Share

Bertemu

Happy Reading.

***

Suara teriakan dari para siswi terdengar memekakkan telinga, semangat yang mereka berikan untuk para tim basket yang sedang berlatih di lapangan dengan menyebutkan nama idola mereka masing-masing.

Nama Falix terus mereka teriakkan untuk mendukung kapten tim basket tersebut. Hingga suara peluit dari pelatih mereka mengambil alih menandakan waktu istirahat untuk tim basket berlatih.

Lapangan kini terlihat sangat penuh meskipun saat ini adalah jam istirahat, mereka pada siswi lebih memilih untuk memenjakan mata mereka dari pada memanjakan perut mereka.

Di pinggir lapangan anggota basket kini tengah istirahat begitupun Falix yang kini tengah mengecek ponselnya. Minuman yang berada tepat di depan wajahnya membuat Falix mendongakkan kepalanya melihat siapa yang membawakannya minuman. Hingga ia tahu yang membawakannya minuman adalah Kyla adik kelasnya yang belakang ini sering membawaknnya minuman saat latihan, adik kelas yang tak sengaja ia antarkan pelung karena merasa kasihan saat melihat gadis itu yang masih menunggu jemputan padahal hari sudah hampir malam dan saat itu ia baru saja pulang karena harus berlatih.

“Thank,” ucap Falix sambil menegak minumannya hingga tandas membuat gadis itu tersenyum manis.

“Tambah lengkat aja, kapan nih official?” godo Dion yang hanya di balas tatapan datar oleh Falix dan senyuman malu oleh Kyla.

“Tau lo bos, tar udah di ambil orang aja nyesel lo,” ucap Cakra yang kali ini ikut menggoda Falix dan Kyla.

Memang banyak Siswa-siswi Fassa High School yang mengira jika Falix dan Kyla memiliki hubungan special atau sekedar menjodohkan mereka. Karena, mereka yang terlihat sangat cocok. Falix yang tampan dan Kyla yang cantik, dan Kyla juga di kenal begitu ramah hingga tak heran jika banyak yang mengaguminya.

Suara dering telepon dari Falix mengalihkan atensi laki-laki itu saat melihat nama asistennya yang menelpon dengan segera Falix menjauh dan menjaban telepon tersebut.

“Kenapa?” tanya Falix tanpa basa-basi saat menjawab telepon dari orang kepercayaannya itu.

Dua puluh menit lagi Nona akan segera leanding Tuan,” ucap Ryan di sebrang sana yang membuat Falix mengangguk walau ia tahu Ryan tak akan melihatnya di sebrang sana.

“Tunggu aku di depan gerbang aku akan segera ke sana,” perintah Falix dan langsung mematikan sambungan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari Ryan.

Falix berjalan ke arah teman-temannya untuk berpamitan dan mengambil tas olah raganya yang berada di sana.

“Gue balik dulu ada urusan.” Ucap Falix dan langsung pergi tanpa mendengarkan jawaban dari sahabatnya.

Falix berjalan santai keluar dari area sekolah, tak perlu heran dia adalah cucu dari pemilik sekolah dan hal ini jugalah yang membuat ia harus bersekolah di Fassa high school, kakeknya memintanya untuk sekolah di sekolah elit milik keluargnya itu.

Saat Falix sudah keluar dari sekolah di depan gerbang sudah ada Ryan yang menunggunya di samping mobil BMW i8 berwarna silver. Dengan segera Falix menghampiri asistennya itu yang langsung membukakan pintu bagian penumpang untuk atasannya itu.

Setelahnya Ryan yang sengaja mengendarai mobilnya sendiri tanpa sopir segera melajukan mobilnya menuju bandara untuk menjemput tunangan atasannya itu.

****

Setelah menempuh perjalanan hampir memakan waktu seharian akhirnya kini gadis cantik yang tak lain adalah Darla, sudah sampai di negara bahkan di kota yang sama dengan kekasihnya. Tubuh Darla terasa begitu lelah untung saja ia menaiki pesawat pribadi keluarganya hingga terdapat kamar untuk istirahat yang bisa mengurangi sedikit rasa lelahnya.

Darla baru saja turun dari pesawat saat ia lihat banyak bodyguard yang berjaga dan juga Ryan yang sudah menunggunya. Darla cukup mengenal Ryan mengingat Ryan adalah orang kepercyaan tunangannya itu.

“Lama tidak berjumpa Ryan,” ucap Darla dengan bahasa indonesia nya yang sedikit kaku mengingat ia tak memiliki keturunan Indonesia dan ia hanya mempelajari bahasa indonesia karena kekasihnya dan dia juga banyak belajar dari kekasihnya itu.

“Senang melihatmu berada di sini nona,” ucap Ryan dengan senyumannya yang di balas dengan senyuman juga oleh Darla.

“Mari Nona,” ucap Ryan yang langsung menggiring Darla menuju mobil berwarna silver. Setelahnya Ryan langsung membukakan pintu penumpang utuk nona nya itu.

Saat sudah memasuki mobil Darla cukup terkejut melihat Falix yang juga berada di sina ia kira Falix tak akan tahu jika ia akan berangkat kemarin tapi sepertinya ia salah karena jelas Daddy nya akan memberitahu juga pada Falix.

“Miss me my girl?” tanya Falix dengan senyumannya membuat Darla langsung menerjangnya dengan pelukan membuat Falix terkekeh melihat tingkah gadisnya itu.

Falix mencium bibir Darla tanpa malu walau di sana masih ada Ryan yang satu mobil dengan mereka.

“Sangat,” ucap Darla dan memeluk Falix kembali. Falix mengelus punggung tunangannya itu lembut dan penuh sayang.

“Kau sekarang begitu nakal dan pembangkak, sudah aku katakan kau tak perlu ke Indonesia dan biarkan aku yang mendatangimu tapi dengan liciknya kau dan Dad membuat ku kesal dengan rencana kalian,” ucap Falix mengingat kembali rencana tunangannya itu membuat Darla yang mendengarnya terkekeh.

“Kau di sini di bawah pengawasan ku jadi turuti semua aturan yang akan aku buat, jangan nakal ataupun membangkak. Atau aku akan langsung menendangmu kembali ke New York, kau mengerti sayang?” tanya Falix penuh peringatakan membuat Darla mendengus mendengarnya tapi tak urung ia juga mengangguk setuju. Ia tak mau jika ia baru saja sampai dan langsung di tendang kembali.

“Mengapa kau sangat posesif?” tanya Darla dengan kesal yang malah membuat Falix terkekeh lalu menjawil hidung Darla gemas.

“Karena aku sangat menyayangi mu,” ucap Falix yang langsung membuat senyuman Darla mengembang dengan begitu sempurna.

Lalu mereka habiskan waktu di perjalanan dengan berbagi cerita ataupun hanya saling diam menikmati kenyamanan yang mereka ciptakan.

Kemudian, taka beberapa lama akhirnya mereka sudah sampai di mension besar milik Falix yang hanya di ramaikan dengan para pekerja mengingat oarang tua Falix yang sibuk dengan bisnis mereka, sebenarnya hanya Daddy Falix yang sibuk karena Mommy Falix yang selalu mengikuti kemanapun Daddy nya pindah jadilah Falix sering di rumah hanya dengan para pelayan.

Saat sampai di mension besar itu para pelayan sudah berjejer rapih dan menunduk hormat saat melihat majikannya yang datang dengan tunangannya.

“Elsa bantu Darla untuk membersihkan tubuhnya,” perintah Falix pada ketua pelayan yang berada di sana.

“Baik Tuan,” ucap wanita yang berumur lima puluhan itu sambil menunduk hormat dan mengajak Maid yang di khususkan membantu keperluan Darla untuk segera mengikuti majikannya itu yang sudah berjalan lebih dulu bersama tunangannya menuju kamar yang sudah di dekor begitu indah seperti kamar seorang putri.

***

Thank For Reading.

Hai semua. Salam kenal all.

Aku penulis baru di Goodnovel tapi semoga kalian suka sama karya aku yang satu ini. Jangan lupa buat vote dan koment ya guys. Maaf kalo feel gak dapet dan banyak typo.

Kalau mau tahu karya aku yang lain kalian bisa cek ig aku @wphilmiath_

See You Next Part All

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status