di wajahnya tak ia sangka ternyata orang tuanya yang jarang pulang itu sedang ada dirumah. Saat Falix dan Ryan sampai di rumah, ibu Falix langsung menanyakan ada apa dengan wajah Falix serta Ryan dan di mana Darla? "Apa kau gila mengajak Darla ke club malam?" tanya Hanry sambil memberikan pukulan mentah pada Falix yang hanya bisa terdiam menerima setiap pukulan yang di dapatnya dari ayahnya yang terus melampiaskan amarahnya pada dirinya. "Lihatlah apa yang sekarang kau dapat Falix," ucap Hanry yang kembali memberikan pukulan untuk Falix yang hanya terdiam. Ryan yang melihat itu ingin membant

  • My Possessive Bad Guy   Insiden Club

    Happy Reading. *** "Tar malam ke club kuy dah lama nih gak kumpul di sana sambil main billiard," ajak Dion dengan begitu bersemangat. Kini mereka tengah berada rooftop sambil sebat, rooftop memang selalu menjadi tempat yang pas bagi mereka untuk menghisap sebatang rokok yang mengandung nikotin tersebut. Kini hanya ada kelima laki-laki tersebut mengingat gadis mereka sudah pulang lebih dulu karena kini para laki-laki itu harus mengikuti jam pelajaran tambahan. "Yuk lah udah lama nih," kompor Cakra yang juga terlihat begitu bersemangat mengingat mereka sudah sangat lama tidak nongkrong bersama. "Ok deh tar malam, tapi gue ngajak Darla," ucap Falix memberitahu sahabat nya jika ia harus mengajak tunangannya itu.

  • My Possessive Bad Guy   Mobil mewah

    Happy Reading. *** Mobil Sport dengan berbagai merk kini terparkir dengan begitu rapih di parkiran FHS bahkan kini parkiran tersebut sudah seperti parkiran milik dari pemilik dari kelima mobil mewah yang kini berjejer dengan rapih tersebut. Bagai tak ada yang berani dan mau mendekat pada jajaran mobil dengan harga fantastis tersebut. Siapa yang berani mendekati mobil mewah yang bahkan mobil sekelasBugatti Veyron La Voiture Noire juga berada di sana? jika mereka mendekati mobil itu dan menggoresnya sedikit saja mungkin mereka harus merelakan banyak uang mereka hanya untuk goresan kecil. Mobil limited edition yang hanya di produksi pada tahun 2019 dengan harga mencapai 271 Miliar itu pasti akan membuat mereka melongo dengan hanya karena goresan kecil. Bahkan tak a

  • My Possessive Bad Guy   Bali

    Happy Reading. *** Falix dan Darla kini berjalan beriringan menuju kelas Darla setelah mereka tadi menghabiskan makan mereka di ruang khusus pemilik sekolah. Saat Falix dan Darla tengah berjalan sambil bercanda Darla tak sengaja menabrak seorang laki-laki dengan hoodie hitam yang laki-laki itu gunakan. Darla hampir saja jatuh ke lantai andai Falix tak menahannya, Falix menatap datar ke arah laki-laki tersebut dengan tatapan tajamnya yang siap membunuh kapan saja. "Darla? maafkan aku, aku sungguh tak sengaja," ucap laki-laki tersebut membuat Darla mengangguk dan tersenyum pada laki-laki tersebut. "Tak apa Daniel ini juga salahku yang tak melihat jalan," ucap Darla pada laki-laki yang menabraknya yang tak lain adalah

  • My Possessive Bad Guy   FHS

    Happy Reading. *** Kini seluruh FHS di buat gempar akan ke hadiran Dion ke sekolah dengan sahabatnya, laki-laki itu telihat begitu bahagia berjalan sambil tertawa bersama sahabatnya yang lain. Namun berbeda dengan Dion dan sahabatnya kini justru para siswa-siswi di buat sangat terkejut bahkan kini mereka seperti tengah melihat hantu saja, atau mereka memang menganggap Dion sebagai hantu? mengingat yang mereka tahu jika Dion sudah tewas dan menghilang dalam kecelakaan pesawat yang terjadi saat itu. "Berasa artis gue di liatin mulu," ucap Dion dengan gaya nya yang begitu tinggi. Sahabatnya yang mendengar hal itu hanya menatap Dion dengan tajam begitupun Falix yang kini hanya menatap datar pada Dion. Ya kali ini Falix dan sahabatnya yang lain datang bersamaan walau

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status